Bulan Ramadhan Merajut Kembali Persaudaraan Bangsa
Bulan suci Ramadhan menjadi momentum untuk merajut kembali persaudaraan antaranak bangsa yang renggang akibat perbedaan pilihan politik dalam Pemilihan Umum 2019. Masyarakat diharapkan dapat menenangkan diri dan bersilaturahmi untuk menjaga persatuan bangsa.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Bulan suci Ramadhan menjadi momentum untuk merajut kembali persaudaraan antaranak bangsa yang renggang akibat perbedaan pilihan politik dalam Pemilihan Umum 2019. Masyarakat diharapkan dapat menenangkan diri dan bersilaturahmi untuk menjaga persatuan bangsa.
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan hal itu dalam acara safari Ramadhan bersama Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Pangkalan TNI Angkatan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Selasa (14/5/2019). Hadir Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Sumut.
Hadi mengatakan, dinamika politik di tengah masyarakat masih menghangat pada tahapan rekapitulasi suara ini. Hiruk-pikuk Pemilu 2019 pun masih cukup kuat dirasakan. ”Karena itu, marilah kita sejenak menenangkan diri di tengah bulan suci Ramadhan ini. Mari kita renungkan bersama pentingnya silaturahmi demi menjaga persatuan bangsa,” katanya.
Menurut Hadi, perbedaan pilihan dalam pemilu adalah sebuah keniscayaan, tetapi jangan mengakibatkan perpecahan di antara sesama anak bangsa. Perbedaan harus menjadi kekuatan sebagaimana yang sudah digariskan pendahulu bangsa dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Karena itu, marilah kita sejenak menenangkan diri di tengah bulan suci Ramadhan ini. Mari kita renungkan bersama pentingnya silaturahmi demi menjaga persatuan bangsa.
Hadi mengatakan, berbagai kekurangan memang terjadi dalam Pemilu 2019. ”Akan tetapi, kekurangan itu jangan menghancurkan fondasi dan tiang bangunan demokrasi yang sudah dibangun dengan baik. Kekurangan yang ada menjadi introspeksi kita semua dan kita perbaiki secara konstitusional,” ujarnya.
Hadi menyatakan, Sumut dan Medan pada khususnya merupakan barometer stabilitas keamanan Indonesia bagian barat. Karena itu, TNI dan Polri harus senantiasa ekstra ketat, waspada, dan sigap menyikapi setiap perkembangan yang terjadi pascapemilu. Ia juga berterima kasih kepada masyarakat serta prajurit TNI dan Polri di Sumut yang telah menjaga keamanan selama tahapan pemilu yang telah berjalan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan, safari Ramadhan tersebut merupakan agenda tahunan Kepala Polri dan Panglima TNI. ”Pesan yang ingin disampaikan adalah TNI dan Polri tetap solid,” katanya.
Iqbal menjelaskan, safari Ramadhan Panglima TNI dan Kepala Polri sebelumnya dilaksanakan di Surabaya, Makassar, dan Bandung. Selanjutnya, mereka dijadwalkan melakukan safari Ramadhan di Provinsi Banten dan daerah lainnya.
Dalam safari Ramadhan di Medan, Hadi dan Tito melaksanakan buka puasa bersama dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, Gubernur Sumut, dan Wali Kota Medan. Mereka juga membagikan zakat kepada sejumlah anak yatim piatu di Kota Medan.