Persahabatan adalah bagian penting dari kehidupan. Sahabat dapat memotivasi kita mencapai impian, menghibur ketika kita sedang susah. Namun, bagaimana jika Anda mulai tidak suka kepada sahabat Anda.
Oleh
AGUSTINE DWIPUTRI
·5 menit baca
Persahabatan adalah bagian penting dari kehidupan. Sahabat dapat memotivasi kita mencapai impian, menghibur ketika kita sedang susah. Namun, bagaimana jika Anda mulai tidak suka kepada sahabat Anda. Ada hal-hal tertentu kepadanya yang membuat Anda gelisah. Apa yang harus dilakukan?
Memutuskan atau melanjutkan hubungan? Putus hubungan dengan sahabat bisa sama beratnya dengan putus dari pasangan romantis. Menghilangkan mereka bisa sangat menjengkelkan bagi kedua belah pihak yang terlibat. Apalagi, jika keduanya telah menghabiskan banyak waktu bersama, secara emosional sangat bergantung satu sama lain, atau memiliki sejarah panjang yang telah dilalui bersama.
Sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini, langkah pertama adalah menentukan apa yang membuat hubungan itu suram. Kemudian, Anda perlu mencari tahu mengapa Anda masih enggan dan ragu. Akhirnya, jika Anda memutuskan tidak melanjutkan persahabatan adalah hal yang benar, lakukanlah dengan cara yang dewasa dan penuh hormat.
Katie Uniacke (2018) menjelaskan bahwa kita perlu mempertanyakan dua hal, apakah penyebabnya adalah sang sahabat atau diri kita sendiri. Berikut uraiannya.
Penyebabnya dia
Setiap orang akan berubah, tak satu pun dari kita tetap sama. Kita semua berubah dengan cepat setiap hari. Maka, jika sahabat Anda berubah, seharusnya tidak akan mengejutkan Anda. Mereka dapat berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Yang perlu Anda pikirkan adalah apa yang menyebabkan perubahan ini.
Kemungkinan sahabat mengalami masa sulit, baik secara pribadi maupun profesional, dan yang dia butuhkan adalah dukungan dan bukan penilaian Anda. Namun, Anda seharusnya tidak membiarkan hubungan buruk menyeret Anda ke ”bawah” jika perilaku negatifnya terus berlanjut dan mulai merugikan Anda.
Dia mungkin juga dipengaruhi oleh adanya teman baru yang dijadikan teman dekat atau pasangan romantis yang baru saja terjalin. Kita semua pernah memiliki seorang teman yang tiba-tiba jatuh cinta dan sepertinya jadi mengalami perubahan sifat dan sikap terhadap orang lain. Misalnya, kurang peduli kepada Anda lagi atau tidak tepat waktu dengan janjinya lagi.
Penyebabnya Anda sendiri
Sudahkah Anda mempertimbangkan fakta bahwa mungkin sebenarnya bukan sang sahabat yang memiliki masalah, melainkan perubahan terjadi pada diri Anda. Berarti Anda melihatnya melalui ”mata baru”.
Mungkin Anda iri atau cemburu pada kenyataan bahwa segala sesuatu berjalan baik bagi sahabat saat Anda mengalami sedikit masalah. Beberapa dari kita secara alami lebih rentan terhadap kecemburuan daripada yang lain. Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri tentang hal itu.
Tetapi, Anda harus berusaha, setidaknya menyadari, bahwa tindakan Anda didorong oleh kecemburuan. Mungkin Anda menjadi tidak toleran untuk alasan apa pun dan lebih peka terhadap hal-hal tentang sahabat Anda yang pada masa lalu kurang Anda perhatikan.
Untuk membenarkan hal ini bagi diri sendiri, kita sering menemukan hal-hal yang dia lakukan adalah salah, dalam pikiran kita. Dengan begitu, kita memiliki alasan ”sah” untuk menarik diri dari persahabatan. Padahal, yang sebenarnya kita lakukan adalah memasang ”tembok/penyekat” untuk bersembunyi di belakangnya.
Atau kita bisa secara psikologis memproyeksikan emosi kita kepadanya dan pada hubungan persahabatan, untuk meyakinkan diri kita tentang perasaan saling sakit hati (yang mungkin sebenarnya tidak ada), sehingga kita merasa lebih baik memutuskan hubungan.
Enggan putus?
Memutus hubungan dengan sahabat yang tidak Anda sukai bukanlah keputusan yang ringan. Mengapa Anda berpikir dua kali? Menurut Katie Uniacke (2018), salah satu alasan utama orang berjuang antara memutuskan dan melanjutkan hubungan adalah adanya kesamaan sejarah hidup dan rasa kesetiaan. Jika Anda sudah berteman lama, Anda mungkin merasa berutang sesuatu kepadanya.
Anda dapat terus mengupayakan persahabatan meskipun fakta sangat jelas memperlihatkan bagi Anda berdua bahwa kalian tidak lagi mendapatkan sesuatu yang positif dari hubungan itu. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah Anda tetap berteman dengan mereka bahwa Anda bertemu mereka sebulan lalu, bukan 10 tahun yang lalu.
Jika Anda ingin mencoba melanjutkan persahabatan, komunikasi adalah kuncinya. Anda berdua perlu berbicara dari hati ke hati dan berkesempatan menyampaikan keprihatinan Anda serta membicarakan semuanya sampai Anda menemukan cara untuk bergerak maju.
Jujurlah tentang apa yang Anda rasakan dan mengapa Anda berpikir segala sesuatunya tidak berjalan baik belakangan ini. Anda mungkin terkejut dengan respons yang Anda dapatkan dari dia. Kemungkinan lain, obrolan ini tidak mengejutkan sahabat Anda.
Jika dia juga ingin mencoba memperbaiki persahabatan, carilah cara untuk memperdalam hubungan sekali lagi. Temukan berbagai kesamaan yang pernah Anda bagikan. Diskusi semacam ini tidak pernah mudah dan orang lain juga tidak akan dapat melakukannya dengan baik.
Hal penting yang perlu diingat adalah, jika dia bukan sahabat Anda lagi, bukan berarti harus menjadikan dia musuh Anda. Jadi, pikirkan baik- baik apakah ini ide yang bagus atau tidak.
Cermati tipe sahabat Anda
Anda juga dapat mempertimbangkan, apakah sahabat Anda tersebut termasuk dalam tipe sahabat yang tergolong ”beracun” (toxic friends). Menurut Sherri Gordon (2019), ada tujuh tipe sahabat ”beracun” yang mungkin Anda temui, yaitu Si Pemanfaat, Sang Pengeluh, Ratu Drama, Tukang Kritik, Tukang Gosip, Sang Lintah, dan Si Pemberontak.
Secara singkat, mereka dengan tipe masing-masing lebih banyak mencari keuntungan sendiri, tidak membuat Anda merasa nyaman atau dihargai, tidak peduli kepada orang lain, licik, sangat bergantung kepada Anda sehingga menjerat kebebasan Anda, tega menjatuhkan diri Anda untuk menutupi kekurangannya, serta merusak masa depan Anda.
Apabila sahabat Anda termasuk dalam salah satu tipe di atas, cobalah pertimbangkan baik-baik bagaimana persahabatan dengannya dapat Anda lanjutkan. Intinya, perlakukan mereka seperti Anda ingin diperlakukan.
Jika memang tidak layak untuk dilanjutkan, biarkan dia pergi dan menjalani arah hidupnya sendiri, sementara Anda berkonsentrasi menggali milik Anda. Fokuskan kembali energi Anda kepada teman-teman yang benar-benar Anda hargai dan yang memang menghargai Anda.
Ketika berbicara tentang persahabatan, jika Anda selalu baik, memberi perhatian dan menunjukkan minat Anda dan kepentingan terbaik mereka, Anda tidak akan salah dan tetap berada di jalur yang tepat. Salam persahabatan!