logo Kompas.id
UtamaStigma Batubara
Iklan

Stigma Batubara

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/w65CC83ieyrU6msHosXIQeTYjeA=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181217_ENGLISH-SERIAL-TAMBANG_A_web_1545055247.jpg
ARSIP KOMPAS

Bekas lubang tambang batubara yang ditinggalkan dan tidak direklamasi di Desa Makroman, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (18/11/2018). Sebagian areal yang dicaplok dan air tambang yang mengairi Desa Makroman telah menghancurkan persawahan dan perikanan yang dimiliki petani Makroman.

Batubara tidak bisa—dan seharusnya tidak—menjadi bagian dari pasokan energi di masa depan. Itu kata Sverre Thornes, Chief Executive Officer KLP, perusahaan pengelola dana pensiun di Norwegia. Pernyataan Sverre itu dikutip kantor berita Reuters, Selasa (7/5/2019).

KLP, perusahaan yang mengelola dana pensiun sekitar 900.000 orang, tengah gencar mendivestasikan saham mereka di perusahaan-perusahaan yang penerimaannya berbasis tambang batubara. Pada saat bersamaan, KLP giat berinvestasi pada lini bisnis energi terbarukan. Aksi KLP menyiratkan pesan kuat, transisi energi dari fosil ke energi terbarukan merupakan hal penting.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000