Palagan Hidup Mati ”Kesatria” Cahaya Lestari Surabaya
Gelar juara ASEAN Basketball League 2018/2019 sudah di depan mata CLS Knights Indonesia. Namun, trofi harus direbut dari tuan rumah Singapore Slingers di laga kelima sekaligus pamungkas, Rabu (15/5/2019), di OCBC Arena, Singapura.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Gelar juara ASEAN Basketball League 2018/2019 sudah di depan mata CLS Knights Indonesia. Namun, trofi harus direbut dari tuan rumah Singapore Slingers di laga kelima sekaligus pamungkas, Rabu (15/5/2019), di OCBC Arena, Singapura.
Kedua tim terpaksa melakoni laga kelima karena skor sementara 2-2. Peraduan pertama terjadi di OCBC Arena, Jumat, 3 Mei, yang berakhir dengan keunggulan Knights 86-67 atas Slingers. Namun, dua hari kemudian, Slingers membalas dengan kemenangan 77-57 atas Knights.
Bahkan, Slingers melanjutkan tren positif dengan mempermalukan ”Kesatria”, julukan Knights, dengan merebut kemenangan laga ketiga dengan skor 63-60, Rabu, 8 Mei, di Gedung Olahraga Kertajaya, Surabaya. Namun, Kesatria jubah ungu sesuai dengan warna kostum kebanggaan tim ini membalasnya, Sabtu (11/5/2019), dengan kemenangan 87-74.
Kemenangan di laga pertama dan keempat menunjukkan kemampuan Knights yang mengejutkan di musim kedua keikutsertaan di kompetisi bola basket Asia Tenggara itu. Mereka mampu membalik keadaan di saat-saat sulit. Mereka akan kembali menghadapi misi sulit menjalani laga tandang sekaligus penentuan perebutan piala. Rabu, Knights akan bertaruh kehormatan menjadi pemenang atau pecundang.
Jika ingin menjadi juara, karakter permainan fastbreak seperti di laga pertama dan keempat harus kembali diperlihatkan.
Fastbreak yang ibarat strategi Nazi blitzkrieg dalam Perang Dunia II merupakan taktik umum dalam bola basket, tetapi sulit diterapkan secara kontinu. Taktik ini jelas membuat tim lawan kedodoran dalam bertahan.
Mereka tidak sempat membuat formasi pertahanan sehingga kecolongan dua-tiga poin. Masalahnya, fastbreak menuntut kondisi fisik prima, sekaligus kecermatan untuk meraih poin. Serangan cepat tetapi gagal menghasilkan poin jelas tidak diinginkan.
Pelatih Knights Brian Rowsom mengatakan, tim harus dapat menyelesaikan serangan dengan menghasilkan poin. Kemenangan tidak bisa diraih jika akurasi tembakan lemah dan pertahanan goyah.
Mampu mendominasi
Karakter permainan di pertarungan pertama dan keempat yang mampu mendominasi lawan merupakan modal bagus untuk merebut gelar di Singapura.
Knights tetap patut mewaspadai pergerakan center Slingers, John Fields, yang di laga ketiga tampil memesona. Di laga keempat, permainan Fields memang mampu diredam oleh Darryl Watkins.
Knights akan berpeluang mematikan menara Slingers itu jika Watkins kembali tampil dominan dengan ”melumpuhkan” Fields di bawah ring basket seperti laga keempat. Watkins perlu lebih sering memenangi perebutan bola rebound saat menyerang dan bertahan. Kemampuan ini juga harus sempurna diperlihatkan center Maxie Esho saat berduet dengan Watkins atau bertarung sendiri.
Pengatur permainan Douglas Herring patut didorong untuk lebih cepat dalam menata dan mengeksekusi serangan. Momentum tidak boleh ditunggu jika tim bermain fastbreak. Herring bisa berbagi peran dengan kapten Wei Long Wong yang merupakan penembak tiga angka tertinggi di ABL hingga kini.
Catatan patut diberikan untuk Wei Long, mantan bintang Slingers, untuk tidak gugup dan tega ”melukai” bekas timnya di laga pamungkas dengan tembakan-tembakan tiga angka yang jitu.
Pergerakan Xavier Alexander yang kontribusinya terhadap Slingers tetap besar harus diwaspadai. Kelebihan pemain ini dalam mencetak poin jangan sampai membuat loyo Knights. Apalagi jika Fields mampu mengeluarkan kapasitasnya sebagai menara yang kokoh.
Guard Knights, Sandy Kurniawan, mengatakan, setiap laga patut diposisikan sebagai pertarungan hidup mati. Laga pamungkas memerlukan determinasi tinggi, juga kekuatan batin mengatasi tekanan pendukung tuan rumah.
Kehadiran pendukung atau Knights Society biarpun minim akan diperlukan. ”Sekali lagi seperti gim pertama dan keempat,” katanya seusai laga keempat, Sabtu lalu.