Jokowi-Ma\'ruf Suara Terbanyak 17 Kabupaten di Papua
Pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Joko Widodo-Ma\'ruf Amin meraih suara terbanyak di 17 kabupaten di Papua. Persentase raihan suara pasangan Jokowi-Ma\'ruf di atas 90 persen.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS- Pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Joko Widodo-Ma\'ruf Amin meraih suara terbanyak di 17 kabupaten di Papua. Persentase raihan suara pasangan Jokowi-Ma\'ruf di atas 90 persen.
Demikian hasil rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua di Jayapura dari 29 April hingga Minggu (12/5/2019) ini.
Dari pantauan pada Minggu di Hotel Grand Abe Jayapura sekitar pukul 15.00 WIT, hasil rekapitulasi perhitungan suara untuk pemilihan presiden yang terkini dari Kabupaten Nabire.
Pasangan Jokowi-Ma\'ruf meraih 137. 748 suara, sedangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 46.891 suara.
Adapun 16 kabupaten lain di mana pasangan Jokowi-Ma\'ruf meraih suara terbanyak, yakni Pegunungan Bintang, Biak Numfor, Deiyai, Supiori, Nduga, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Merauke, Mappi, Boven Digoel, Dogiyai, Yalimo, Sarmi, Waropen dan Keerom.
Hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilpres di Nduga dan Mamberamo Tengah, pasangan Jokowi-Ma\'ruf meraih suara dengan persentase 100 persen.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Papua Theodorus Kossay mengatakan, masih tersisa 12 kabupaten yang belum menuntaskan tahapan rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua.
12 kabupaten ini adalah Mimika, Lanny Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Paniai, Nabire, Asmat, Kepulauan Yapen, Kota Jayapura, Yahukimo, Jayawijaya dan Intan Jaya.
Diketahui jadwal tahapan rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat provinsi berlangsung dari tanggal 22 April hingga 12 Mei mendatang. Adapun jumlah Daftar Pemilih Tetap Provinsi Papua sebanyak 3.542.544 orang yang tersebar di 15.250 TPS.
"Kami akan berupaya maksimal agar pelaksanaan rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua tuntas sesuai dengan jadwal nasional. " tutur Theodorus.
Anggota Badan Pengawas Pemilu Papua Anugrah Pata saat ditemui di tempat yang sama berpendapat, keterlambatan pleno rekapitulasi perhitungan suara untuk tingkat Provinsi Papua karena banyak permasalahan dalam rekapitulasi di tingkat kabupaten.
"Misalnya di Kota Jayapura, ada indikasi perubahan data hasil pemungutan suara di empat distrik atau kecamatan, yakni Abepura, Jayapura Selatan, Jayapura Utara dan Heram," papar Anugrah.