Yang Unggul dan Yang Tergusur
Rekapitulasi suara tingkat provinsi yang nyaris rampung memberi gambaran lebih jernih mengenai hasil pemilihan legislatif. Sejumlah calon anggota legislatif petahana terpaksa gigit jari karena tidak berhasil mengamankan kembali kursi di Senayan. Ada yang legowo menerima kekalahan dan meneruskan hari-harinya seperti biasa, ada yang bersiap menggugat dan berharap bisa membalik keadaan.
Di ruangan rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR yang terletak di pojok gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Ketua BURT Anton Sihombing berkeluh kesah. Politisi Partai Golkar yang kembali maju dari daerah pemilihan Sumatera Utara III itu menggelar konferensi pers mendadak untuk memprotes hasil perolehan suara pemilihan legislatif di daerah pemilihannya, Selasa (14/5/2019) siang.
Nada suara politisi Partai Golkar itu sedikit meninggi saat menyampaikan adanya dugaan penggelembungan suara yang terjadi di dapilnya. Anton menduga, praktik itu dilakukan untuk menambah suara caleg lain dari Golkar. Hasil rekapitulasi suara provinsi menunjukkan, dengan 80.447 suara, Anton gagal kembali melenggang ke Senayan.
“Bagaimana mungkin saya yang puluhan kali ke Tanjung Balai cuma mendapat 1.400 suara, sementara yang lain baru dua kali ke Tanjung Balai bisa mendapat hampir 10.000 suara?” ujarnya.
Anton menyurati pihak Badan Pengawas Pemilu dan Komisi Pemilihan Umum setempat untuk memprotes dugaan itu. Ia juga akan melapor ke DPP Partai Golkar untuk menyelesaikan persoalan itu secara internal.
“Saya tidak mau tinggal diam, ini akan saya laporkan sejujurnya ke ketua umum partai. Hal-hal begini sangat sensitif,” kata Anton.
Saat ini, proses rekapitulasi tingkat provinsi di berbagai wilayah sudah mendekati rampung dan sedang dilanjutkan di tingkat pusat, disusul pengumuman dan penetapan hasil per wilayah. Dengan demikian, gambaran hasil pileg mulai terlihat. Para caleg petahana yang akan kembali ke Senayan dan yang terpental dapat diprediksi.
Dari total 560 anggota DPR periode 2014-2019 ini, mayoritas kembali mencalonkan diri di pemilu, yaitu 94 persen atau sebanyak 526 orang. Di sejumlah daerah, beberapa caleg petahana itu tergusur oleh kehadiran pendatang baru atau sesama petahana lainnya. Beberapa dari mereka yang ‘terpental’ dari Senayan menduduki jabatan strategis di DPR, seperti pimpinan komisi dan badan.
Dari total 560 anggota DPR periode 2014-2019 ini, mayoritas kembali mencalonkan diri di pemilu, yaitu 94 persen atau sebanyak 526 orang. Di sejumlah daerah, beberapa caleg petahana itu tergusur oleh kehadiran pendatang baru atau sesama petahana lainnya. Beberapa dari mereka yang ‘terpental’ dari Senayan menduduki jabatan strategis di DPR, seperti pimpinan komisi dan badan.
Selain Anton, caleg lain yang tidak lolos pileg adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Totok Daryanto, yang juga Wakil Ketua Badan Legislasi DPR. Namun, Totok yang maju dari dapil Jawa Timur V memilih legowo menerima hasil rekap suara, meskipun berdasarkan versi hasil perhitungannya sendiri, ia mendapat suara lebih tinggi.
Totok bersama caleg petahana lain dari Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, kalah dari pendatang baru, yaitu penyanyi Krisdayanti yang meraup 132.131 suara. Posisi Totok dan Nurhayati sebagai pimpinan alat kelengkapan di DPR tidak memengaruhi capaian suara mereka. Di dapil Jatim V, delapan kursi DPR RI diraih tiga caleg PDI-P, dua caleg PKB, satu caleg Gerindra, satu caleg Golkar, dan satu caleg Nasdem.
Saat dihubungi dari Jakarta, Totok yang saat ini sedang berada di luar kota mengatakan, menerima hasil rekapitulasi KPU. “Saya sudah siap mental dari awal karena persaingan di pileg kali ini memang lebih ketat. Yang penting saya sudah berusaha maksimal dan perolehan suara saya sebenarnya tidak terlalu buruk, tandanya saya masih dipercaya konstituen saya,” katanya.
Meski tidak akan menjabat lagi di DPR untuk lima tahun ke depan, Totok mengatakan tetap akan beraktivitas seperti biasa di DPR sampai akhir masa jabat, September mendatang. Sebagai pimpinan Badan Legislasi, ada banyak pekerjaan rumah rancangan undang-undang yang harus diselesaikan DPR bersama pemerintah sebelum periode 2014-2019 ini berakhir.
“Kami tetap kerja seperti biasa. Tidak ada masalah, politik itu panggilan. Mau dapat jabatan lagi di DPR atau tidak, saya akan terus berjuang di jalur politik lewat partai,” katanya.
Kami tetap kerja seperti biasa. Tidak ada masalah, politik itu panggilan. Mau dapat jabatan lagi di DPR atau tidak, saya akan terus berjuang di jalur politik lewat partai
Selebrasi
Sementara itu, sejumlah caleg petahana berhasil kembali ke Senayan untuk lima tahun mendatang. Senin (13/5/2019) lalu, nuansa sebelum rapat Komisi XI di gedung DPR, terasa ringan dan bersahabat. Sejumlah anggota DPR saling bertegur sapa, bersenda gurau dan memberi ucapan selamat. Johnny G Plate dari Fraksi Partai Nasdem bersalaman dengan politisi PDI-P Hendrawan Supratikno, lalu berbincang santai soal film Avengers: Endgame yang baru mereka tonton.
Tidak lama kemudian, datang politisi Golkar Agun Gunandjar. Mereka saling bersalaman, mengucapkan selamat, lalu saling bergurau memuji satu sama lain atas capaian di pileg.
Dari hasil rekapitulasi provinsi, Johnny mendapat suara tertinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur. Ia mendapat 122.290 suara, unggul di atas sejumlah nama besar lain seperti politisi PDI-P Herman Herry dan Andreas Hugo Parera serta rekannya di Komisi XI, politisi Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.
Sementara itu, Hendrawan Supratikno yang sudah menjabat di DPR sejak periode 2009-2014 juga kembali mengamankan kursinya lewat dapil Jawa Tengah X. Ia mendapat 80.749 suara bersama caleg baru PDI-P yang sebelumnya anggota DPRD Jateng, Dede Indra Permana. Adapun Agun Gunanjar yang telah enam kali mengikuti pemilu, kembali ke Senayan dari dapil Jabar X dengan suara 59.045 suara.
Setelah dipastikan mendapat kursi di DPR, para petahana kembali beraktivitas di DPR. Bagi Johnny, itu karena Komisi XI harus membahas tahap awal persiapan siklus Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020. Ada juga proses seleksi calon deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang harus segera disiapkan. “Rutinitas kembali lagi seperti semula, karena banyak yang harus dibahas,” katanya.
Johnny mengatakan, ia sebenarnya ingin berjalan-jalan bersama istrinya dalam rangka selebrasi. Apalagi, selama kampanye pemilu, ia sibuk berkunjung ke dapil serta menjalankan tugas sebagai sekretaris jenderal partai dan petinggi tim kampanye Jokowi-Amin, sehingga waktu untuk keluarga berkurang.
“Karena sibuk kampanye, saya sempat tidak bisa ikut istri berziarah ke Yerusalem, apalagi untuk jalan-jalan. Kemarin malam saya ngobrol sama istri, kapan lagi mau jalan-jalan ke Copacabana (Rio de Janeiro)? Tapi mau bagaimana lagi, tugas ternyata masih banyak, jadi tidak bisa ditinggalkan,” katanya.
Perbaiki kinerja
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus mengatakan, momentum sisa empat bulan masa jabatan ke depan perlu dimanfaatkan anggota DPR untuk memperbaiki kinerja DPR yang dicap buruk selama ini. Dengan hasil pileg yang sudah diketahui, seharusnya para caleg petahana tidak punya beban politik lagi dan bisa fokus menuntaskan tugas kedewanannya.
Momentum sisa empat bulan masa jabatan ke depan perlu dimanfaatkan anggota DPR untuk memperbaiki kinerja DPR yang dicap buruk selama ini. Dengan hasil pileg yang sudah diketahui, seharusnya para caleg petahana tidak punya beban politik lagi dan bisa fokus menuntaskan tugas kedewanannya
Meski ada caleg petahana yang kalah di pileg dan bersiap menempuh langkah hukum, hal itu sebaiknya tidak mengganggu fokus kerja mereka di Senayan. Sebaliknya, caleg petahana yang lolos pileg diharapkan dapat menunjukkan semangat lebih untuk menuntaskan tugas-tugas kedewanan.
Pengalaman DPR periode 2009-2014, menurutnya, dapat dijadikan acuan. Saat itu, pasca Pemilu 2014, DPR menyelesaikan pembahasan 17 RUU.
Menurut Lucius, dengan niat politik yang kuat, anggota DPR kali ini juga bisa melakukan hal serupa. Apalagi, ada beberapa RUU strategis yang menjadi sorotan publik seperti RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Apapun hasil resmi pemilu yang akan diumumkan pekan depan, menang atau kalah, komitmen para anggota Dewan untuk menuntaskan beban tugas legislatif di sisa masa jabatan tetap diharapkan.
“Ada sekitar 30 RUU yang saat ini sudah memasuki pembahasan tingkat I, yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan beban politik yang sudah berkurang, masih ada waktu untuk memperbaiki kinerja, dengan demikian, ada kenangan baik yang ditinggalkan oleh DPR periode ini,” kata Lucius.