Urai Kemacetan, Gerbang Tol Cikarang Utama Digeser ke Cikampek Mulai 23 Mei
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menata sistem ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang selama ini mengalami titik kepadatan di Gerbang Tol Cikarang Utama. Hal tersebut dilakukan dengan membagi kepadatan di dua gerbang tol berbeda. Sistem ini mulai diterapkan pada 23 Mei 2019.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danang Parikesit, mengatakan, penataan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek telah menjadi kebutuhan mendesak. Ini karena setiap hari, ada sekitar 50.000 hingga 60.000 kendaraan yang melalui jalur Jakarta-Cikampek, terutama pada Gerbang Tol Cikarang Utama.
"Kondisi kepadatan kendaraan di ruas tol Jakarta-Cikampek, terutama pada Gerbang Tol Cikarang Utama, sudah dalam taraf jumlah yang memprihatinkan. Kepadatan ini juga diperparah dengan sejumlah proyek infrastruktur yang jadwalnya berhimpitan di sana," ujar Danang di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Atas sejumlah hambatan tersebut, pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai melakukan penataan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Langkah ini dimulai dengan membongkar Gerbang Tol Cikarang Utama.
Sebagai pengganti, Jasa Marga menyiapkan dua gerbang tol baru. Kedua gerbang itu meliputi Gerbang Tol Cikampek Utama di Kilometer 70, serta Gerbang Tol Kali Hurip di Kilometer 67.
Danang mengatakan, dengan dua gerbang tol ini, kepadatan kondisi lalu lintas yang mengarah ke Cikampek dan Purbaleunyi akan terbagi. Hal ini juga menguntungkan pengguna jalan tol yang menuju ke Cikampek, karena pembayaran baru dilakukan saat akan keluar dari jalan tol di Gerbang Tol Cikampek Utama.
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, kemajuan proses penataan ini akan digarap hingga Minggu (19/5/2019). Pada hari itu, lalu lintas secara normal sudah dapat digunakan. Namun, pengerjaan sistem secara keseluruhan baru akan selesai pada Kamis (23/5/2019) mendatang.
"Pembongkaran Gerbang Tol Cikarang Utama masih dalam proses smoothing. Kami targetkan penyesuaian ini akan selesai pada Kamis dini hari," ungkap Subakti.
Subakti mengatakan, penataan sistem nantinya juga akan dibarengi dengan penyesuaian tarif di setiap gerbang tol. Walau begitu, sesuai dengan arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Subakti memastikan bahwa tarif perjalanan ruas tol Jakarta-Cikampek tidak akan bertambah mahal.
Penyesuaian tarif terjadi akibat bergesernya gerbang di Cikarang Utama ke Cikampek Utama. Secara khusus penyesuaian ini berlaku bagi sejumlah gerbang tol setelah Gerbang Tol Cikarang Utama, antara lain Gerbang Tol Cikarang Barat, Cibatu, Cikarang Timur, Karawang Barat, dan Karawang Timur.
"Akan ada penyesuaian tarif pada sejumlah gerbang tol tersebut, namun saya belum bisa berikan angka detail. Yang jelas, penyesuaian ini tidak cuma tarif yang naik, tetapi ada juga yang turun," kata Subakti.
Di tempat terpisah, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, penataan ruas tol Jakarta-Cikampek diharapkan dapat menurunkan rasio padatnya kendaraan di jalan tol (V/C Ratio). Saat ini, Jasa Marga berusaha menekan agar V/C Ratio tersebut tidak lebih dari angka 0,5.