Operasional lintas raya terpadu atau LRT menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta. PT LRT Jakarta, selaku operator siap mengoperasikan moda angkutan itu secara komersial. Laporan kesiapan ini pun sudah disampaikan ke pihak-pihak terkait.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operasional lintas raya terpadu atau LRT menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta. PT LRT Jakarta, selaku operator, siap mengoperasikan moda angkutan itu secara komersial. Laporan kesiapan ini pun sudah disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
Corporate Communication PT LRT Jakarta Melisa Suciati menyatakan, LRT dengan rute Kelapa Gading-Velodrome saat ini sedang dalam proses penyempurnaan sistem. Pada saat yang sama, operator ingin mengenalkan lebih jauh moda angkutan ini ke pengguna agar semakin terbiasa. Adapun penyempurnaan itu menyangkut kondisi stasiun, kereta, dan sistem tiket.
”Sebenarnya, proses penyempurnaan itu dapat dilakukan secara paralel di saat LRT itu mulai dioperasikan. LRT sudah siap dioperasikan. Kereta, stasiun, dan sumber daya manusia semuanya sudah ada. Kami tunggu kepastian dari Pemprov DKI kapan LRT dapat diresmikan secara komersial,” kata Melisa di Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Pengoperasian LRT Jakarta secara komersial sudah berkali-kali tertunda. Sebelumnya, LRT direncanakan beroperasi sebelum Asian Games 2018, kemudian ditunda menjadi Februari 2019, dan akhirnya April 2019. Namun, hingga pertengahan Mei 2019, LRT belum beroperasi.
Pantauan Kompas, Selasa siang, akses masuk Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, tertutup untuk publik. Proses penyempurnaan sistem LRT tampak berlangsung. Kadang-kadang terlihat kereta LRT melintasi rel. Terdengar pula suara pengumuman kedatangan kereta, serta imbauan tata cara menggunakan moda angkutan itu.
Meskipun sebagian besar sarana dan prasarana LRT tampak siap, masih ada sejumlah proyek pembangunan yang belum terselesaikan di sekitar Stasiun Velodrome. Masih ada pembangunan jembatan integrasi Stasiun Velodrome dengan Halte Transjakarta Pemuda Rawamangun yang terletak beberapa puluh meter dari stasiun LRT.
Dari sisi kelayakan operasional sarana dan prasarana, Kepala Seksi Penataan Jaringan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Jumanto menyatakan, dokumen standar operasional prosedur (SOP) pengoperasian LRT Kelapa Gading-Velodrome telah disetujui dan ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Seluruh rangkaian kereta LRT juga telah mendapatkan sertifikasi sarana dari Kementerian Perhubungan dan memenuhi persyaratan teknis dan laik operasi.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko berencana mengadakan evaluasi LRT pada Kamis (16/5/2019) pekan ini. Hal ini dilakukan bersama pemangku terkait lain, seperti Kementerian Perhubungan dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Tarif LRT
Tarif LRT Kelapa Gading-Velodrome sementara ini telah ditetapkan sebesar Rp 5.000 per orang, berapa pun jarak yang ditempuh, sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit.
Harga tersebut cukup sesuai dengan harga yang diharapkan sejumlah masyarakat, baik bagi mereka yang kerja maupun sekolah. Beberapa di antara mereka menyebutkan agar harga LRT Kelapa Gading-Velodrome tidak lebih dari Rp 5.000 atau seperti harga naik angkot.
Mohammad Fatik (22), warga yang tinggal di daerah Kelapa Gading dan kerja tidak jauh dari Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, naik angkot sehari-hari untuk pergi dan pulang kerja. Harga naik angkot sebesar Rp 5.000 dan waktu tempuh sekitar 45 menit karena sering ada kemacetan di sejumlah titik.
”Saya akan lebih senang dengan adanya LRT sehingga perjalanan saya sehari-hari menjadi lebih cepat. Selain itu, naik LRT pasti lebih nyaman,” kata Mohammad.
Selfia (13), siswa SMP Negeri 74 yang letaknya tidak jauh dari Jakarta International Velodrome, turut menyampaikan antusiasmenya dalam menggunakan LRT. Ia mengatakan, ada banyak teman di sekolahnya yang tinggal di Kelapa Gading dan ingin mencoba naik LRT.
”Naik LRT pasti lebih adem. Saya berharap, harganya tidak lebih dari Rp 5.000,” ujar Selfia.
LRT Kelapa Gading-Velodrome memiliki lintas sepanjang 5,8 kilometer dan terdiri dari enam stasiun layang, yakni Stasiun Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome. Depo perawatan sarana LRT berada di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan dilengkapi dengan fasilitas pusat kontrol operasional dan gedung kantor administrasi PT LRT Jakarta.