PROBOLINGGO, KOMPAS— Pantauan Kompas di jalur mudik Jawa dan Sumatera, hingga Kamis (16/5/2019) malam, sejumlah ruas jalan masih diperbaiki. Perbaikan jalan ditargetkan selesai 10 hari sebelum Lebaran atau H-10.
Di Jalan Tol Trans-Jawa, Rabu (15/5), perbaikan terlihat di Kilometer 135 dan 145 ruas Cikampek-Palimanan, lalu Km 204, Km 262, dan Km 281 di ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci. Geliat perbaikan juga terpantau di ruas Pasuruan-Probolinggo Km 798 hingga Km 799.
Ruas jalan tol yang diperbaiki diberi pembatas sehingga terjadi penyempitan jalur yang memicu kemacetan. Minimnya penerangan jalan juga membahayakan pengemudi karena di beberapa ruas, jalur menyempit tanpa rambu.
Selain perbaikan jalan di Jalan Tol Trans-Jawa, masih ada sejumlah proyek pembangunan di ruas Jalan Tol Jakarta- Cikampek, seperti proyek pembangunan kereta ringan (LRT), jalan tol layang Jakarta-Cikampek II, dan proyek kereta cepat. Proyek itu juga memicu kemacetan karena ruas jalan menyempit.
Corporate Communications Department Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti menyatakan, seluruh perbaikan jalan di Jalan Tol Trans-Jawa ditargetkan rampung H-10. Proyek jangka panjang, seperti LRT dan jalan tol layang, dihentikan sementara pada H-10.
Di jalur pantura juga tampak perbaikan jalan, misalnya di Gebang, Cirebon; di dekat Pasar Surodadi, Tegal; dan di Sayung, Demak. Di jalur selatan, perbaikan terlihat di Jalan Raya Pakisaji, Kabupaten Malang.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi menyatakan, target H-10 rampung berusaha diwujudkan. ”Demi kelancaran, diterapkan sejumlah kebijakan, seperti satu arah di Jalan Tol Trans- Jawa dan sistem ganjil-genap,” kata Budi dalam diskusi ”Mudik Selamat, Guyub Rukun”, Kamis, di Jakarta. Hadir juga sebagai pembicara Direktur PT Jasa Marga Desi Arryani dan Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri.
Trans-Sumatera
Berdasarkan pantauan Kompas di Jalan Tol Trans- Sumatera, Selasa (14/5), pengerjaan jalan terlihat di ruas Jalan Tol Kayu Agung-Palembang. Pada H-10, ruas tersebut direncanakan dapat dilalui pemudik. Pekerja mengeraskan jalan dan mengerjakan jembatan di ruas tol sepanjang 33 kilometer itu.
Hingga kini, Jalan Tol Trans-Sumatera dari Bakauheni (Lampung) hingga Palembang (Sumatera Selatan) belum tersambung karena perbaikan di ruas Kayu Agung-Palembang itu. Ruas yang sudah dioperasikan dari Bakauheni hingga Terbanggi Besar.
Tenaga Ahli Utama Pengendalian Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Nasional Bidang Infrastruktur Kantor Staf Presiden Febry Calvin Tetelepta memprediksi, animo masyarakat menggunakan Jalan Tol Trans-Sumatera pada mudik tahun ini cukup tinggi. Baru tahun ini jalan tol bisa dilintasi pemudik. ”Bakal ramai pemudik di Jalan Tol Trans-Sumatera. Meski belum sepenuhnya rampung, sudah bisa digunakan,” ujarnya.
Di Subang, pengelola Jalan Tol Cipali, PT Lintas Marga Sedaya, memperkirakan, puncak arus mudik H-5 Lebaran 2019 akan dipadati 106.997 kendaraan (tahun lalu 90.686 unit) dan 109.560 unit saat arus balik H+3 (tahun lalu 94.597 unit). ”Kami menambah 14 gardu menjadi 26 gardu aktif di Jalan Tol Palimanan Utara,” kata General Manager Operasional PT Lintas Marga Sedaya Suyitno Sari.
Para pengguna Jalan Tol Cipali diminta waspada. Berdasarkan data Unit Patroli Jalan Raya Polda Jabar, sepanjang 2018 ada 1.197 kecelakaan lalu lintas di Cipali yang menewaskan 71 orang.
Di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pengelola mengubah sistem penarifan dengan membongkar Gerbang Tol Cikarang Utama. Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan, dari analisis data pengguna, jumlah kendaraan terdampak kebijakan itu sekitar 30 persen dari sekitar 60.000 kendaraan per hari.