Puluhan Warga Sakit, Tim Teliti Sampel Darah di Jeneponto
Tim peneliti gabungan diturunkan ke Jeneponto, Sulawesi Selatan untuk menyelidiki penyakit misterius yang menyerang warga. Penyakit itu menewaskan tiga orang dan membuat 70 orang dirawat di RS. Diduga penyakit itu ditularkan dari hewan ternak.
Oleh
RENY SRI AYU
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS-Tim peneliti gabungan diturunkan ke Jeneponto, Sulawesi Selatan untuk menyelidiki penyakit misterius yang menyerang warga. Penyakit itu menewaskan tiga orang dan membuat 70 orang dirawat di RS. Diduga penyakit itu ditularkan dari hewan ternak.
Tim diturunkan setelah terjadi serangan penyakit pada warga di Desa Garonggong, Jeneponto, pertengahan Maret lalu. Warga terkena penyakit setelah mengkonsumsi makanan. Mereka mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit kepala. Sampai saat ini belum diketahui jenis penyakit yang diderita warga.
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan tiba pada Kamis (9/5/2019). Tim terdiri dari tenaga ahli Dinas Kesehatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Universitas Hasanuddin, Kementrian Kesehatan, UPTD Kementerian Kesehatan, Baai Besar Kesehatan, Balai Veteriner, Balai Kesehatan Lungkungan, dan instansi terkait.
Tim mengambil sampel darah hewan ternak. Selain itu darah pasien yang masih sakit maupun yang telah sembuh juga diambil. Selain memeriksa pasien, tim juga meneliti lingkungan termasuk hewan dan tumbuhan.
Tim menguji sampel darah untuk beberapa jenis penyakit di antaranya zika, tipoid, demam berdarah, tipus, leptospirosis, chikungunya, dan beberapa lainnya. Namun hasilnya negatif. Meski demikian sejumlah pasien dirawat dengan pendekatan perawatan tipoid dan menunjukkan gejala membaik dan bisa pulang. Saat ini tersisa lima warga yang masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Universitas Hasanuddin dr Isra Wahid yang dihubungi di Jeneponto mengatakan kemungkinan ada keterkaitan antara kematian hewan yang terjadi beberapa bulan terakhir dengan makanan yang dikonsumsi dalam pesta pernikahan salah satu warga.
“Kemungkinan keracunan makanan tapi ini belum jadi kesimpulan akhir. Masih kami teliti. Dari keterangan yang kami peroleh, kami menemukan fakta bahwa sebagian besar yang terserang penyakit, sebelumnya makan makanan dari pesta. Sebagian membawa pulang makanan dan dikonsumsi orang di rumah," katanya.
Dari keterangan yang kami peroleh, kami menemukan fakta bahwa sebagian besar yang terserang penyakit, sebelumnya makan makanan dari pesta
Keterangan lain yang diperoleh adalah fakta bahwa beberapa bulan terakhir terjadi kematian mendadak pada sejumlah heran ternak seperti ayam maupun sapi.
Dari berbagai keterangan ini, tim menduga penyakit yang menyerang warga berasal dari hewan. Karena itu Dinas Peternakan juga diminta turun meneliti kemungkinan serangan penyakit pada hewan seperti antraks.
“Kami memperoleh keterangan pada November lalu terjadi kematian pada beberapa ternak sapi. Lalu bulan Februari lalu terjadi kematian mendadak pada ratusan ekor ayam. Apakah penyakit berasal dari hewan yang disembelih pada acara pesta, itu kami teliti. Kami juga menemukan pada salah satu keluarga yang terdiri dari enam orang, ada tiga orang yang tidak mengkonsumsi makanan dari pesta dan tidak sakit,” kata Isra.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Bachtiar Baso mengatakan dengan turunnya tim lengkap ke Jeneponto, teka-teki perihal penyakit yang menyerang warga bisa diungkap.
“Saat tim kembali, kami berharap sudah ada jawaban tentang apa penyakit yang menyerang warga. Tak ada lagi kata misterius,” katanya.