Penerapan sistem satu arah di Tol Trans-Jawa pada puncak mudik Lebaran 2019 bakal menambah beban jalur pantai utara Jawa Barat. Rekayasa lalu lintas pun disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Penerapan sistem satu arah di Tol Trans-Jawa pada puncak mudik Lebaran 2019 bakal menambah beban jalur pantai utara Jawa Barat. Rekayasa lalu lintas pun disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan.
Kementerian Perhubungan dan Polri menerapkan sistem satu arah pada 30 Mei-2 Juni dari Kilometer 29 Gerbang Tol Cikarang Utama hingga Km 262 di GT Brebes. Dengan begitu, jalur A, B hingga area istirahat di kiri dan kanan jalan dimanfaatkan pengendara yang mengarah ke timur, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal itu bakal berdampak pada jalur arteri pantura. Kendaraan yang didominasi roda dua dari arah barat akan bertemu dengan kendaraan yang datang dari arah timur karena tidak dapat melintasi tol. Cirebon, yang berbatasan dengan Brebes, menjadi titik awal pertemuan tersebut.
”Beban jalan pantura akan bertambah. Namun, kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Tony Gusmanto, Jumat (17/5/2019). Jalur tersebut diprediksi akan dilalui 1,17 juta jiwa lebih dari 237.000 kendaraan pada mudik kali ini.
Titik rawan kemacetan pertama ialah Bunderan Kalijaga, yang menjadi titik pertemuan kendaraan dari arah Jateng dan Kota Cirebon. Menurut dia, jika terjadi kepadatan di pantura arah Jakarta, kendaraan akan dialihkan melalui jalur Karangampel, Indramayu. Pengemudi diharapkan waspada karena jalur alternatif di Gunung Jati-Kapetakan tersebut minim penerangan.
Titik rawan berikutnya terletak di perempatan Kanggraksan yang merupakan pertemuan kendaraan dari arah Kuningan dan Ciamis menuju ke Kota Cirebon. Jalur tersebut akan ditutup dan kendaraan dialihkan melalui Jalan Brigjend Dharsono dan Katiasa. Begitupun di prempatan Pemuda. Jalan nasional itu hanya diperuntukkan bagi pemudik.
Beban jalan pantura akan bertambah. Namun, kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas.
Selanjutnya, polisi juga mengantisipasi kemacetan di Bundaran Kedawung yang menjadi titik pertemuan kendaraan dari arah Jakarta, Jateng, dan menuju Kota Cirebon. Selain menyiagakan personel, pihaknya juga akan menutup putaran menuju Plered.
Apalagi, Plered merupakan jalur kuliner dan pusat oleh-oleh serta Pasar Kueh Weru. Kepadatan kerap terjadi di sana. ”Kendaraan tidak lagi boleh parkir di badan jalan. Parkir pengunjung di pusat oleh-oleh dan kuliner juga ditertibkan,” ujarnya.
Polres Cirebon Kota menyiapkan 31 pos pengaturan lalu lintas, 7 pos pelayanan, dan 12 pos pengamanan yang tersebar di jalur pantura, tol, dan jalan dalam kota. Adapun jumlah personel yang disiagakan mencapai 603 polisi.
”Tim pengurai kemacetan juga sudah disiapkan. Satu atau dua jam sebelum pemberlakuan sistem satu arah, tim ini akan membersihkan jalur dan memasang rambu. Sistem satu arah diberlakukan jika ada instruksi dari Korlantas,” ungkapnya. Tim tersebut akan menangani kecelakaan untuk mengantisipasi kemacetan.
Pasar tumpah
Selain titik pertemuan kendaraan dari arah Jakarta dan Jateng, pasar tumpah juga menjadi titik rawan kemacetan. Di sepanjang pantura, setidaknya terdapat empat titik pasar tumpah, yakni Pasar Tegalgubug, Pasar Palimanan, Pasar Mundu, dan Pasar Gebang.
Di Gebang, pedagang ikan mengokupasi badan jalan. Padahal, jalur itu satu-satunya akses menuju Jateng. Sementara kendaraan yang menuju Jakarta melalui jalan layang. Di daerah itu juga menjadi titik persimpangan mengarah ke Ciledug. Mobil angkutan pun berhenti di dekat pasar.
Pengelola Pasar Gebang Ilir Indah Suryani mengatakan, sampai saat ini, pihaknya belum berkoordinasi dengan polisi untuk penertiban pasar. ”Biasanya, sekitar 50 pedagang yang ada di badan jalan diminta mundur. Nanti akan dipasang pembatas jalan,” ujarnya.
Raya (54), pedagang ikan di Gebang, berharap pedagang tetap berjualan selama masa mudik Lebaran. ”Kalau jualan di dalam pasar, enggak laku. Enggak ada yang beli,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Abraham M mengatakan, selain pengalihan arus, pihaknya juga tengah membahas persiapan penertiban pasar tumpah. ”Kami tengah berkoordinasi dengan polisi,” ucapnya.