JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Pemuda dan Olahraga mendukung PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru, selaku operator kompetisi, untuk segera menggelar Liga 1 2019. Jeda penyelenggaraan liga tidak boleh terlalu lama karena akan berpengaruh terhadap operasional klub maupun keberlanjutan pembinaan pemain. Kendati demikian, PSSI maupun PT LIB juga patut memperhatikan kondisi keamanan negara ketika akan memulai kembali liga tersebut.
”Kami belajar banyak dari pembekuan PSSI (17 April 2015 hingga 10 Mei 2016). Ketika pembekuan itu, dampaknya cukup luas, dari biaya operasional klub membengkak karena tidak ada kepastian, klub ditinggal sponsor, hingga pembinaan pemain terganggu. Untuk itu, kami sangat mendukung bila Liga 1 segera diselenggarakan,” ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto seusai rapat bersama Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera mengenai perkembangan verifikasi BOPI terhadap persiapan penyelenggaraan Liga 1 di Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Walaupun mendukung, Gatot mengatakan, Kemenpora dan BOPI juga berharap PSSI maupun PT LIB melakukan persiapan yang matang agar masalah-masalah yang pernah terjadi pada musim sebelumnya tidak terulang lagi di musim baru. Paling tidak, ada lima poin masukan Kemenpora dan BOPI untuk penyelenggaraan Liga 1 mendatang.
Yang paling krusial, antara lain PSSI maupun PT LIB harus benar-benar memperhatikan kesehatan keuangan klub. Berkaca dari kasus Sriwijaya FC, keuangan yang tidak sehat membuat klub asal Palembang itu tidak konsisten dalam memenuhi hak gaji para pemain. Bahkan, hingga Liga 1 2018 usai pada 9 Desember lalu dan Sriwijaya FC terdegradasi, sejumlah bekas pemain klub tersebut masih menuntut hak mereka yang belum dilunasi.
”Masalah keuangan tersebut jangan dianggap sepeleh. Karena itu imbasnya ke pemain. Para pemain itu adalah atlet profesional yang hidup dari gaji sebagai atlet. Kalau gajinya tidak dibayar, bagaimana nasib mereka dan keluarganya. Jadi, kami minta PSSI maupun PT LIB tegas terhadap klub, antara lain meminta bukti tertulis bahwa klub bisa memenuhi hak para pemain selama kompetisi berlangsung,” kata Gatot.
Lalu, Kemenpora dan BOPI meminta PSSI maupun PT LIB bisa mendapatkan jaminan dari klub dalam menangani supporter. Hal itu penting untuk mengantisipasi insiden yang tidak diinginkan dari ulah supoter seperti musim-musim lalu, seperti kasus bentrok antar supoter yang berujung korban meninggal ataupun aksi tidak sportif supoter selama maupun pasca pertandingan.
Di sisi lain, Kemenpora dan BOPI juga meminta PSSI maupun PT LIB memperhatikan kondisi keamanan negara. Apalagi saat ini, suasana persaingan dari Pemilu Presiden-Wakil Presiden lalu masih begitu terasa. ”Apabila tida ada rekomendasi dari kepolisian untuk menggelar Liga 1 pada bulan ini, kami harap PSSI ataupun PT LIB lebih bersabar. Ini untuk keamanan bersama,” tegas Gatot.
Liga Bergulir
Direktur Media PSSI Gatot Widakdo menyampaikan, pihaknya menargetkan kick off Liga 1 2019 dimulai pada 15 Mei ini. Hal itu sesuai target dari PSSI yang ingin menggelar Liga 1 2019 antara 8-15 Mei ini. ”Kalau terlalu lama molor, itu bisa mengganggu jadwal pertandingan yang sudah disusun. Jadi, kami berusaha agar Liga 1 2019 sudah dimulai 15 Mei ini,” tuturnya.
Gatot mengutarakan, pihaknya juga tidak akan abai dengan rekomendasi keamanan dari kepolisian. Setidaknya, mereka berencana menggelar laga pembuka Liga 1 2019 di luar Jawa. Lalu, mereka pun tidak membuka laga dengan pertandingan antara juara Liga 1 2018 Persija Jakarta melawan juara Piala Presiden 2019 Arema FC. Hal itu mengantisipasi pertemuan dua suporter di awal liga.
”Kami juga tidak akan abai dengan kondisi keamanan saat ini. Namun, secara keseluruhan, keputusan akhir dari jadwal kick off Liga 1 2019 akan diumumkan pada 13 Mei ini pasca rapat antara pengurus PSSI dan PT LIB,” pungkas Gatot.
Hasil undian
Sementara itu, dari hasil undian kualifikasi Piala AFC U-19 dan U-16 di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (9/5/2019), Gatot menyampaikan, timnas Indonesia U-19 masuk grup K dan akan bertemu Korea Utara, Hongkong, dan Timor Leste. Sedangkan timnas Indonesia U-16 masuk grup G dan akan bertemu China, Brunei Darussalam, Filipina, dan Kepulauan Mariana Utara.
Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk kualfikasi Piala AFC U-19 dan U-16. Adapun jadwal kualifikasi Piala AFC U-19 akan berlangsung pada 6-10 November, sedangkan kualifikasi Piala AFC U-16 berlangsung pada 14-22 September mendatang.
Menurut Gatot, Indonesia berencana menggelar kualifikasi itu di salah satu antara Stadion Gelora Bung Karno Senayan di Jakarta, Stadion Pakansari di Bogor, atau Stadion Delta Sidoarjo. ”Kepastian mengenai tempat pertandingan itu baru akan dibahas dan diputuskan paling cepat sehabis Idul Fitri nanti,” pungkasnya.