Tim Kementerian Kesehatan Investigasi Dugaan Antraks di Kabupaten Jeneponto
Tim terintegrasi Kementrian Kesehatan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab merebaknya penyakit yang melanda 105 warga Desa Garongkong, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Untuk sementara, ada dugaan warga tertular penyakit antraks.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tim terintegrasi Kementerian Kesehatan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab merebaknya penyakit yang melanda 105 warga Desa Garongkong, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Untuk sementara, ada dugaan warga tertular penyakit antraks.
Tim terintegrasi yang terdiri atas peneliti Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Makasar, dan instansi lainnya telah diturunkan untuk menyelidiki penyebab penyakit yang telah menyerang 105 warga di Jeneponto. Dari jumlah itu, sebanyak 70 orang dirawat di rumah sakit dan 4 orang di antaranya meninggal dunia (Kompas, 10/5/2019).
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan pertama kali menerima laporan sebanyak 27 warga terserang penyakit pada 26 Maret 2019. Gejala yang dialami antara lain demam, mual, muntah, dan nyeri kepala. Kemudian, pada 19 April 2019, 53 warga kembali dilaporkan sakit dengan gejala sama. Jumlah warga yang sakit kembali bertambah sebanyak 25 orang pada 24 April 2019.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/5/2019) menuturkan, dari pemeriksaan yang telah dilakukan belum ditemukan penyebab pasti penyakit yang diderita warga. Sejumlah pemeriksaan menunjukkan hasil negatif, antara lain demam berdarah, leptospirosis, zika, tifoid, dan virus Japanese encephalitis.
“Kecuali pemeriksaan antraks. Ini masih diselidiki. Ada dugaan karena antraks karena kasus ini mirip dengan penularan antraks. Dari keterangan yang diperoleh kemungkinan juga karena makanan. Sebagian warga yang sakit sebelumnya datang di satu hajatan dan mengonsumsi hewan ternak,” ujarnya.
Antraks merupakan jenis penyakit menular yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Penyakit mematikan ini biasanya menyerang hewan ternak dan bisa menular ke manusia. Penularannya bisa melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi lewat kotoran dan daging.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan, dirinya belum menerima hasil penyelidikan epidemologi atas kasus penyakit yang menyerang warga Jeneponto. Sampai saat ini, pemerintah pun tidak mengeluarkan aturan larangan berpergian, baik dari Jeneponto maupun menuju Jeneponto.
“Info yang saya terima sudah tidak ada kasus baru. Penularannya pun bukan dari manusia ke manusia. Tunggu saja hasilnya dalam waktu dekat,” ucapnya.