Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta pembangunan Bandar Udara Panglima Besar Jenderal Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dipercepat. Ditargetkan selesai dalam waktu setahun ke depan, bandara ini diyakini bakal melancarkan mobilitas orang dan barang di Jawa Tengah bagian selatan.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta pembangunan Bandar Udara Panglima Besar Jenderal Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dipercepat. Ditargetkan selesai dalam waktu setahun ke depan, bandara ini diyakini bakal melancarkan mobilitas orang dan barang di Jawa Tengah bagian selatan.
”Bapak Presiden menekankan betul Bandara Wirasaba (Purbalingga) ini. Kalau nantinya ada bandara, kita yakin akan lebih baik lagi. Nanti, investor asing dan industri akan nyaman berusaha di sini. Memang kelemahannya adalah konektivitas,” kata Rini saat meninjau pembangunan bandara, Sabtu (11/5/2019) di Purbalingga.
Rini mengatakan, dirinya bersama rombongan berangkat dari Jakarta menggunakan kereta api. Rombongan berangkat Jumat malam pukul 20.00 dan sampai di Purwokerto pukul 01.45. Kemudian dari Purwokerto ke Purbalingga menggunakan mobil.
”Jadi, kalau untuk pengusaha, kan, butuhnya cepat. Kita harapkan dengan bandara ini ada bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, terutama industrinya,” tutur Rini.
Rini menyebutkan, persoalan pembebasan lahan sudah selesai dilakukan pemerintah daerah dan provinsi. Selain itu, koordinasi dengan TNI Angkatan Udara serta PT Angkasa Pura II juga berjalan lancar. Adapun pendanaan pun sudah tersedia dari BUMN.
”Jadi targetnya puasa tahun depan sudah selesai. Pas waktunya mudik, pesawat komersial sudah beroperasi. Untuk Bandara Kulon Progo dengan runway 3.000 meter, bisa selesaikan dalam waktu 12 bulan,” papar Rini.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya berusaha memenuhi target tersebut dengan mendahulukan pembangunan runway dibandingkan pembangunan gedung terminal. Semula gedung terminal hendak dibangun terlebih dahulu.
”Insya Allah bisa (selesai satu tahun). Kalau tadi Ibu Menteri minta runway dulu, gedung terminal setelahnya. Penting untuk take-off dan landing. Nanti runway dulu, setahun selesai,” kata Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, saat ini, pekerjaan persiapan sudah terlaksana 70-80 persen. Adapun, dari total pembangunan bandara, progresnya sudah mencapai 10 persen. Lalu nanti disambung ke pekerjaan konstruksi.
”Pekerjaan persiapan akan selesai akhir Mei dan akan langsung disambung konstruksi,” ujarnya.
Di lokasi pembangunan bandara, dua alat berat telah mengeruk tanah yang akan digunakan untuk pembangunan runway dan akses jalan masuk menuju bandara. Selain itu, ada tiga titik pengeboran tanah untuk pengambilan sampel tanah.
Pada awal Januari 2019, Awaluddin pernah menyampaikan, pembangunan bandara diperkirakan perlu waktu kurang dari 24 bulan atau 2 tahun. Namun, pada Maret lalu saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau bandara ini, Menteri mengharapkan pembangunan bisa dipercepat menjadi 1 tahun. Pada Mei ini, Menteri Rini juga meminta pembangunan bandara selesai dalam waktu 1 tahun atau 12 bulan mendatang.
Pembangunan tahap satu bandara ini meliputi landasan sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter, apron atau tempat parkir pesawat berukuran 100 meter x 75 meter serta ukuran 70 meter x 70 meter, dan terminal penumpang ukuran 3.372 meter persegi. Dalam pengembangannya, kapasitas pergerakannya bisa mencapai 500.000 penumpang per tahun.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pembangunan bandara ini sudah ditunggu masyarakat Purbalingga dan kabupaten sekitarnya, seperti Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Kebumen.
”Bandara ini akan memberi multipliereffect. Purbalingga merupakan daerah industri bulu mata dan wig. Industri ini menyerap 40.000 pekerja dan 90 persen di antaranya adalah perempuan,” kata Pratiwi.
Selain itu, kata Pratiwi, bandara ini juga akan mendorong pertumbuhan pariwisata. Salah satu destinasi wisata unggulan di Purbalingga adalah Goa Lawa Purbalingga serta wisata air Owabong.