Ada Laporan Dugaan Pungli, Kepala LP Dinonaktifkan
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara menyelidiki dugaan pungutan liar dan kekerasan terhadap narapidana yang menyebabkan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Langkat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kepala LP dan Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban dinonaktifkan dari jabatannya.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
STABAT, KOMPAS — Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara menyelidiki dugaan pungutan liar dan kekerasan terhadap narapidana yang menyebabkan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Langkat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kepala LP dan Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban dinonaktifkan dari jabatannya.
Petugas LP Narkotika Langkat bersama kepolisian pun masih terus mencari napi yang melarikan diri setelah kerusuhan di LP tersebut. Dari 1.634 napi yang menghuni LP saat kerusuhan terjadi, 176 napi melarikan diri. Sebanyak 103 napi di antaranya telah ditangkap dan lima lainnya menyerahkan diri pada Jumat (17/5/2019). Hingga Jumat malam, 68 napi belum tertangkap.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara Dewa Putu Gede mengatakan, Kepala LP Narkotika Langkat Bahtiar Sitepu dan Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban LP Narkotika Langkat Sunardi dinonaktifkan dari jabatannya. Saat kerusuhan terjadi di LP, Bahtiar berada di luar negeri karena sedang cuti. ”Kami juga sedang evaluasi pegawai lainnya,” katanya.
Para napi sebelumnya mengamuk setelah melihat seorang temannya bernama Ajo dipukul dua sipir. Para napi melihat Ajo diseret ke ruang kantor, Kamis siang. Ajo dituduh menyimpan sabu lalu dipukul hingga babak belur. Para napi lalu berkumpul setelah pintu blok tahanan dibuka sesuai jadwal, yakni pukul 13.30.
Mereka mendobrak pintu-pintu hingga jebol sampai ke lapis terakhir. Mereka pun membakar dan memecahkan kaca-kaca gedung kantor. Sebanyak tiga mobil jenis minibus dan 13 sepeda motor dibakar hingga hangus. Menurut para napi, pemukulan terhadap Ajo hanya pemicu. Para napi sudah lama menyimpan kemarahan karena sering menjadi korban pungutan liar.
Evaluasi LP
Pantauan Kompas, situasi di LP Narkotika Langkat sudah dapat dikendalikan petugas LP pada Jumat pagi. Sejumlah sipir dan napi bekerja sama membersihkan puing-puing kaca yang berserakan di lantai gedung. Sebanyak tiga bangkai mobil dan 13 sepeda motor yang hangus terbakar masih menumpuk di halaman LP.
Petugas LP juga sudah membuka layanan menjenguk napi. Para keluarga silih berganti berdatangan melihat kondisi keluarganya di dalam LP. Jumlah penjenguk pun bertambah dari hari biasa karena banyak yang ingin melihat kondisi keluarganya setelah kerusuhan.
Putu mengatakan, mereka melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk mencegah kerusuhan serupa terjadi lagi. Mereka pun telah menerima 21 butir masukan dari para napi. Para napi antara lain meminta agar pungli dihapuskan, kepala LP dicopot, dan istri kepala LP tidak ikut dalam proses apa pun di LP.
”Para napi melaporkan ada pungli dalam pembebasan bersyarat, remisi, dan hal lainnya. Kami akan tindak siapa saja pegawai yang terlibat,” katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto mengatakan, setelah kericuhan di LP berhasil diredam, mereka kini berfokus mencari napi yang melarikan diri. Mereka merazia angkutan umum di beberapa titik di Langkat dan sekitarnya. Polisi juga melakukan pencarian tertutup dengan penyamaran di beberapa tempat.
”Kami minta agar para napi menyerahkan diri. Kami juga mengimbau kepada keluarga napi agar membujuk napi kembali ke LP,” katanya.
Agus mengatakan, petugas tidak akan melakukan tindak kekerasan apa pun kepada napi yang tertangkap atau menyerahkan diri. Mereka juga sudah meminta agar petugas LP melakukan tindakan persuasif kepada para napi.