DOETINCHEM, KAMIS - Ajax Amsterdam berpesta merayakan gelar ganda domestik untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, Kamis (16/5/2019) dini hari WIB. Mereka mengakhiri musim ini dengan koleksi trofi Piala KNVB dan Liga Belanda. Pesta ini belum tentu bisa mereka nikmati lagi musim depan, ketika para bintangnya sudah dibeli klub-klub elite Eropa.
Kepastian gelar juara Eredivisie itu diraih Ajax setelah mengalahkan De Graafschap, 4-1, di Stadion De Vijverberg, Doetinchem. Mereka finis dengan 86 poin, unggul tiga poin atas rival utama mereka, PSV Eindhoven sebagai rival utama. Ini menjadi gelar juara liga yang ke-34 bagi Ajax dan yang pertama setelah tahun 2014.
Adapun gelar juara Piala KNVB diraih dua pekan lalu saat mengalahkan Willem II, 4-0, pada final. Ajax terakhir kali merayakan gelar juara ganda pada musim 2001-2002. Apabila tidak gagal pada semifinal Liga Champions saat melawan Tottenham Hotspur, mereka bisa saja mengukir sejarah lebih spektakuler, yaitu treble atau tiga gelar semusim.
Namun, para pemain Ajax sudah melupakan kegagalan di Liga Champions itu. Raihan dua gelar musim ini sudah lebih dari cukup bagi para pemain muda Ajax. ”Sulit menggambarkannya. Ini adalah perjuangan kami bersama Ajax selama lima tahun,” ujar kapten Ajax Matthijs de Ligt seperti dikutip harian De Telegraaf.
Hal penting yang membuat Ajax tampil menawan, menurut De Ligt, adalah semangat unik di dalam tim. De Ligt menggambarkan, para pemain layaknya sekumpulan anak yang bermain sepak bola dengan gembira. Di luar lapangan mereka juga tak terpisahkan.
Hubungan kuat antarpemain itu menjadi modal Ajax menampilkan permainan indah. Setiap pemain seolah bisa membaca pikiran rekan lainnya sehingga pergerakan bola dan pemain bisa sangat cair di lapangan. Semangat dan hubungan kuat antarpemain itu juga membantu mereka cepat melupakan kegagalan di Liga Champions.
Permainan indah itu mereka tampilkan lagi di kandang De Graafschap. Dusan Tadic mencetak dua gol, ditambah masing-masing satu gol dari Lasse Schone dan Nicolas Tagliafico. Tadic dan penyerang PSV, Luuk de Jong, menjadi pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 28 gol.
Perpisahan
Namun, pesta kemenangan ini juga menjadi perpisahan bagi sejumlah bintang Ajax yang musim depan sudah memakai seragam klub lain. Gelandang Ajax Frenkie de Jong bersiap membantu Lionel Messi di Barcelona, dan De Ligt dikabarkan akan menyusul.
Tampil mengejutkan hingga bisa menembus semifinal Liga Champions turut mendongkrak nilai jual para pemain Ajax. Tidak menutup kemungkinan klub-klub Eropa lain akan semakin agresif merekrut pemain lain seperti Donny van de Beek, David Neres, Hakim Ziyech, atau Kasper Dolberg.
Lagipula Ajax sejak lama dikenal sebagai pabrik talenta. Mereka melahirkan banyak pemain- berbakat yang kemudian dijual kepada klub-klub besar Eropa.
“Sesuatu yang tidak kami harapkan bisa saja terjadi di bursa transfer nanti menyusul kesuksesan kami di Eropa,” (Direktur Sepakbola Ajax Marc Overmars).
Namun, Overmars mengatakan akan berusaha menahan beberapa pemain seperti Van de Beek. Ajax berniat segera menawarkan kontrak baru sebagai bentuk apresiasi klub kepada Van de Beek, yang mampu menunjukkan perkembangan pesat.
Analis sepak bola Willem Vissers dalam artikelnya di laman De Volkskrant menilai Ajax tetap akan kesulitan untuk mendapatkan pemain yang sudah matang meski kini punya uang lebih. Pemain top Eropa akan berpikir ribuan kali untuk bermain di Belanda. Adapun pemain yang sudah berada di klub besar di Belanda cenderung memilih untuk melanjutkan karier ke liga elite Eropa, terutama di Spanyol dan Inggris. (AFP/REUTERS)