18 Jam Terseret Arus, Bocah 5 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
Setelah selama 18 jam sejak Kamis (9/5/2019) hanyut terbawa arus air di saluran atau gorong-gorong perumahan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, jasad Hazimah Dzakiyah Haibah (5) akhirnya ditemukan, Sabtu (11/5/2019).
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·3 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Setelah selama 18 jam sejak Kamis (9/5/2019) hanyut terbawa arus air di saluran atau gorong-gorong perumahan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, jasad Hazimah Dzakiyah Haibah (5) akhirnya ditemukan, Sabtu (11/5/2019).
Sekitar 120 personel gabungan bahu-membahu melakukan pencarian dan akhirnya menemukan jasad korban sekitar pukul 09.55.
Korban adalah warga Kampung Siaga Bencana 5 Cipayung Mas, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Ia ditemukan kurang lebih radius 500 meter dari lokasi kejadian tenggelamnya. Saat ditemukan, Hazimag dalam keadaan meninggal.
”Sampai tadi pagi, petugas gabungan melanjutkan pencarian dengan melakukan penyisiran bersama unsur SAR gabungan. Akhirnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal di area pertemuan kali yang tidak jauh dari lokasi kejadian,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Hendra Sudirman.
Hendra mengatakan, tim gabungan diperkuat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Satuan Polisi Udara Pondok Cabe, KORGAD, KCR, RANITA UIN Jakarta, TRC GDA Potensi SAR, Wanadri, Laskar Merah Putih, Banser, OCC, SAR MTA, OI, Dompet Dhuafa, I-DERU, Mapala Jabodetabeka, Ganespa, Capung Jarum, IEA, Balakar, TBI (Tanggap Bencana Indonesia), dan SSB.
Pencarian dimulai pukul 07.00. Operasi SAR dibagi menjadi tiga wilayah pencarian. Regu pertama melakukan penyisiran dengan metode Explore SAR (E-SAR) pada aliran kali dari lokasi kejadian hingga Pondok Hijau sejauh 3,5 kilometer (km).
Regu kedua menyisir dari Mega Mall hingga Bintaro Ex-Change sejauh 8,5 km dan regu ketiga menyisir dengan melakukan pemantauan visual melalui jalur darat di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) dari Bintaro Ex-Change hingga Joglo sejauh 2 kilometer.
”Setelah ditemukan, korban selanjutnya dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Hendra. Ia juga mengungkapkan rasa dukacita yang sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut kepada pihak keluarga.
Setelah korban ditemukan, kata Hendra, operasi SAR ditutup dan seluruh unsur kembali ke kesatuannya masing-masing.
Peristiwa naas itu terjadi Kamis pukul 17.00. Saat itu curah hujan dengan intensitas tinggi turun secara merata di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. Dalam cuaca hujan, menjadi kesempatan anak-anak bermain hujan.
Korban bersama saudara kembarnya, Halimah Sa’adah Fitri, dan beberapa teman sebaya tidak ketinggalan. Mereka bermain hujan hingga melintas di pinggir selokan/saluran air yang kedalamannya lebih dari setengah meter.
Di tengah keceriaan mandi hujan, korban terpeleset. Korban masih sempat mengambil sandal yang tercebur ke selokan. Korban hanyut terbawa arus di saluran tak jauh dari rumah orangtuanya.
Sesaat setelah kejadian, warga yang melihat kejadian itu sempat mengejar untuk menolong korban. Akan tetapi, usaha itu gagal karena derasnya air saluran tersebut membuat korban makin terseret jauh dan akhirnya hilang dari pandangan.
Keluarga dan warga melakukan pencarian hingga malam hari, tetapi korban belum juga ditemukan. Malam harinya, pihak keluarga dan warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pamulang dan dilanjutkan ke tim rescue.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta menuju lokasi kejadian, Jumat (10/5/2019) sekitar pukul 05.00.
Kepala Satuan Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengatakan, korban ditemukan di Kali Kober, Pisangan, Ciputat, dan akan dimakamkan di TPU RT 010 RW 010 Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Pamulang.
”Atas kejadian ini, pihak keluarga menerima sebagai musibah. Mereka (keluarga) juga keberatan untuk dilakukan visum,” kata Alexander Yurikho, Sabtu siang.
Alexander juga menyatakan belasungkawa atas meninggalnya korban. Menurut Alexander, korban diduga meninggal akibat terpeleset ke selokan dan hanyut terbawa arus.