Genjot Penetrasi Digital, Mandiri Gelar ”Hackhaton”
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersama Kalibrr Indonesia akan menggelar kompetisi pengembangan perangkat lunak berskala nasional. Kompetisi ini diharapkan dapat merangsang modernisasi industri perbankan nasional.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bersama Kalibrr Indonesia akan menggelar kompetisi pengembangan perangkat lunak berskala nasional. Kompetisi ini diharapkan dapat merangsang modernisasi industri perbankan nasional.
Kompetisi berskala nasional bertajuk Mandiri Hackhaton dengan tema ”What The Hack 2019” ini, menurut rencana, digelar 27-30 Juni. Istilah ”hackhaton” umumnya disematkan pada sebuah gelaran kolaborasi para pengembang perangkat lunak, mulai dari programmer hingga desainer grafis, yang dilakukan secara ”maraton”.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, penyelenggaraan Mandiri Hackhaton menjadi cara perusahaan dalam mengembangkan teknologi perbankan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
”Kami menyadari bahwa pengadopsian teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan sangat penting karena terdapat perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang serba mobile dan digital,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/5/2019).
Penyelenggaraan Mandiri Hackhaton menjadi cara perusahaan dalam mengembangkan teknologi perbankan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Kompetisi ini akan membuka pendaftaran selama 30 hari, yakni mulai 1 Mei hingga 2 Juni 2019. Setelah itu, Bank Mandiri akan menyeleksi aplikasi yang masuk untuk mendapatkan 150 kandidat terpilih guna mengikuti rangkaian acara di Jakarta pada 27-30 Juni 2019.
Para peserta kompetisi nantinya saling bekerja sama untuk mendesain prototipe aplikasi mobile yang dapat menjawab kebutuhan perbankan, seperti pembayaran, pembukaan rekening, dan peminjaman menggunakan aplikasi Bank Mandiri.
”Sesuai dengan nama hackathon yang kami usung, Bank Mandiri ingin menyatukan kreator perangkat lunak yang bisa memberikan ide-ide kreatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat digital terhadap layanan perbankan,” kata Rico.
Para peserta nantinya akan terbagi ke dalam 50 tim beranggotakan 3 orang, di mana setiap anggota memegang tanggung jawab masing-masing sebagai pengembang (developer), koordinator (scrum master), dan desainer grafis.
Secara garis besar, tugas peserta selama kompetisi adalah mengubah ide produk, kebutuhan bisnis, dan kebutuhan pengguna ke dalam sebuah aplikasi mobile yang intuitif. Selain itu, peserta juga ditantang untuk mendesain user interface dan user experience prototipe sehingga dapat menciptakan aplikasi mobile yang menarik secara visual, koheren, dan harmonis.
Rico mengatakan, dalam kompetisi ini, setiap tim berkesempatan mendapatkan pembinaan langsung dan memperluas jaringan dengan para pakar industri teknologi. Peserta akan berlomba mempresentasikan solusi unik dan kreatif ke jajaran direksi Bank Mandiri untuk memperebutkan hadiah dengan total senilai Rp 100 juta.
”Tim dengan ide terbaik berkesempatan mengembangkan produk ciptaan mereka sendiri dan berkarier bersama Bank Mandiri,” ujarnya.
Managing Director Kalibrr Indonesia Sanuk Tandon berkomitmen untuk mendukung Bank Mandiri dalam mempercepat proses transformasi digital. Dukungan ini dimulai kolaborasi antara Bank Mandiri dan Kalibrr dalam penyelenggaraan Mandiri Hackhaton.
”Cara lembaga keuangan, seperti Bank Mandiri, untuk terbuka menggunakan cara-cara baru dan inovatif untuk menemukan pemimpin dan solusi inovatif masa depan sangat mengesankan,” papar Tandon.
Beberapa langkah konkret telah diambil untuk membuat perubahan infrastruktur menyesuaikan tren informasi teknologi, mulai dari e-banking hingga skema cashless payment. Perubahan juga dilakukan dalam budaya kerja perusahaan yang semakin fleksibel dan terbuka untuk mendorong inovasi karyawan.