Pemerintah Siapkan Deteksi Dini Cegah Penularan Cacar Monyet
Setelah ditemukannya satu orang yang terjangkit cacar monyet di Singapura, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat meningkatkan antisipasi terhadap penularan penyakit tersebut. Pencegahan dan deteksi dini penyebaran virus perlu diperkuat, terutama di wilayah yang berbatasan langsung dengan Singapura, seperti Batam dan Tanjung Pinang.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah ditemukannya satu orang yang terjangkit cacar monyet di Singapura, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat meningkatkan antisipasi terhadap penularan penyakit tersebut. Pencegahan dan deteksi dini penyebaran virus perlu diperkuat, terutama di wilayah yang berbatasan langsung dengan Singapura, seperti Batam dan Tanjung Pinang.
Cacar monyet atau human monkeypox merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis) yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini biasanya ditularkan melalui tikus, tupai, dan kera yang terinfeksi lewat kontak dengan darah, cairan tubuh, lesi kulit, dan mukosa hewan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono yang ditemui pada Senin (13/5/2019) di Denpasar menyampaikan, koordinasi telah dilakukan dengan Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan di Batam, Kepulauan Riau, dan Tanjung Pinang.
”Pencegahan dan deteksi dini penyebaran virus dilakukan secara ketat untuk memastikan virus tersebut tidak masuk ke Indonesia,” katanya.
Selain itu, bandara dan pelabuhan di wilayah lain juga diminta untuk melakukan pengawasan dan penjagaan pada warga negara lain yang akan masuk ke Indonesia, terutama dari negara endemis cacar monyet, seperti Afrika Tengah dan Barat. Pengawasan ini perlu dilakukan meski belum ditemukan kasus cacar monyet di Indonesia.
Kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan Kementerian Kesehatan Singapura pada Kamis (9/5/2019). Penyakit ini dibawa oleh seorang pria (38) dari Nigeria yang tiba di Singapura sejak 28 April 2019. Saat ini, pria itu dan 23 orang yang melakukan kontak dengan dia sudah dikarantina (Kompas, 11/5/2019).
Gejala cacar monyet hampir sama dengan cacar air atau campak, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini baru timbul pada 5-21 hari setelah terinfeksi. Diagnosis bisa diketahui melalui pengujian di laboratorium.
Untuk mencegah penularan ke Indonesia, pengawasan di pelabuhan dan bandara internasional di Batam diperketat. Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Romer Simanungkalit mengatakan, ada lima pelabuhan dan satu bandara internasional yang diawasi dan tujuh pelabuhan bongkar muat barang yang dipantau. Alat pemindai panas tubuh untuk mendeteksi demam pada manusia pun dioptimalkan untuk deteksi dini penumpang (Kompas, 14/5/2019).