Pada 2030, Indonesia diperkirakan akan sampai pada puncak bonus demografi. Penduduk yang berusia produktif antara umur 15 tahun dan 64 tahun jauh lebih besar daripada penduduk usia tidak produktif. Bonus demografi ini bagaikan pedang bermata dua.
Di satu sisi, hal itu bisa dianggap sebagai keberkahan dari langit jika kualitas sumber daya manusianya mumpuni. Di sisi lain, itu bisa menjadi musibah jika yang terjadi adalah sebaliknya.
Sekarang ini, kita bisa berasumsi bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih terbilang bagus. Setidaknya dengan fakta bahwa sejumlah anak muda Indonesia sukses mendirikan perusahaan, terutama yang bergerak di bidang jasa berbasis teknologi, seperti Traveloka, Go-Jek, Tokopedia, Kitabisa, Bukalapak.com, dan masih banyak lagi. Mereka adalah anak muda Indonesia yang punya mimpi dan gigih.
Terkait dengan anak muda jaman now yang juga dikenal sebagai generasi milenial itu, menurut beberapa survei, hanya sedikit dari mereka yang mau mencari pekerjaan dengan membawa ijazah dan masuk-keluar perusahaan.
Mereka umumnya berpikir untuk membangun dan memiliki perusahaan sendiri. Tentu saja tidak semua bisa melakukannya dengan baik. Sesungguhnya mimpi tersebut lebih bisa terwujud dengan perencanaan keuangan melalui investasi saham di pasar modal.
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa berinvestasi saham di pasar modal hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki dana lebih. Anggapan itu tidak benar. Kini, setiap orang bisa membeli saham cukup dengan dana sebesar Rp 1 juta, bahkan bisa kurang dari angka itu. Pasar modal juga tidak hanya menawarkan saham-saham konvensional, tetapi juga saham-saham syariah.
Saham syariah
Tidak ada yang sulit jika Anda ingin mencoba berinvestasi pada jenis saham syariah. Cara berinvestasinya sama saja dengan bermain di saham konvensional. Anda cukup mendatangi perusahaan sekuritas atau agen penjual saham. Di sana Anda dapat memilih saham berjenis syariah yang diminati.
Namun, tentu membeli saham tidaklah sama dan tidaklah semudah membeli kue di toko. Ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan sebelum akhirnya dapat memiliki saham syariah yang diidamkan.
Berikut beberapa langkah yang perlu Anda lakukan saat ingin berinvestasi saham syariah.
1. Kenali saham syariah yang diinginkan
Sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dulu seluk-beluk saham yang Anda inginkan sebelum membeli melalui perusahaan sekuritas ataupun agen saham lainnya. Untuk saham syariah, yakinkan terlebih dulu saham yang Anda inginkan ada di dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pihak yang mendapatkan persetujuan dari OJK.
Daftar Efek Syariah ialah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Untuk menetapkan Daftar Efek Syariah, dilakukan review minimal setiap enam bulan sekali. Review Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh OJK dilakukan secara periodik dan insidental. Penerbitan secara periodik dilakukan setiap bulan Mei dan November, berlaku efektif setiap tanggal 1 Juni dan tanggal 1 Desember.
Penerbitan secara insidental dilakukan sewaktu-waktu saat terjadi aksi korporasi dari emiten, seperti adanya penerbitan saham perdana (IPO) sebuah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah efek syariah per Februari 2019 sudah 414 perusahaan. Lima tahun sebelumnya masih sekitar 300 saham. Kapitalisasi efek-efek syariah ini lebih dari 47 persen dari kapitalisasi pasar. Daftar lengkap efek syariah ini bisa dilihat di www.ojk.go.id.
Apakah semua saham bisa langsung dimasukkan dalam kategori syariah? Tentu saja tidak. Saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah apabila saham tersebut diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang di dalam anggaran dasarnya menjelaskan kegiatan usaha yang dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, atau sebaliknya, tidak menjelaskan kesesuaian syariah pada kegiatan usahanya, tetapi usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Datangi perusahaan sekuritas
Setelah Anda memahami apakah perusahaan yang Anda inginkan masuk dalam Daftar Efek Syariah, segera datangi perusahaan sekuritas tepercaya yang menawarkan saham syariah. Kini sudah ada Sharia Online Trading System. Pastikan perusahaan sekuritas tersebut terdaftar dan diakui keberadaannya oleh OJK.
3. Minta penjelasan kepada petugas
Jika Anda kurang memahami, mintalah penjelasan secara rinci kepada petugas perusahaan sekuritas untuk menjadi pembanding dan pelengkap informasi dari emiten yang Anda inginkan. Setelah itu, isi formulir yang diperlukan.
4. Investasi pada reksa dana syariah
Jika ragu untuk berinvestasi langsung pada saham syariah di pasar modal, Anda dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksa dana syariah. Hal ini memberi risiko lebih kecil karena ada manajer investasi yang membantu mengelola portofolio investasi.
Semisal Anda memilih produk investasi saham, manajer investasi akan memilihkan saham-saham terbaik untuk Anda, yaitu saham-saham yang likuid. Selamat berinvestasi.
Muhammad Musa, dari Otoritas Jasa Keuangan