Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, meminta maskapai Wings Air agar dapat melayani rute penerbangan di wilayah Krui, Pesisir Barat. Hal ini dilakukan agar konektivitas melalui jalur udara dari dan menuju Pesisir Barat lebih lancar.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
PESISIR BARAT, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, meminta maskapai Wings Air agar dapat melayani rute penerbangan di wilayah Krui, Pesisir Barat. Hal ini dilakukan agar konektivitas melalui jalur udara dari dan menuju Pesisir Barat lebih lancar.
Kepala Dinas Perhubungan Pesisir Barat Henry Dunan menuturkan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah bertemu dengan manajemen Wings Air untuk membahas rencana pembukaan rute penerbangan dari Bandara Radin Inten II (Lampung Selatan) menuju Bandara Taufiq Keimas (Krui). Menurut dia, penerbangan itu diperlukan untuk menunjang transportasi udara bagi masyarakat serta wisatawan.
”Langkah ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan layanan penerbangan reguler setiap hari. Selain itu, kerja sama ini juga untuk mendukung sektor pariwisata,” ujar Henry saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (14/5/2019).
Saat ini, Bandara Taufiq Keimas telah memiliki panjang landas pacu 1.300 meter dengan lebar 30 meter. Kondisi itu memungkinkan pesawat jenis ATR dengan kapasitas 72 penumpang mendarat di bandara komersial tersebut.
Masa mudik Lebaran tahun ini dinilai menjadi momentum yang tepat untuk membuka kembali layanan penerbangan ke Krui. Selain melayani pemudik, warga dari tiga kabupaten di sekitar Pesisir Barat, yakni Lampung Barat, Krui (Bengkulu), dan Ogan Komering Ulu Selatan (Sumatera Selatan), juga membutuhkan layanan penerbangan. Ke depan, bandara itu juga dibutuhkan untuk melayani wisatawan.
Langkah ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan layanan penerbangan reguler setiap hari. Selain itu, kerja sama ini juga untuk mendukung sektor pariwisata.
Setiap tahun sedikitnya ada 15.000 wisatawan asing yang datang ke Pesisir Barat untuk wisata selancar. Selama ini, pelancong hanya dapat menggunakan transportasi darat dengan waktu tempuh selama 6-7 jam. Sementara jika menggunakan pesawat, akan jauh lebih cepat karena hanya membutuhkan waktu selama 45 menit.
Sebelumnya, penerbangan dari dan menuju Pesisir Barat dilayani maskapai Susi Air. Pesawat perintis dengan kapasitas 12 orang itu mengangkut paling banyak 24 penumpang per hari. Namun, maskapai Susi Air berhenti beroperasi karena kontrak kerja samanya habis pada akhir 2016.
Untuk mengoptimalkan bandara, Pemkab Pesisir Barat juga mengusulkan perluasan landas pacu. Panjang landas pacu akan menjadi 1.800 meter dengan lebar 30 meter. Dengan begitu, diharapkan pesawat jenis Boeing juga dapat melayani penerbangan di wilayah Krui.
Menurut Manajer Lion Group Wilayah Sumatera Bagian Selatan Haris Pramono, penerbangan perdana maskapai Wings Air dari Bandara Radin Inten II menuju Bandara Taufiq Keimas menurut rencana akan dibuka pada 29 Mei 2019. Saat ini, pihaknya telah melakukan uji coba penerbangan untuk mengetahui kebutuhan bahan bakar dan kondisi pendaratan di Bandara Taufiq Keimas.
Menurut rencana, maskapai Wings Air akan melayani penerbangan sebanyak satu kali per hari. Saat ini, pihaknya masih mengkaji tarif untuk rute tersebut.
Menurut Haris, pembukaan penerbangan di wilayah Pesisir Barat merupakan bentuk komitmen maskapai untuk melayani transportasi udara hingga ke pelosok. Selain untuk mendukung konektivitas transportasi udara di wilayah pelosok, pembukaan penerbangan juga diharapkan mampu menghidupkan perekonomian di daerah.