Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Cirebon mengklaim stok sejumlah bahan pangan mencukupi untuk kebutuhan Lebaran. Pedagang pun diminta tidak menaikkan harga komoditas pangan. Untuk mengantisipasi lonjakan harga tersebut, pasar murah juga digelar.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Cirebon mengklaim stok sejumlah bahan pangan mencukupi untuk kebutuhan Lebaran. Pedagang pun diminta tidak menaikkan harga komoditas pangan. Untuk mengantisipasi lonjakan harga tersebut, Pasar Murah juga digelar.
Ketersediaan stok sejumlah komoditas itu tampak pada pasar murah yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon dan pemerintah setempat, Kamis (16/5/2019), di depan Pasar Kramat, Cirebon. Umumnya, komoditas tersebut lebih murah Rp 2.000-Rp 4.000 per kilogram dibandingkan dengan harga pasaran.
Telur ayam, misalnya, dijual Rp 21.000 per kg, sedangkan di pasaran mencapai Rp 25.000 per kg. Daging kerbau beku seharga Rp 75.000 per kg, di bawah harga daging sapi sekitar Rp 100.000 per kg. Daging ayam hanya Rp 29.000 per kg, jauh dari harga pasaran yang lebih dari Rp 32.000 per kg. Beras premium hanya dijual Rp 50.000 per kg. Namun, pasar tersebut tak menyediakan bawang putih.
Komoditas tersebut diperoleh langsung dari distributor dan Perum Bulog Subdivisi Regional Cirebon serta bantuan perbankan sehingga rantai pasok diperpendek. Hal ini dapat menekan kenaikan harga sejumlah bahan pangan saat Ramadhan.
”Kami akan terus mencoba intervensi pasar agar tidak menjual komoditas dengan harga tinggi. Kalau harga stabil, masyarakat bisa menikmati Lebaran dengan berkecukupan,” ujar Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi.
Selain di depan Pasar Kramat, Kamis-Jumat (16-17/5), pasar murah juga digelar di halaman Masjid At-Taqwa, Senin-Rabu (20-22/5) dan di depan Pasar Perumnas, Kamis-Jumat (23-24/5). ”Nanti, kami akan lihat, apakah pasar murah ini diperpanjang atau tidak. Begitu ada kenaikan harga, kami langsung jualan di depan pasar. Jangan khawatir, setelah kami cek, stok sejumlah komoditas aman,” ujar Dedi.
Kami akan terus mencoba intervensi pasar agar tidak menjual komoditas dengan harga tinggi. Kalau harga stabil, masyarakat bisa menikmati Lebaran dengan berkecukupan.
Wakil Kepala Perum Bulog Subdivre Cirebon Andhyka mengatakan, stok beras di Cirebon saat ini mencapai 61.700 ton. Jumlah itu diklaim cukup untuk satu tahun ke depan. Pihaknya siap menggelar pasar murah kapan pun.
Spekulasi
Adapun stok gula di Perum Bulog Subdivre Cirebon saat ini mencapai 400 ton yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat empat sampai lima bulan ke depan. Jumlah tersebut masih akan bertambah karena musim giling tebu ditargetkan berlangsung akhir Juni. Sementara daging kerbau beku saat ini tersimpan 2 ton. ”Kalau kurang, nanti kami tambah lagi,” ucapnya.
Kepala Perwakilan BI Cirebon Abdul Majid Ikram mengatakan, pasar murah merupakan alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan harga bahan pangan terjangkau. Selama ini, harga komoditas tersebut kerap naik menjelang Lebaran.
”Kenaikan harga itu, kan, dipengaruhi permintaan dan stok. Kalau komoditasnya tersedia, seharusnya harga tidak naik. Namun, di lapangan, ada yang menaikkan harga. Ini spekulasi. Kalaupun naik harga, sewajarnya saja,” ungkapnya.
Pelaksanaan pasar murah di depan pasar diharapkan secara psikologis membuat pedagang menurunkan harga. Apalagi, bahan pangan, seperti beras, bawang merah, dan daging masih menjadi penyumbang inflasi. Artinya, salah satu pengeluaran masyarakat terbesar untuk komoditas itu.
April lalu, inflasi Kota Cirebon tercatat 0,27 persen. Angka itu terendah kedua di Jabar, setelah Tasikmalaya dengan 0,21 persen. Majid optimistis, kenaikan inflasi Mei berkisar di 0,3 persen.
Masyarakat pun antusias menyambut pasar murah. Daging beku dan daging ayam, misalnya, habis dalam waktu kurang dari 1 jam sejak pasar dibuka. ”Saya kehabisan daging. Di pasar sudah Rp 120.000 per kg. Di sini, daging kerbau Rp 75.000. Ini sangat membantu karena pengeluaran selama Ramadhan bertambah dengan naiknya harga barang,” ujar Susan (37), warga Pancuran, Cirebon.