MADRID, SABTU - Semifinal turnamen tenis di Madrid, Spanyol, diwarnai hadirnya bintang-bintang tenis putra peringkat 10 besar dunia. Para jagoan senior di lapangan tanah liat ditantang penerus mereka pada turnamen pemanasan Grand Slam Perancis Terbuka tersebut.
“Raja Lapangan Tanah Liat” yang saat ini berperingkat kedua dunia, Rafael Nadal, berebut tiket final dengan Stefanos Tsitsipas pada laga yang berlangsung di Lapangan Manolo Santana, Caja Magica, Madrid, Sabtu (11/5/2019) malam waktu setempat atau Minggu dinihari waktu Indonesia. Semifinal lain mempertemukan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic dan Dominic Thiem (5), petenis yang penampilannya meningkat dengan menjuarai Indian Wells Masters dan ATP 500 Barcelona.
Untuk pertama kalinya, kondisi itu terjadi pada turnamen berkategori ATP Masters 1000 tahun ini. Di Indian Wells, turnamen Masters 1000 pertama, terdapat nama Milos Raonic (peringkat ke-13) di antara tiga semifinalis lain di jajaran 10 besar.
Semifinal Miami Masters menghadirkan kejutan dengan tampilnya dua petenis muda Kanada, Denis Shapovalov dan Felix Auger-Aliassime. Auger-Aliassime, bahkan, berstatus petenis kualifikasi. Adapun di Monte Carlo, hanya Nadal sebagai petenis 10 besar yang lolos ke semifinal.
Kondisi berbeda terjadi di Madrid dengan dominasi petenis-petenis top. Enam dari delapan perempat finalis adalah petenis 10 besar, salah satunya Roger Federer yang baru kembali ke turnamen tanah liat setelah absen tiga tahun.
Namun, Federer, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, dihentikan Thiem pada perempat final meski mendapat match point terlebih dulu pada set kedua. Federer kalah 6-3, 6-7 (11), 4-6.
“Sangat menyakitkan kalah setelah mendapat posisi match point. Tetapi saya senang bisa tampil pada pekan ini, permainan saya cukup baik,” kata Federer dalam laman resmi ATP.
Tsitsipas Tantang Nadal
Berusia 20 tahun, Tsitsipas adalah petenis termuda pada 10 besar dunia. Dia berada pada posisi kesembilan.
Tsitsipas menjalani debut di Madrid Masters 2018 selang 15 tahun setelah Nadal pertama kali mengikuti turnamen tersebut. Dari perjalanan sejak 2003, Nadal telah mengumpulkan lima gelar juara, sedangkan Tsitsipas belum pernah menang sebelum menjejakkan kakinya pada semifinal tahun ini.
Tsitsipas mengalahkan Alexander Zverev, 7-5, 3-6, 6-2, pada perempat final, Jumat, adapun Nadal menang atas Stan Wawrinka, 6-1, 6-2.
Meski terpaut jauh dalam statistik penampilan di Madrid, juga, dalam rekor pertemuan—Nadal unggul 3-0—Tsitsipas mulai terbiasa tampil di tanah liat. Pekan lalu, dia meraih gelar pertamanya dari lapangan yang membuat petenis harus sering meluncur untuk mengejar bola itu. Tsitsipas menjuarai ATP 250 Estoril, Portugal.
Meski masih minim pengalaman, Tsitsipas dikenal sebagai petenis muda yang tak pernah takut melawan pemain bintang dalam ajang besar. Dia menaklukkan Federer pada babak keempat Australia Terbuka, Januari.
“Dia petenis muda potensial dan punya banyak energi. Dia bermain bagus akhir-akhir ini dan memenangi banyak pertandingan secara beruntun. Ini menjadi kesempatan untuk mengetes level permainan saya,” kata Nadal yang tampil untuk ke-70 kali dalam semifinal Masters 1000.
Semifinal lain, juga, mempertemukan dua petenis dengan selisih pengalaman cukup jauh. Djokovic akan bermain pada semifinal ke-64 dalam Masters 1000, sedangkan Thiem akan menjalani yang keenam.
Namun, Thiem tak bisa dipandang sebelah mata. Gelar juara ATP Barcelona, dengan mengalahkan Nadal pada semifinal, menjadi indikator bahwa dia menjadi petenis membahayakan di tanah liat. Dua kemenangan dari tujuh persaingan dengan Djokovic didapat Thiem dalam dua pertemuan terakhir.
Sementara, final tunggal putri mempertemukan Simona Halep dan Kiki Bertens. Ini menjadi peluang Halep menambah gelar juara di Madrid setelah 2016 dan 2017, sekaligus kembali ke puncak peringkat dunia. Adapun bagi Bertens, ini menjadi kesempatan pertama menjuarai turnamen WTA Premier Mandatory, level tertinggi dalam struktur turnamen WTA. (REUTERS)