Swasta Didorong Tingkatkan Kerja Sama
LAUSANNE, KOMPAS—Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi. Sektor swasta bisa lebih berperan dan memanfaatkan kerja sama dengan institusi yang lebih berpengalaman.
Ketika kualitas pendidikan vokasi semakin baik, masyarakat akan lebih banyak memilih pendidikan vokasi ketimbang jalur pendidikan umum. Lebih lagi, pendidikan vokasi memungkinkan lulusannya untuk terjun ke dunia kerja.
Kualitas pendidikan vokasi yang baik dan merata, salah satunya terjadi di Swiss. “Di sini, 80 persen anak-anak yang tamat SMA itu larinya ke vokasi,” tutur Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai mendengarkan penjelasan mengenai pendidikan para calon pengajar institusi pendidikan vokasi di The Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET) di Lausanne, Swiss, Kamis (16/5/2019).
Indonesia yang menetapkan 2019 sebagai tahun peningkatan sumber daya manusia mengutamakan pendidikan vokasi untuk mengembangkan basis keterampilan tenaga kerja. Revitalisasi Balai Latihan Kerja dilakukan. SMK juga terus dibenahi. Politeknik juga ditata supaya semakin berkualitas.
Sektor swasta pun diharapkan ikut meningkatkan kualitas pendidikan vokasi. Kerja sama dengan institusi-institusi pendidikan yang dinilai memiliki pengalaman panjang dan kualitas tinggi bisa dilakukan.
Dalam kunjungan ke SFIVET, Wapres Kalla menjadi saksi penandatanganan nota kesepahaman kerja sama antara Poltek Simas Berau dan Swiss International Technical Connection (SITECO), Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) dan SITECO, serta Universitas Prasetya Mulya dan International Management Institute (IMI).
Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto menjelaskan, nota kesepahaman antara institusi-institusi pendidikan yang terkait Sinar Mas itu dilakukan untuk meniru keberhasilan pendidikan Swiss yang menerapkan sistem ganda atau dual system yakni menyertakan dunia usaha dan industri dalam penyusunan kurikulum, proses pendidikan, sampai praktik kerja. “Diharapkan, keberhasilan pendidikan Swiss menerapkan model pendidikan dual system ini bisa meningkatkan kualitas program vokasi di Indonesia,” ujarnya.
Diharapkan, keberhasilan pendidikan Swiss menerapkan model pendidikan dual system ini bisa meningkatkan kualitas program vokasi di Indonesia.
Wapres Kalla menambahkan, kerja sama serupa telah dilakukan seperti oleh Politeknik di Bandung dan NHI dengan institusi pendidikan di Swiss.
Ke depan, kata Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Swiss Muliaman Hadad, Swiss terkenal dengan pendidikan vokasinya. Karenanya, Indonesia yang akan mengembangkan pariwisata halal perlu sekaligus mendorong kerja sama di bidang pendidikan vokasi serupa.