Kemenangan 83-80 atas Singapore Slingers, Rabu (15/5/2019) malam di OCBC Arena, Singapura, mengantarkan CLS Knights Indonesia menjadi juara ASEAN Basketball League musim 2018/2019.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SINGAPURA, KOMPAS - Kemenangan 84-81 atas Singapore Slingers, Rabu (15/5/2019) malam di OCBC Arena, Singapura, mengantarkan CLS Knights Indonesia menjadi juara ASEAN Basketball League musim 2018/2019.
Knights menjadi juara dengan skor 3-2 dalam final kompetisi bola basket Asia Tenggara itu yang memakai format lima laga. “Kesatria”, julukan Knights menjadi tim kedua dari Indonesia yang mampu menjadi juara ABL. Yang sebelumnya ialah Indonesia Warriors, juara musim 2012.
Keberhasilan tim asuhan Brian Rowsom itu seolah cerita dongeng yang berakhir dengan kejutan. Musim ini merupakan tahun kedua keikutsertaan Knights di ABL. Kompetisi ini diikuti karena Knights tidak bergabung dalam kompetisi domestik Indonesia Basketball League.
Di musim ini, tiada yang memandang Knights sebagai tim hebat apalagi kandidat juara. Namun, secara perlahan, Knights menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan. Lawan-lawan di kompetisi ibarat deretan para jawara tarung yang dibuat bertekuk lutut oleh “Kesatria” dari Gedung Olahraga Kertajaya di Surabaya, Jawa Timur, itu.
Di gim kelima, center Maxie Esho menjadi salah satu bintang kemenangan CLS Knights dengan 25 poin. Guard sekaligus pengatur permainan Douglas Herring menyumbang 18 poin. Darryl Watkins, center, mencetak raihan ganda dengan 17 poin dan 11 rebound.
Slingers hanya kurang beruntung meski bermain sebagai tuan rumah. Bahkan, Xavier Alexander, bintang ABL musim ini, mampu mencetak triple double dengan 23 poin, 12 rebound, dan 10 assist. Namun, capaian gemilang itu gagal membuat pendukung Slingers tersenyum. Yang berlaku malah sebaliknya, kalangan publik Singapura yang mengagumi Slingers terluka oleh keberhasilan “Kesatria”.
Padahal, gelar itu sudah di depan hidung Slingers yang memimpin poin hingga tiga kuarter. Namun, di kuarter keempat yang menentukan, Knights menelikung dan sukses mempecundangi Slingers.
Tuan rumah sempat memimpin 9-0 sebelum Watkins membuka keran poin Knights menjadi 9-2. Bahkan, Knights sempat berbalik unggul 14-16. Namun, Slingers tampil perkasa dan menutup kuarter pertama dengan keunggulan 27-23.
Di kuarter kedua, Slingers juga masih dominan. Knights berusaha mengejar defisit poin tetapi tak cukup sukses. Watkins, Herring, Esho, Wong Wei Long, dan Brandon Jawato bahu membahu mengejar ketertinggalan. Akan tetapi, Slingers masih di atas angin dan menutup kuarter kedua dengan keunggulan 44-40.
Rowsom meracik ulang taktik dan strategi untuk dua kuarter penentuan. Di kuarter ketiga, Esho bermain apik dan membuat lima poin. Namun, kelengahan dalam bertahan masih menjadi kebiasaan buruk Knights. Mereka kembali tertinggal dengan perolehan poin 65-58 di akhir kuarter ketiga.
Di kuarter penentuan, laga kian ketat. Sisa 1 menit 5 detik, Knights menyamakan poin 79-79. Sang Kapten Wei Long melukai mantan timnya dengan tembakan tiga angka dan membuat Knights unggul 79-82. Slingers membalas tetapi hanya membuat tambahan dua poin lewat aksi Alexander. Herring menyegel kemenangan Knights dengan tambahan dua poin lewat tembakan bebas. Skor akhir 84-81 untuk Knights.
“Terima kasih buat semuanya. Pencapaian ini sangat luar biasa. Berangkat dari Surabaya mengarungi liga ABL yang ketat dan tidak ada yang menjagokan kami juara selain fans sendiri. Saya harap tim ini masih bisa berlaga lagi tahun depan. Semoga basket Indonesia juga bisa semakin maju," kata guard Sandy Kurniawan dalam rilis Knights.
Rowsom mengatakan, sejak awal menangani Knights percaya akan kemampuan tim “Kota Pahlawan” itu. Mantan pemain NBA itu juga terkesan dengan manajemen dan antusiasme pendukung (Knights Society). Para pemain juga berkemauan amat keras untuk menang dan menjadi juara. “Piala ini juga untuk Indonesia. Wani!,” katanya memekik menirukan kata terakhir yang merupakan pekik khas Bonek, pendukung tim sepak bola Persebaya Surabaya.
Managing Partner Knights Christopher Tanuwidjaja mengatakan, berterima kasih kepada pemain, fans, dan media. “Tuhan sangat baik kepada kami,” ujarnya.