Kenaikan Penumpang Laut di Kendari Perlu Diantisipasi
Jumlah penumpang angkutan laut di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, diprediksi meningkat hingga 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Persiapan matang diperlukan agar bisa mengantisipasi penumpukan penumpang dan menjamin kelancaran arus mudik Lebaran 2019 ini.
Oleh
Saiful Rijal Yunus
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS-Jumlah penumpang angkutan laut di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, diprediksi meningkat hingga 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Persiapan matang diperlukan agar bisa mengantisipasi penumpukan penumpang dan menjamin kelancaran arus mudik Lebaran 2019 ini.
Jumlah penumpang angkutan laut dari sejumlah terminal pelabuhan di Kota Kendari diprediksi mencapai 45.000 orang. Jumlah ini meningkat sekitar 20 persen dari tahun 2018, sebanyak 36.743 orang.
“Kami prediksi akan jauh lebih besar tahun ini yang mudik dengan jalur laut karena imbas dari mahalnya harga tiket. Karena itu kita persiapkan banyak hal untuk menjamin kelancaran mudik tahun 2019 ini,” kata Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari Benyamin Ginting, seusai rapat koordinasi penyelenggaraan angkutan laut Lebaran 2019 di Kendari, Jumat (17/5/2019).
Menurut Benyamin, ada 38 jumlah kapal yang siap beroperasi untuk mengangkut penumpang di empat dermaga yang ada di Kota Kendari. Kapal-kapal ini akan mengangkut penumpang dari Kendari ke sejumlah kabupaten dan kota di Kepulauan di Sultra. Jalur yang cukup ramai adalah Kendari-Muna, Kendari-Wakatobi, dan Kendari-Wawonii.
Posko angkutan laut Lebaran 2019 akan mulai dibuka pada pekan mendatang, mulai Selasa (21/5/2019). Sejumlah tim dari berbagai instansi akan terlibat untuk memastikan kelancaran mudik lebaran.
“Kelayakan kapal juga akan terus dipastikan. Semua kapal wajib membawa life vest sesuai jumlah penumpang. Kalau dalam pengecekan kurang, tidak akan diberi izin jalan,” ucap Benyamin.
Beberapa kapal telah meminta untuk menaikkan kapasitas dari sebelumnya. Proses pemberian izin akan dilakukan sementara dalam masa Lebaran, dan akan terus dilakukan pengecekan berulang.
Terkait harga tiket kapal, tambah Benyamin, semua pihak operator dan pemilik kapal sepakat untuk tidak menaikkan harga. Dengan begitu, penumpang kapal bisa berangkat dengan nyaman.
General Manager PT Pelindo IV Kendari Debby Duakaju menyampaikan, pihaknya segera melakukan membenahi beberapa fasilitas untuk penumpang. Beberapa di antaranya adalah pembenahan pagar, kamar mandi, musala, pembagian antara penumpang yang masuk dan keluar.
“Kapasitas terminal kita terbatas, sekitar 400 orang. Tapi penumpang akan terbagi di Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Bungkutoko, dan Pelabuhan Rakyat. Kalau memang penumpang membeludak kami akan siapkan tenda,” ucap Debby.
Di Pelabuhan Nusantara, belum tampak adanya kenaikan jumlah penumpang. Hanya ada beberapa penumpang yang menunggu pemberangkatan kapal menuju Muna dan Bau-bau. Lonjakan penumpang diprediksi terjadi di akhir Mei hingga 10 hari pertama bulan Juni.