Integrasi transportasi antarmoda akan terus diperbaiki.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tarif normal angkutan umum berbasis rel atau MRT yang berlaku sejak Senin (13/5/2019) dipastikan tidak memengaruhi jumlah penumpang. Jumlah penumpang pun masih berada di atas target harian. Untuk memastikan jumlah penumpang terus meningkat, integrasi transportasi antarmoda akan terus diperbaiki.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta M Kamaluddin di Jakarta, Rabu (15/5/2019), mengatakan, pada Senin atau hari pertama diberlakukannya tarif normal, jumlah total penumpang sebanyak 77.636 orang. Keesokan harinya, pada Selasa (14/5/2019), ada 79.431 orang.
Angka itu di atas target harian yang tahun ini ditetapkan 65.000 orang per hari. Target itu akan ditingkatkan dari tahun ke tahun. Pada tahun kedua, jumlah penumpang ditargetkan 91.000 orang per hari dan pada tahun ketiga 117.000 orang per hari.
”Jumlah penumpang tidak begitu terpengaruh oleh tarif normal. Jumlah penumpang harian saat ini relatif sama dengan jumlah penumpang saat diberlakukannya promo tarif 50 persen pada 2 April 2019 hingga 12 Mei 2019,” kata Kamaluddin ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan, jumlah penumpang MRT paling rendah pada hari Senin dan paling tinggi saat akhir pekan. ”Jumlah penumpang setiap hari Senin sekitar 77.000 orang dan naik terus hingga akhir pekan, di mana jumlahnya bisa mencapai 90.000 orang,” kata Kamaluddin.
Pada akhir pekan diperkirakan jumlah penumpang lebih banyak karena banyak warga yang bepergian bersama keluarganya. ”Kalau hari kerja, sang ayah atau ibu menggunakan MRT sendiri. Kalau akhir pekan, ada banyak kelompok keluarga yang menggunakan MRT,” ujar Kamaluddin.
Pantauan Kompas saat naik MRT dari Stasiun Haji Nawi hingga Stasiun Bundaran HI, Rabu pagi, jumlah penumpang cukup ramai. Hampir semua tempat duduk penuh dan ditempati penumpang.
Lia (35), seorang ibu rumah tangga, mengatakan, dirinya lebih memilih naik transportasi umum, seperti MRT, saat jam macet. ”Saya malas naik mobil karena macet. Cari parkir juga susah,” katanya ketika hendak menuju ke Stasiun Blok M dari Stasiun Lebak Bulus Grab.
Lia pun tidak keberatan dengan tarif normal MRT yang mulai diberlakukan pekan ini. Baginya, tarif MRT untuk pergi dari kawasan Lebak Bulus hingga Blok M yang sebesar Rp 8.000 lebih murah dibandingkan dengan naik layanan transportasi daring.
Integrasi moda
Untuk memastikan jumlah penumpang terus naik, Kamaluddin menyampaikan, PT MRT Jakarta terus mengupayakan integrasi MRT dengan moda transportasi lainnya, seperti bus Transjakarta, kereta commuter line, kereta api bandara, serta transportasi daring. ”Integrasi antarmoda transportasi akan terus ditingkatkan untuk mempermudah masyarakat pindah dari satu moda transportasi ke lainnya,” ujarnya.
Selain memperbaiki integrasi, layanan transportasi masyarakat menuju stasiun MRT juga ditambah. Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, layanan bus Transjakarta di sekitar stasiun MRT diperluas dengan rute baru. Beberapa di antaranya adalah rute MR5 dan MR8 yang menggunakan bus Minitrans.
Rute MR5 menghubungkan Stasiun MRT Blok A dengan kawasan Radio Dalam. Sementara itu, rute MR8 menghubungkan Stasiun MRT Blok A dengan kawasan Pangeran Antasari.