Pemerintah Kabupaten Purbalingga menggelar pasar murah di Lapangan Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (15/5/2019). Sebanyak 926 paket sembako gratis diberikan kepada masyarakat dan 33 stan dari sejumlah instansi menjual paket sembako murah.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menggelar pasar murah di Lapangan Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Rabu (15/5/2019). Sebanyak 926 paket sembako gratis diberikan kepada masyarakat dan 33 gerai dari beberapa instansi menjual paket sembako murah.
”Pada 2019 ini di Purbalingga ada 49 desa yang masuk dalam zona merah atau desa miskin dari total 224 desa,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Adapun Desa Kedungbenda menjadi salah satu desa miskin di Purbalingga sehingga pasar murah digelar di sana. Paket sembako gratis yang dibagikan kepada masyarakat itu berupa 5 kilogram beras, 1 kg ikan lele, daging sapi, dan daging ayam. ”Nilai paket sembako ini sekitar Rp 100.000,” ujar Pratiwi.
Pratiwi menyampaikan, program pasar murah ini merupakan program rutin tahunan pemerintah kabupaten terutama menjelang Idul Fitri, dan digelar untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.
Pada tahun ini ada enam desa yang menjadi sasaran pasar murah. ”Ini dalam rangka membantu masyarakat khususnya di desa. Kami membantu meringankan beban masyarakat di desa, khususnya di desa merah atau desa dengan tingkat kemiskinan tertinggi,” ujarnya.
Ribuan masyarakat terutama ibu rumah tangga tampak antre untuk menerima paket sembako gratis. Selain paket sembako gratis, disediakan pula 1.910 paket sembako dengan diskon hingga 50 persen.
Sejumlah instansi yang ikut menggelar stan antara lain Bank Indonesia, Apindo, Owabong, Bulog, Persit, PT Pos Indonesia, serta beberapa dinas terkait. Beras premium dijual dengan harga Rp 53.000-Rp 60.000 per 5 kg, bawang putih Rp 46.000 per kg, tepung terigu Rp 8.000 per kg, dan daging kerbau Rp 75.000 per kg.
Siwen (40), salah satu warga, mengaku senang atas sembako gratis yang diterimanya. ”Senang sekali bisa menghemat uang belanja,” kata Siwen yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Hal serupa disampaikan Jumiati (50) dan Murtinah (60), warga setempat. ”Bersyukur ada pasar murah dan mendapat daging sapi. Saya jarang beli dan masak daging sapi,” kataMurtinah.
Senang sekali bisa menghemat uang belanja.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Agus Chusaini menyampaikan, sebagai solusi jangka pendek, program pasar murah memang dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan sembako yang cenderung harganya naik saat Ramadhan. Namun, ke depan, diperlukan penguatan ekonomi dari pemerintah agar bisa lebih menciptakan lapangan pekerjaan dan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
”Untuk ke depannya, memang perlu pengembangan UMKM atau paling tidak penciptaan lapangan kerja,” kata Agus.
Program pasar murah Kabupaten Purbalingga selain digelar di Desa Karangbenda, juga digelar di Desa Tanalum (Kecamatan Rembang), Desa Bumisari (Kecamatan Bojongsari), dan Desa Karangjengkol (Kecamatan Kutasari).