Sebanyak 40 Penghuni Rutan Siak Masih Melarikan Diri
Sebanyak 40 orang lainnya penghuni Rumah Tahanan Siak, Riau, masih melarikan diri akibat kerusuhan yang menyulut kebakaran itu. Sementara itu, 608 orang yang berhasil ditahan akan dipindahkan ke rumah tahanan dan lembaga permasyarakatan lainnya. Pascakebakaran, Rumah Tahanan Siak tidak dapat digunakan lagi.
Oleh
SYAHNAN RANGKUTI
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS–Sebanyak 40 orang lainnya penghuni Rumah Tahanan Siak, Riau, masih melarikan diri akibat kerusuhan yang menyulut kebakaran itu. Sementara itu, 608 orang yang berhasil ditahan akan dipindahkan ke rumah tahanan dan lembaga permasyarakatan lainnya. Pascakebakaran, Rumah Tahanan Siak tidak dapat digunakan lagi.
Proses pemeriksaan napi dan tahanan di Rumah Tahanan Siak, Kabupaten Siak, Riau pada Sabtu (10/5/2019) siang, telah usai. Sebanyak 608 dari total 648 penghuni berhasil ditahan.
“Sebanyak 40 orang melarikan diri, termasuk YR, narapidana yang kedapatan memiliki sabu dalam razia Jumat malam. YR adalah napi yang dihukum 17 tahun akibat kepemilikan narkoba. YR awalnya dipenjara di Dumai, dipindahkan ke Pekanbaru dan lalu ke Siak,” kata Mulyadi, Kepala Pengamanan Rutan Siak, yang dihubungi pada Sabtu.
Mulyadi mengungkapkan, pada Jumat malam, beberapa sipir merazia beberapa areal rutan. Sipir lantas menemukan narapidana perempuan berinisial YR membawa sabu. Selain itu, dia bersama tiga orang laki-laki memakai sabu. Mereka adalah Li, Lim, dan Lan.
“Razia itu rutin dilakukan. Setelah ditemukan sabu, tiga orang laki-laki itu telah kami periksa. Mereka mengaku menghisap sabu yang diberikan YR. Polisi mengatakan, akan fokus mengejar jaringan YR yang memiliki sabu. Sedangkan yang tiga orang lagi dibawa ke ruang travel (isolasi). Dalam perjalanan menuju ruang travel, tiga petugas melakukan pemukulan,” kata Mulyadi.
Peristiwa pemukulan itu dilihat oleh banyak penghuni lain di rutan. Beberapa orang marah dan meneriakkan kata-kata “Kawan kami jangan dipukul". "Dia manusia, bukan binatang”. Setelah itu, para napi mendorong pintu sel beramai-ramai. Kerusuhan pun terjadi dan tidak dapat dikendalikan.
Tentang keberadaan senjata milik Rutan Siak, kata Mulyadi, seluruhnya sudah ditemukan. Tiga jenis senjata laras panjang dan tiga laras pendek.
Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Widodo Eko P, yang dihubungi terpisah mengatakan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Narkoba Polres Siak Ajun Komisaris Zainali, tertembak peluru karet di lengan kiri akibat kejadian ini.
"Sudah teratasi. Yang pasti tidak ada korban meninggal dunia,” ujar Widodo.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau M Diah mengatakan, Rutan Siak mengalami kerusakan parah menyusul kerusuhan Sabtu dini hari. Untuk mengantisipasi persoalan lain, seluruh penghuni rutan akan dipindahkan ke lokasi lain di dalam wilayah Riau.
“Kami sedang menyiapkan pemindahan para penghuni Rutan Siak. Sebagian akan dikirim ke Rutan Kota di Pekanbaru, Rutan Rengat (Kabupaten Indragiri Hulu) dan Lembaga Pemasyarakatan Bengkalis. Pemindahan diupayakan hari ini selesai. Rutan Siak tidak dapat digunakan lagi,” kata M Diah di Siak.
Diah mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang pegawai rutan yang diduga menyulut kerusuhan pada Jumat malam. Kalau petugas melakukan tindakan diluar batas, dipastikan dia bakal mendapat hukum.
Menurut Diah, peristiwa itu diawali dari pemeriksaan yang dilakukan petugas rutan terhadap napi yang bertransaksi dan memakai sabu di bagian dalam rutan. Saat melakukan pemeriksaan untuk pengembangan kasus, petugas diduga melakukan tindakan di luar batas.