Forum Lintas Agama Berbagi Takjil di Kabupaten Tangerang
Forum lintas agama di Kabupaten Tangerang membagikan hidangan berbuka puasa atau takjil kepada pengendara yang melintas di depan Markas Kepolisian Sektor Tigaraksa, Senin (13/5/2019) sore. Kegiatan itu diikuti para suster Fransiskanes Dongen, Hubungan Antar Agama dan Keyakinan, Gereja Santa Odilia Paroki Citra Raya Cikupa, dan Bikhus Dantik.
Oleh
PINGKAN ELITA DUNDU
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Forum lintas agama di Kabupaten Tangerang membagikan hidangan berbuka puasa atau takjil kepada pengendara yang melintas di depan Markas Kepolisian Sektor Tigaraksa, Senin (13/5/2019) sore. Kegiatan itu diikuti para suster Fransiskanes Dongen, Hubungan Antar Agama dan Keyakinan, Gereja Santa Odilia Paroki Citra Raya Cikupa, dan Bikhus Dantik.
Kegiatan ini atas inisiasi Kepala Polres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif.
”Pembagian takjil oleh forum lintas agama merupakan wujud toleransi, tenggang rasa, dan penghormatan kepada Muslim yang menjalankan ibadah puasa,” kata Sabilul kepada wartawan seusai pembagian takjil, Senin (13/5/2019).
Menurut dia, kegiatan tersebut juga merupakan bentuk penghargaan di bulan suci Ramadhan.
Kegiatan tersebut juga merupakan bentuk penghargaan di bulan suci Ramadhan.
”Takjil dibagikan kepada pengendara roda dua, roda empat, atau masyarakat yang lewat,” kata Sabilul.
Selain membagikan takjil, petugas juga menyampaikan imbauan agar masyarakat tertib di jalan serta turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut Sabilul, kegiatan pembagian takjil itu menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Tangerang adalah masyarakat yang toleran.
”Pembagian takjil yang melibatkan lintas agama adalah implementasi saling menghormati dan saling menghargai yang harus selalu ditumbuhkan,” ujarnya.
Pembagian takjil yang melibatkan lintas agama adalah implementasi saling menghormati dan saling menghargai yang harus selalu ditumbuhkan.
Kapolres memastikan, pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan di wilayahnya aman dan kondusif. Ia pun meminta masyarakat untuk saling menghormati dan tidak melakukan tindakan di luar koridor hukum, seperti melakukan penyisiran (sweeping).
”Apabila ada keresahan atau hal lain, langsung sampaikan kepada polisi. Kami akan tindak lanjuti. Jangan main hakim sendiri,” katanya.
Sabilul mengajak masyarakat untuk bersatu tanpa mempermasalahkan latar belakang agama, suku, kelompok, atau pandangan politik.
”Bulan Ramadhan, kita bersatu, fokus ibadah, jangan sampai puasa kita tercuri hiruk-pikuk politik,” ucapnya.
Bulan Ramadhan, kita bersatu, fokus ibadah, jangan sampai puasa kita tercuri hiruk-pikuk politik.