Seusai Argentina, Indonesia melanjutkan diplomasi kerja sama ekonomi dengan pelaku usaha dan Pemerintah Chile. Indonesia yang diwakili Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga akan mengikuti pertemuan Para Menteri Perdagangan dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC MRT) di Vina Del Mar, Chile.
Oleh
hendriyo widi
·2 menit baca
SANTIAGO, KOMPAS — Seusai Argentina, Indonesia melanjutkan diplomasi kerja sama ekonomi dengan pelaku usaha dan Pemerintah Chile. Indonesia yang diwakili Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga akan mengikuti pertemuan Para Menteri Perdagangan dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC MRT di Vina Del Mar, Chile.
Kerja sama ekonomi Indonesia-Chile akan dikonkretkan dengan misi dagang dan perkuatan jaringan pelaku usaha kedua negara. Hal itu dalam rangka mengimplementasikan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Chile (IC-CEPA).
Dalam forum MRT APEC 2019, Indonesia akan turut membahas empat prioritas APEC. Keempat prioritas itu adalah masyarakat digital, pertumbuhan inklusif bagi perempuan dan usaha kecil menengah (UKM), pertumbuhan berkelanjutan, serta integrasi 4.0. Kedua agenda itu berlangsung pada 15-18 Mei 2019.
Enggartiasto, Rabu (15/5/2019) pagi waktu setempat, di Santiago, Chile, mengatakan, IC-CEPA ditandatangani pada 14 Desember 2017. Implementasi kesepakatan ini diperkirakan segera berlaku pada Agustus 2019 setelah proses ratifikasi selesai.
”Melalui kunjungan ini, Indonesia ingin memperkuat kolaborasi dengan Chile agar kedua negara dapat memanfaatkan IC-CEPA dengan maksimal. Selain membahas peluang yang akan diperoleh, kami juga akan membahas mengenai tantangan-tantangan yang mungkin muncul dalam implementasi tersebut,” tuturnya.
Enggartiasto optimistis, perdagangan kedua akan kembali meningkat. Sebab, IC-CEPA membuka peluang kedua negara untuk meningkatkan perdagangan barang, jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi lainnya.
”Di sektor perdagangan, produk-produk tekstil, alas kaki, otomotif, dan kelapa sawit Indonesia akan bisa masuk ke Chile dengan tarif nol persen. Di sisi lain, Chile dapat mengekspor produk buah-buahan,” lanjutnya.
Kementerian Perdagangan mencatat, neraca perdagangan Indonesia-Chile pada awal 2019 membaik. Sebelumnya tren perdagangan kedua negara menurun dalam lima tahun terakhir.
IC-CEPA membuka peluang kedua negara untuk meningkatkan perdagangan barang, jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi lainnya.
Total nilai perdagangan kedua negara pada Januari-Februari 2019 sebesar 36,6 juta dollar AS. Nilai ini meningkat signifikan sebesar 31 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 27,8 juta dollar AS. Pada 2018, nilai perdagangan kedua negara sebesar 274 juta dollar AS.
Dalam misi dagang, empat pelaku usaha dan asosiasi dari Indonesia akan hadir mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia. Produk itu antara lain di sektor kelapa sawit, perkebunan, kertas, dan dekorasi rumah.
Chile merupakan negara pertama di kawasan Amerika Latin yang melakukan perjanjian kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, produk-produk utama Indonesia yang diekspor ke Chile antara lain alas kaki, produk-produk pembersih dan pencuci baju, rumput laut, kulkas, dan benang. Sementara Chile mengekspor tembaga murni, tepung ikan, anggur, minyak dan lemak ikan, serta bubur kayu ke Indonesia.