BUENOS AIRES, KOMPAS — Indonesia memperkuat kerja sama ekonomi dengan Mercosur atau organisasi kawasan kerja sama ekonomi regional Amerika Selatan. Dalam waktu dekat, Indonesia dan Mercosur membentuk tim kerja untuk menyiapkan studi kelayakan bersama tentang kerja sama perdagangan dan investasi.
Arah kerja sama itu adalah perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif. Di tengah krisis ekonomi dan geopolitik di sejumlah negara kawasan Amerika Selatan, Indonesia mendorong perdagangan berbasis imbal dagang.
Hal itu mengemuka dalam kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Buenos Aires, Argentina, Senin (13/5/2019). Enggartiasto bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Kepercayaan Argentina Jorge Marcelo Fauire dan perwakilan Kamar Dagang Mercosur-ASEAN (MACC) secara terpisah.
El Mercado Común del Sur atau Mercosur merupakan pasar bersama Amerika Selatan yang dirintis sejak 1985. Blok kerja sama perdagangan regional itu kini beranggotakan Argentina, Brasil, Uruguay, dan Paraguay. Sementara keanggotaan Venezuela di Mercosur sedang ditangguhkan, sedangkan Bolivia dalam proses aksesi.
Enggartiasto mengatakan, Indonesia berusaha membuka pasar baru ke negara-negara nontradisional ekspor, antara lain ke negara-negara di kawasan Amerika Latin.
Argentina sebagai pemimpin Mercosur sepakat membuat studi kelayakan bersama tentang perdagangan dan investasi. Indonesia-Mercosur akan membentuk tim kerja untuk membahas studi kelayakan itu.
Berdasarkan analisis peluang kerja sama Indonesia-Mercosur Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan pada 2016, impor Indonesia akan meningkat 270,4 juta dollar AS. Adapun peningkatan impor Mercosur 748,5 juta dollar AS.
Dari sisi pendapatan negara dari tarif, Indonesia akan kehilangan pendapatan 66,8 juta dollar AS, sedangkan Mercosur kehilangan 274,2 juta dollar AS. Hal itu terjadi jika kedua negara menerapkan bea masuk nol persen untuk pos-pos tarif produk-produk strategis.
Terbuka
Jorge Marcelo Fauire mengemukakan, Argentina sepakat dengan Indonesia membentuk tim kerja peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi. Argentina bersama Mercosur sepakat dengan Indonesia membahas studi kelayakan bersama tentang kerja sama perdagangan dan investasi.
”Mercosur akan terbuka menjalin kerja sama dan negosiasi perdagangan dengan berbagai negara, termasuk Indonesia,” katanya.
Menurut Enggartiasto, kondisi ekonomi dan geopolitik sejumlah negara anggota Mercorsur menjadi tantangan utama dalam mewujudkan kerja sama ekonomi.
Argentina, misalnya, saat ini tengah dilanda krisis ekonomi. Inflasi di negara itu sangat tinggi dan nilai tukar mata uang Argentina terhadap dollar AS jatuh. Akibatnya, pelaku usaha Argentina kesulitan membayar produk-produk impor dari negara lain.
”Kami akan mencoba menerapkan imbal dagang untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Argentina. Kami sangat bergantung pada impor bungkil dari kedelai serta biji gandum dan gandum dari Argentina. Jika Indonesia membeli gandum, melalui mekanisme imbal dagang, Argentina harus membayarnya dengan membeli karet alam, kopra, atau otomotif dan suku cadangnya dari Indonesia,” tuturnya.
President MACC Argentina Piet Verdult mengakui ekonomi Argentina memang tengah memburuk. Karena itu, Argentina membutuhkan dukungan kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk memperbaiki perekonomian.
”Kami optimistis mampu melewati krisis ekonomi seperti yang pernah kami alami beberapa tahun sebelumnya. Kami selalu membuka kerja sama perdagangan dan investasi dengan negara-negara lain, terutama di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia,” katanya.