Pemerintah segera menambah 100 jabatan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia. Hal ini sebagai respons pemerintah atas tugas dan tanggung jawab TNI-Polri yang semakin berat di tahun-tahun mendatang.
Oleh
FX Agung Laksana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah segera menambah 100 jabatan perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia. Hal ini sebagai respons pemerintah atas tugas dan tanggung jawab TNI-Polri yang semakin berat di tahun-tahun mendatang.
”Pemerintah akan terus bekerja keras untuk meningkatkan kapasitas TNI dan Polri. Dalam rapat pimpinan TNI-Polri, 29 Januari yang lalu, saya sampaikan bahwa tugas TNI dan Polri semakin berat, bukan semakin ringan. Oleh sebab itu, sebentar lagi akan saya tanda tangani penambahan jabatan perwira tinggi TNI,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidato pada buka bersama keluarga besar TNI dan Polri di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mendampingi Presiden dalam kesempatan itu. Hadir pula sejumlah purnawirawan pejabat TNI dan Polri, sejumlah pimpinan lembaga negara dan menteri Kabinet Kerja, para ulama, dan anggota DPR.
Dalam pidato di depan ribuan prajurit TNI dan polisi, Presiden menyatakan, tambahan jabatan perwira tinggi berjumlah 100 jabatan dari yang sudah ada selama ini.
”Ini akan kita kaji terus. Ke depan kita akan buka lagi ruang-ruang untuk tambahan perwira tinggi TNI. Tadi saya sudah cek, rancangannya (aturannya) masih di Kementerian Pertahanan. Mungkin minggu-minggu depan sudah sampai di meja saya,” kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI dan Polri di seluruh Tanah Air atas dedikasi dan kerja keras dalam setiap pelaksanaan tugas. Termasuk di dalamnya adalah kerja profesional selama penyelenggaraan pesta demokrasi sehingga pemilu serentak 17 April 2019 berjalan dengan demokratis, jujur, adil, aman, dan damai.
Berkat dedikasi dan kerja keras TNI-Polri dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan pula, Presiden melanjutkan, bangsa Indonesia bisa melanjutkan pembangunan. Stabilitas politik dan keamanan adalah prasyarat pembangunan. Apalagi, Indonesia dibentuk oleh latar belakang budaya, agama, tradisi, dan ras yang beragam.
”Ini tidak bisa terjadi, yakni stabilitas keamanan dan politik, kalau TNI dan Polri tidak solid dan tidak bersatu. Artinya, kita bisa bekerja membangun negara ini karena TNI dan Polri sangat solid dan sangat bersatu. Itu dilihat rakyat. itu rakyat yang berbicara. Saya hanya mendengar saja. Senang rakyat kalau melihat TNI dan Polri bersatu,” tutur Presiden.
Masih terkait dengan stabilitas politik dan keamanan, Presiden mengajak agar TNI dan Polri terus merangkul seluruh elemen masyarakat guna bersama-sama membangun bangsa, menghalau paham dan kekuatan yang tidak sesuai dengan konstitusi dan Pancasila, serta memangkas bibit-bibit terorisme yang dapat mengancam stabilitas dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kesejahteraan
Dalam pidato sembilan menit tersebut, Presiden juga menyatakan telah menandatangani surat pemberian tunjangan hari raya bagi TNI dan Polri. Ia berjanji penyalurannya paling lambat akhir Mei ini. Adapun pada Juli, pemerintah akan menyalurkan gaji ke-13.
Kebijakan itu merupakan rangkaian kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan TNI dan Polri. Tahun lalu, misalnya, pemerintah telah menaikkan tunjangan kinerja TNI-Polri. Pemerintah juga telah menaikkan anggaran operasional Babinsa.
”Tahun ini gaji dinaikkan 5 persen. Memang baru 5 persen karena ekonomi yang kita harapkan meningkat tajam terkendala penurunan pertumbuhan ekonomi global,” kata Presiden.
Hadi yang didampingi Tito dalam sambutannya menyatakan, TNI dan Polri selama ini telah menunjukkan soliditas dan sinergi. Hal ini terutama dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.
”Hal itu tidak lepas dari kerja keras seluruh prajurit TNI dan anggota Polri serta peran aktif seluruh komponen bangsa dan komponen masyarakat. Untuk itu, kami berharap momentum bulan suci Ramadhan ini akan semakin mempererat persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa,” kata Hadi.
Sementara itu dalam khotbahnya, Pemimpin Ulama Sufi Sedunia Muhammad Lutfi mengajak semua pihak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ia juga mengimbau semua kekuatan bangsa untuk optimistis menatap Indonesia ke depan.
”Berilah kepercayaan kepada TNI dan Polri. Beri kepercayaan bangsa dan umat, jangan ragu bahwa Indonesia masih utuh, masih bersatu. Jangan coba-coba menghancurkan Indonesia,” kata Lutfi.