Perbaikan jalan yang akan digunakan untuk jalur alternatif arus mudik Lebaran terus dikebut. Sementara itu, kepolisian juga menyiapkan skenario pengaturan dan pengamanan arus mudik.
KARAWANG, KOMPAS Menjelang arus mudik, sejumlah jalan rusak di jalur alternatif mudik di Karawang, Jawa Barat, mulai diperbaiki. Jalur itu ditargetkan rampung diperbaiki dan bisa dilintasi pemudik pada 10 hari menjelang Lebaran atau H-10.
Berdasarkan pantauan pada Selasa (14/5/2019), sejumlah titik di ruas Jalan Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan, menuju jalan pantura Cirebon tengah ditambal dengan aspal. Kerusakan di ruas itu bervariasi, mulai dari jalanan berlubang, bergelombang, hingga aspal mengelupas. Perbaikan pada kedua arah di sepanjang 5 kilometer itu ditargetkan selesai pekan ini.
Menurut Paimin (46), pelaksana lapangan proyek perbaikan Jalan Cikalong-Cilamaya, perbaikan jalan menyesuaikan tingkat kerusakan. Penambalan jalan berlubang, misalnya, dilakukan dengan menggunakan aspal baru setinggi 10-20 sentimeter. ”Perbaikan dimulai hari ini. Pengerjaan ditargetkan rampung sebelum 24 Mei sehingga pemudik bisa melewati jalan dengan nyaman,” katanya.
Sebelumnya, Penjabat Sekretaris Daerah Karawang Samsuri mengatakan, jalur mudik di wilayahnya ditargetkan siap dilintasi pada H-10 Lebaran. Pemerintah kabupaten bekerja sama dengan sejumlah pihak mengerjakan perbaikan jalan.
Perbaikan di jalur Cikalong-Karasak dilakukan konsorsium Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Cilamaya. Sementara perbaikan di Lamaran-Karasak dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang.
Perbaikan jalan juga dilakukan di jalur alternatif menuju Cirebon dan Jawa Tengah. Di daerah Rawasikut, Kecamatan Telagasari, jalan berlubang di sejumlah titik telah ditambal aspal. Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PUPR Karawang Bambang Sugiharta menyampaikan, perbaikan dilakukan Kecamatan Telagasari, Kecamatan Lemahabang, dan Kecamatan Cilamaya Kulon.
Di sisi lain, Polres Karawang menyiapkan antisipasi untuk pemudik yang melintasi jalur arteri. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Karawang Ajun Komisaris Bariu Buwana mengatakan, tim akan berpatroli di beberapa titik untuk mengurai simpul kemacetan, menutup perputaran arah dari Tanjungpura hingga ke Cikalong, dan menyediakan sejumlah sarana penunjang, seperti papan penunjuk arah.
Penumpang di Jatim
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksi jumlah penumpang arus mudik dan balik Lebaran menembus 7,2 juta orang. Perjalanan darat masih menjadi pilihan utama.
”Perjalanan darat menjadi pilihan karena jaringan jalan tol sudah ada,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya. Ada sekitar 3,5 juta pemudik di Jatim yang menempuh perjalanan darat dengan angkutan bus, kereta api, mobil pribadi, dan sepeda motor. Khofifah mengingatkan agar kelaikan bus umum diperhatikan. ”Jangan sampai bus yang tidak layak malah kembali dioperasikan,” katanya.
Untuk membantu warga Jatim yang ingin mudik ke kampung halaman, Pemprov Jatim tetap mempertahankan program mudik gratis. Tahun ini kuota untuk 243.000 orang. Jumlah itu naik dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 209.000 orang. Pada 2017, kuota mudik gratis 200.000 orang.
Kebutuhan layanan kesehatan bagi pemudik juga menjadi perhatian Pemprov Jatim. Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Heri Santoso menyatakan, ada 1.584 fasilitas kesehatan yang disiagakan untuk mendukung arus mudik Lebaran. Fasilitas kesehatan itu terdiri dari 239 rumah sakit, 924 puskesmas, 243 fasilitas tambahan di pos pengamanan, dan 178 klinik di dalam jaringan jalur mudik.
Ketua Palang Merah Indonesia Jatim Imam Utomo dalam kesempatan terpisah mengatakan, selama masa mudik Lebaran, pihaknya akan menyiapkan sukarelawan kesehatan di 134 tempat istirahat di jalur mudik, terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandara.