Diabetes dan Diet Vegetarian
Saya dinyatakan sebagai penyandang diabetes sejak enam bulan lalu. Saya bekerja di suatu perusahaan swasta sebagai pengelola keuangan. Tugas saya banyak di kantor, hanya sesekali ke luar kantor untuk makan di restoran jika diajak teman. Sekarang usia saya 48 tahun. Saya kegemukan dan menurut dokter perlu menurunkan berat badan sekitar 10 kilogram agar mendekati berat badan yang diharapkan.
Saya sudah menyimak informasi mengenai penatalaksanaan diabetes melitus. Saya mencoba memahami apakah yang disebut diabetes melitus, bagaimana diagnosis dibuat, serta langkah penanganan agar gula darah dapat terkendali serta tidak terjadi komplikasi baik yang segera maupun komplikasi jangka panjang.
Sejak dinyatakan sebagai penyandang diabetes melitus, saya dan istri setiap pagi berjalan kaki sekitar 40 menit mengitari permukiman. Kebetulan permukiman kami agak jauh dari kesibukan lalu lintas. Istri saya juga sudah menyediakan makanan sesuai diet yang dianjurkan. Untuk makan siang, saya membawa bekal dari rumah. Saya juga sudah tidak lagi minum gula serta makan makanan manis.
Dokter memberi saya dua macam tablet penurun gula darah yang saya minum secara teratur. Dalam dua bulan terakhir ini, gula darah saya baik dan berat badan turun 3 kilogram. Dokter juga sudah memeriksa kemungkinan komplikasi pada mata, jantung, ginjal, dan saraf. Semuanya masih baik.
Saya gembira karena diagnosis diabetes melitus saya belum terlambat. Saya dapat bekerja seperti biasa, kecuali pola makan saya harus diubah serta saya harus berolahraga secara teratur dan minum obat penurun gula.
Salah seorang sahabat saya, seorang vegetarian, mengajak saya sekeluarga berpindah pola makan menjadi vegetarian. Istri saya tertarik dan telah mulai sejak dua bulan ini. Dia merasa lebih sehat dan berat badannya juga dapat turun. Kadar lemak dalam darahnya normal. Saya juga ikut tertarik, tetapi karena saya penyandang diabetes, saya ragu.
Bolehkah penyandang diabetes menjadi vegetarian? Apakah lebih baik ataukah akan memperburuk pengendalian gula darah saya? Benarkah diet vegetarian jangka panjang baik untuk jantung? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di J
Diet vegetarian yang direncanakan dengan baik merupakan salah satu diet yang sehat. Manfaat diet vegetarian adalah mengendalikan berat badan, memperbaiki pengendalian glukosa, meningkatkan respons insulin, serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Makanan vegetarian biasanya lebih rendah kalorinya dibandingkan dengan makanan nonvegetarian. Karena itu, diet vegetarian dapat membantu pengaturan berat badan. Diet vegetarian juga dapat mengendalikan glukosa darah serta meningkatkan respons insulin tubuh kita. Serat larut yang terdapat pada bawang merah, brokoli, kacang-kacangan, jagung, serta jeruk membantu mengendalikan glukosa darah.
Konsumsi sayuran, buah, padi-padian, dan kacang-kacangan juga menjadikan tubuh kita responsif terhadap insulin. Akibatnya, kebutuhan obat penurun gula darah akan semakin sedikit. Makanan vegetarian, terutama yang ketat, biasanya bebas kolesterol, rendah lemak jenuh, dan tinggi serat. Makanan seperti ini dapat menurunkan risiko kardiovaskular yang sering menjadi komplikasi pada penyandang diabetes melitus.
Anda perlu mengetahui berbagai macam diet vegetarian. Laktovegetarian adalah diet vegetarian yang tidak membolehkan makan daging, ikan, unggas, dan telur serta makanan yang mengandung bahan makanan tersebut. Pada diet ini, produk susu, seperti keju, yoghurt, dan mentega, dibolehkan. Pada diet laktoovovegetarian, tak boleh makan daging, ikan, unggas. Boleh makan produk susu dan telur.
Adapun ovovegetarian tidak membolehkan makan daging, ikan, unggas, dan produk susu, sedangkan telur boleh. Vegan tidak boleh makan daging, unggas, ikan, telur, dan produk susu serta bahan makanan yang mengandung bahan tersebut. Semivegetarian, terutama diet yang berbasis tanaman, sesekali atau sedikit makan daging, produk susu, telur, unggas, dan ikan.
Nah, untuk mengikuti diet vegetarian, hendaknya Anda berkonsultasi kepada dokter dan ahli gizi yang mendampingi Anda. Sesuai dengan keadaan tubuh Anda, mereka dapat membantu memilihkan diet vegetarian yang cocok untuk Anda serta menguntungkan bagi diabetes Anda.
Anda juga perlu memahami bahwa berpantang berbagai makanan akan berisiko kekurangan beberapa zat yang diperlukan tubuh. Diet vegetarian hendaknya diterapkan dengan memperhatikan variasi makanan yang cukup. Jika Anda melaksanakan diet vegetarian, Anda perlu memahami risiko kekurangan protein, kalsium, iodin, zat besi, asam lemak omega 3, vitamin B12, vitamin D, dan zink.
Protein penting bagi tubuh kita untuk mempertahankan kesehatan otot, kulit, tulang, dan organ tubuh lain. Sumber protein yang baik adalah telur dan produk susu. Jika Anda berpantang kedua bahan makanan tersebut, Anda harus memperoleh protein dari tanaman.
Sumber protein yang berasal dari tanaman adalah produk kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum. Tahu dan tempe berasal dari tanaman yang kaya dengan protein.
Kalsium diperlukan untuk membangun dan mempertahankan gigi dan tulang. Susu dan produk susu mengandung kalsium yang tinggi. Jika berpantang susu, sumber kalsium yang berasal dari tanaman adalah sayuran hijau, seperti brokoli. Produk yang diperkaya kalsium, seperti jus, sereal, susu kedelai, dan tahu, dapat dijadikan sumber kalsium untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh kita.
Asam lemak omega 3 penting untuk kesehatan jantung. Ikan mengandung banyak asam lemak omega 3. Untuk itu, penggantinya adalah kedelai, tahu, tempe, dan minyak kedelai. Dapat juga ditambahkan tablet atau kapsul yang mengandung omega 3.
Tubuh kita memerlukan iodin yang dapat diperoleh melalui garam yang mengandung iodin serta makanan, seperti kedelai dan ubi. Besi merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi pada tanaman terdapat pada kacang-kacangan kering, kacang polong, gandum, sayuran daun hijau tua, dan buah kering.
Konsumsi sayuran pada vegetarian harus lebih banyak daripada nonvegetarian karena besi pada tanaman tidak mudah diserap. Vitamin C membantu absorbsi atau penyerapan besi. Vitamin B12 juga penting dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin B12 banyak pada produk hewan. Untuk itu, vegetarian dianjurkan minum vitamin B12 tambahan.
Vitamin D penting untuk kesehatan tulang. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan berjemur di sinar matahari. Zink penting untuk enzim yang penting pada pembelahan sel serta pembentukan protein. Jika Anda boleh minum susu atau produk susu, keju merupakan sumber zink yang kaya.
Pola makan masyarakat kita banyak berubah ketika masyarakat semakin makmur. Pilihan makanan juga menjadi banyak. Sebagian anggota masyarakat sering makan di luar rumah. Makanan yang disediakan warung dan restoran sekarang pada umumnya mengandung lemak tinggi.
Negara maju telah lama menyadari bahwa konsumsi lemak tinggi berisiko untuk kesehatan. Mereka mulai mengampanyekan agar masyarakat kembali ke makanan yang sehat. Diet vegetarian dapat merupakan alternatif, tetapi perlu dipahami juga kekurangannya.