logo Kompas.id
UtamaBenediktus Hang Menjaga Batas ...
Iklan

Benediktus Hang Menjaga Batas Seni Dayak Long Gliit

Kesenian dayak sudah menubuh dalam diri Benediktus Hang (38). Setiap makna dan nilai kehidupan dalam kesenian dayak sudah menjadi laku hidupnya. Ia mengabdikan diri untuk melatih tari tradisi anak-anak Dayak Long Gliit agar kelak mereka tumbuh dengan tetap menjaga hutan.

Oleh
Sucipto
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1VQS027nOy8S8Z1hEj_3PhNsiNA=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FDSC00541.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Benediktus Hang (38) berpose di salah satu sudut SDN 003 Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Kamis (2/5/2019). Ia mengajarkan tari tradisi Dayak kepada anak-anak sekolah diiringi dengan pemaknaan setiap gerakan untuk menjaga alam.

Kesenian Dayak sudah menubuh dalam diri Benediktus Hang (38). Setiap makna dan nilai kehidupan dalam kesenian Dayak sudah menjadi laku hidupnya. Ia mengabdikan diri untuk melatih tari tradisi kepada anak-anak Dayak Long Gliit agar kelak tumbuh dengan tetap menjaga hutan.

Hang lahir dan menetap di Desa Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Sesuai namanya, desa  ini berada di kabupaten yang berada di tepi Sungai Mahakam bagian hulu. Alam memberinya banyak pelajaran hidup. Hutan tempatnya berladang dan berburu. Sungai tempatnya mencari ikan untuk lauk.

Editor:
budisuwarna
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000