Suasana Kondusif Jelang Penetapan Perolehan Suara Pemilu 2019 Perlu Dijaga Bersama
Dua kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang berkontestasi pada Pemilu 2019 sama-sama kembali mengingatkan pendukungnya untuk menjaga kondusivitas suasana menjelang penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang berkontestasi pada Pemilu 2019 sama-sama kembali mengingatkan pendukungnya untuk menjaga kondusivitas suasana menjelang penetapan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019. Rambu-rambu hukum tetap menjadi pegangan semua pihak.
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019), meminta semua pihak agar menjaga ketenangan dan menghindari kegaduhan jelang pengumuman hasil pemilu. Prabowo memastikan, simpatisan dan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak akan bertindak di luar hukum. Pihaknya selalu mengedepankan sikap yang mengutamakan kepentingan bangsa.
”Semua pihak diharapkan sejuk, tenang, tidak emosional, dan tidak melakukan tindakan di luar hukum. Percayalah bahwa kita tidak melakukan tindakan grasa-grusu, tetapi mengedepankan ketenangan dan selalu memikirkan kepentingan terbaik,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan, pihaknya sedang menanggapi penghitungan suara Pemilu 2019 dengan mengumpulkan ahli teknologi informasi untuk mengkaji dan meneliti hal itu secara ilmiah. Sebelumnya, Prabowo-Sandi mengklaim kemenangan berbasis pada data penghitungan internal.
Selain itu, menyikapi perkembangan politik beberapa waktu terakhir, Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, menambahkan, pihaknya juga berharap pemerintah menjalankan amanat Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjamin kemerdekaan warga negara untuk berkumpul dan berpendapat.
Tunggu hasil KPU
Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, secara terpisah, juga menyerukan pendukungnya untuk menjaga suasana tetap kondusif.
Ketua TKN Jokowi-Amin, Erick Thohir, di Jakarta, menuturkan, TKN berupaya menjaga situasi tetap kondusif. Kendati hasil perhitungan internal menunjukkan keunggulan Jokowi-Amin, pihaknya tetap akan menunggu hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU pada 22 Mei.
”Tidak ada maksud jemawa bahwa berdasarkan real count internal suara sudah mencapai 80 juta. Pemilu kali ini banyak gonjang-ganjing dan momen bulan Ramadhan menjadi waktu introspeksi diri. TKN terus berupaya menjaga situasi kondusif. Apabila ada kekurangan atau hal yang kurang baik, dapat diperbaiki tanpa saling menyalahkan,” ucap Erick.
Dalam jumpa pers disampaikan, berdasarkan real count TKN pada Rabu sore, Jokowi-Amin mendapat 80 juta suara atau sekitar 56 persen, sementara Prabowo-Sandi 62 juta suara atau 43,9 persen. Jumlah suara ini disebut hasil rekapitulasi dari 716.718 TPS.
Adapun berdasarkan data Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU pada Rabu pukul 21.30, Jokowi-Amin mendapat 56,19 persen, sementara Prabowo-Sandi 43,81 persen. Persentase itu didapat dari data masuk dari 592.502 TPS atau 72,8 persen dari total 813.350 TPS.