JAYAPURA, KOMPAS - Tim SAR bersama TNI belum dapat menemukan 30 penumpang satu perahu motor di Perairan Asmat hingga Senin (13/5/2019). Puluhan penumpang yang berasal dari Distrik Fayit ini hilang kontak sejak tanggal 9 Mei lalu.
Demikian informasi yang disampaikan Pegawai Bidang Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Muhammad saat dihubungi dari Jayapura, Senin sore.
Muhammad mengatakan, 10 personil gabungan Tim SAR Mimika dan TNI Angkatan Udara menggunakan helikopter pesawat jenis casa mencari 30 penumpang ini sejak Senin pagi hingga pukul 17.00 WIT.
"Sebanyak 30 penumpang berusia dewasa menaiki perahu motor dengan kapasitas mesin 40 PK dari Fayit pukul 15.00 WIT menuju ke Agats, ibu kota Asmat. Seharusnya mereka telah tiba di Agats sekitar pukul 22.00 WIT," kata Muhammad.
Ia menuturkan, tim SAR gabungan bersama TNI dan Polri menfokuskan pencarian 30 penumpang ini di antara perairan Distrik Fayit dan Distrik Agats sejak tanggal 10 Mei lalu.
Sebanyak 30 penumpang berusia dewasa menaiki perahu motor dengan kapasitas mesin 40 PK dari Fayit pukul 15.00 WIT menuju ke Agats, ibu kota Asmat. Seharusnya mereka telah tiba di Agats sekitar pukul 22.00 WIT
"Hasil pencarian dengan helikopter dan pesawat Casa belum membuahkan hasil. Rencananya kami akan melanjutkan pencarian dengan helikopter pada Selasa (14/5/2019) ini, " tutur Muhammad.
Tanpa gelombang tinggi
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili berpendapat, dari hasil pantauan Tom prakirawan cuaca tak ada fenomena tinggi gelombang di Perairan Asmat pada tanggal 9 Mei lalu.
"Dari pantauan kami, tak ada cuaca buruk di Perairan Selatan Papua khususnya Asmat pada tanggal 9 Mei hingga kini. Tinggi gelombang berkisar dari 0,5 hingga 1,75 meter," papar Petrus.
Sementara itu, Kapolres Asmat Ajun Komisaris Besar Andy Yoseph Enoch mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk mencari keberadaan 30 penumpang di pesisir Fayit dan sekitarnya.
"Kemungkinan terjadi kelebihan muatan penumpang. Seharusnya perahu motor dengan mesin 40 PK hanya mengangkut 15 penumpang saja, " tutur Andy.
Kemungkinan terjadi kelebihan muatan penumpang. Seharusnya perahu motor dengan mesin 40 PK hanya mengangkut 15 penumpang saja
Sebelumnya sudah terjadi dua kali kejadian kapal tenggelam di Perairan Selatan Papua pada bulan Januari 2019. Pertama pada 19 Januari, Kapal Motor Yusuf II yang mengangkut lima penumpang tenggelam karena dihantam ombak di Muara Asmat. Tak ada korban dalam insiden ini.
Kemudian Kapal Motor Lang 01 yang mengangkut 13 nelayan tenggelam karena dihantam gelombang laut di Muara Sungai Digul, yang menjadi perbatasan antara Perairan Merauke dan Boven Digoel, pada 24 Januari 2019. Enam orang ditemukan meninggal dan tujuh lainnya belum ditemukan hingga kini. (FLO)