Hasil olah TKP oleh tim Inafis Polda Jawa Timur, Rabu (15/5/2019), menemukan lokasi pembunuhan dan mutilasi seorang perempuan di Pasar Besar Malang. Tim juga berhasil menemukan sidik jari yang diduga milik korban dan pelaku. Pelaku diduga seorang profesional.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hasil olah tempat kejadian oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis Kepolisian Daerah Jawa Timur pada Rabu (15/5/2019) menemukan lokasi pembunuhan dan mutilasi seorang perempuan di Pasar Besar Malang. Tim juga berhasil menemukan sidik jari diduga milik korban dan pelaku. Pelaku diduga seorang profesional.
Tim Inafis Polda Jatim memastikan lokasi pembunuhan dan eksekusi mutilasi di Pasar Besar Malang berada di ujung tangga naik menuju lantai 3 pasar. Tangga tersebut sebelumnya menjadi salah satu pintu masuk menuju pusat perbelanjaan.
Di lokasi tersebut, tim menemukan banyak sidik jari utuh yang diduga milik korban dan pelaku, baju, tulisan-tulisan bernada amarah, serta banner atau spanduk yang masih menyisakan bercak darah. Banner atau spanduk itu dijadikan alas oleh pelaku untuk memutilasi korban.
Dalam proses olah TKP, tim Inafis terlihat mencari sidik jari di tangga, tas plastik, spanduk, botol minuman, dan berbagai benda yang ada di sana.
”Kami hari ini fokus mencari sidik jari, dan menemukan sidik jari utuh, diduga sidik jari itu milik pelaku dan korban. Salah satu temuan sidik jari itu berada di penggaris berbentuk segitiga,” kata Komisaris Adrial, Kepala Unit Identifikasi Tim Inafis Polda Jatim, Rabu, di Malang.
”Namun, untuk berapa jenis sidik jarinya, nanti masih akan kami proses. TKP belum rusak sehingga diharapkan bisa mendukung identifikasi korban dan pelaku,” lanjutnya.
Adrial menjelaskan, tim menduga sidik jari yang ditemukan di ujung tangga adalah milik korban dan pelaku, bukan milik masyarakat umum, karena lokasi tersebut cukup tersembunyi. ”Kalau masyarakat umum tidak mungkin akan berada di lokasi itu,” ucapnya.
Adrial mengatakan, sidik jari tersebut akan segera diuji di laboratorium untuk mendapatkan data korban dan pelaku. ”Semoga saja korban dan pelaku segera terungkap,” ujarnya.
Pelaku profesional
Hasil olah TKP saat itu juga mendapati fakta bahwa korban diperkirakan sudah tewas selama lima hari ketika ditemukan. Hal itu terlihat dari kondisi tubuh korban, yang sudah membusuk dan menghitam.
”Dari potongan luka di tubuh korban tampak pelaku menggunakan pisau besar dan tajam. Pelaku ini cukup pintar. Dia memotong di persendian sehingga mudah dilakukan. Pelaku adalah profesional dan terlatih,” tutur Adrial.
Selain mencari sidik jari, juga diturunkan unit K-9 Polres Malang Kota. Keira (2), anjing jenis Malinois Belgia, tampak berkeliling di berbagai sudut lantai 2 Pasar Besar Malang, mulai dari kamar mandi, tempat parkir, hingga berbagai lokasi lain.
Anjing tersebut juga menyisir sejauh 1 kilometer arah selatan pasar, melewati Gang V Jalan Kiai Tamin dan tembus Jalan Laksamana RE Martadinata.
”Hasil sementara di pasar tadi tampak bahwa pelaku sangat mengenali lokasi tersebut, artinya bukan sekali datang. Ini tampak dari jejak yang diendus K-9 berada di berbagai titik di sana,” kata Aiptu Imam Muhson, Kepala Unit K-9 Polres Malang Kota.
Adapun kasus mencuat saat Selasa, 14 Mei, potongan tubuh perempuan ditemukan di area parkir lantai atas Pasar Besar Kota Malang. Potongan tubuh perempuan ditemukan di lantai atas area parkir Pasar Besar Malang sekitar pukul 13.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah membusuk.
Hasil sementara di pasar tadi tampak bahwa pelaku sangat mengenali lokasi tersebut, artinya bukan sekali datang. Ini tampak dari jejak yang diendus K-9 berada di berbagai titik di sana.
Potongan tubuh korban ditemukan oleh pedagang di pasar tersebut, yang saat itu mencium bau tidak sedap. Ia semula menduga bau itu berasal dari tikus mati di lantai 2. Posisi pedagang tersebut berjualan berada di lantai 1. Pedagang tersebut kemudian melaporkan temuan mayat itu kepada polisi.
Pukul 14.00 WIB, saat dilakukan proses evakuasi jasad korban, kembali ditemukan potongan tubuh lain di lantai 3 bangunan pasar tersebut. Di lokasi itu juga ditemukan tulisan pada tembok dan di selembar kertas di sekitar potongan tubuh korban. Tulisan berisi ucapan belasungkawa dan sumpah serapah.
Pasar Besar Malang terdiri atas empat lantai. Lantai dasar dan lantai 1 saat ini digunakan untuk pedagang berjualan, seperti sayur, baju, dan aneka kebutuhan pokok. Adapun lantai 2 dan 3 kondisinya kosong. Di lantai tersebut sebelumnya ada pusat perbelanjaan.
Pasar tersebut mengalami beberapa kali kebakaran, yaitu tahun 2016 dan 2018. Sejak saat itu, lantai 2 dan 3 mulai dikosongkan untuk pedagang. Berikutnya, pusat perbelanjaan itu pun menutup operasionalisasinya di sana.