Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke NTB, menyampaikan harapan agar Indonesia bisa masuk kalendar MotoGP pada 2021 yang akan dilaksanakan di sirkuit di KEK Mandalika. Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh fasilitas terkait ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu, bisa segera dikerjakan dan rampung pada 2020.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo berharap Indonesia bisa masuk kalender MotoGP 2021 dengan dibangunnya sirkuit jalan raya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Untuk itu, ia meminta seluruh fasilitas terkait ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu bisa segera dikerjakan dan rampung pada 2020.
Hal itu disampaikan Presiden saat mengunjungi obyek wisata KEK Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/5/2019). Turut hadir antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer, dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
Presiden Jokowi mengapresiasi perkembangan pembangunan KEK Mandalika dan sempat meninjau sejumlah fasilitas pendukung. ”Standar tinggi untuk fasilitas harus dimulai sejak awal. Jangan sampai kawasan yang sudah sangat indah dan bagus, tidak baik karena salah manajemen dari awal,” kata Presiden.
Terkait MotoGP, Presiden Jokowi berharap akan benar- benar terealisasi dan Indonesia menjadi tuan rumah pada MotoGP 2021. ”Kami ingin fasilitas yang berkaitan dengan MotoGP 2021 segera dikerjakan. Diharapkan pada 2020 semua fasilitas yang diinginkan MotoGP sudah betul-betul siap sehingga mereka yakin dan pada 2021 kita bisa melihat bersama-sama MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat,” ujar Presiden Jokowi.
Untuk pembangunan sirkuit, Abdulbar mengatakan, saat ini sedang berlangsung proses homologasi atau sinkronisasi desain sirkuit agar memenuhi standar Federasi Motor Internasional. Proses itu perlu waktu sekitar tiga bulan.
”Kami juga menyelesaikan detail perencanaan proyek dan membangun trek pada September 2019. Insya Allah selesai akhir 2020. Jadi balap pada 2021 bisa berlangsung di Sirkuit Jalan Raya Mandalika,” kata Abdulbar.
Menurut Abdulbar, karena berbeda dengan jalan biasa, desain jalan untuk Sirkuit MotoGP menuntut syarat yang sangat tinggi. Selain harus sangat mulus, juga bisa kering dalam 30 menit ketika hujan. Sirkuit Jalan Raya Mandalika juga akan menjadi sirkuit MotoGP pertama yang dilangsungkan di jalan raya.
"Dengan sirkuit seperti itu, pada saat balap dijadikan lintasan balap, saat tidak ada balap jadi jalan lingkar. Itu tentu akan efisien bagi kami selaku pengelola destinasi," kata Abdulbar.
Abdulbar menambahkan, selain MotoGP, mereka juga dapat lisensi untuk Kejuaraan Dunia Superbike. "Setiap tahun ada sekali, mulai 2021. Tetapi event utama tetap MotoGP yang merupakan ajang balap motor terpopuler dunia dengan jumlah pemirsa 400 juta lebih. Harapan kita ada 300 ribu wisatawan yang akan datang saat ada balapan MotoGP," kata Abdulbar.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (dua kanan) dan Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC Abdulbar M Mansoer meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika atau The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/5/2019).
Kemajuan
Selain memastikan kemajuan sirkuit, Presiden Jokowi juga mengapresiasi perkembangan KEK Mandalika. "Pertama, saya ingin melihat progres perkembangan KEK Mandalika. Tadi Direktur Utama (ITDC) sudah menyampaikan, untuk hotelnya tujuh yang sewa, tiga yang sedang bangun. Ini perkembangan yang sangat bagus," kata Joko Widodo.
Presiden Jokowi menambahkan, menjawab permintaan ITDC, untuk mendukung KEK Mandalika pemerintah pusat akan memperluas Bandar Udara Internasional Zainudin Abdul Madjid dan pembangunan jalan bypass dari BIL ke KEK Mandalika. Jalan bypass yang akan dibangun lebarnya lebih dari 50 meter.
"Bandara dan jalan dari kami semua. Memang ingin kami selesaikan. Itu bukan hanya untuk MotoGP, tetapi akses paling bagus masuk ke Mandalika. Tujuannya agar Mandalika betul-betul segera bisa menjadi Bali baru," kata Joko Widodo.
Basuki Hadimuljono menambahkan, untuk pembangunan jalan bypass, baru ditetapkan oleh Bupati Lombok Tengah. "Setelah itu dilanjutkan dengan proses pengukuran, appraisal, sosialisasi, musyawarah, dan terakhir pembayaran," kata Basuki.
Menurut Basuki, anggaran untuk konstruksi jalan tersebut mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun untuk pembebasan lahan, estimasi anggarannya mencapai Rp 150 miliar. "Kalau pembebasan lahan cepat, pembangunan akan lebih cepat. Kalau enggak, paling lambat Januari 2020 sudah mulai dibangun," kata Basuki.
Pemerintah pusat saat ini menjadikan Mandalika sebagai salah satu dari empat destinasi prioritas. Selain itu ada Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur). "Kami mengharapkan, ada sebuah titik pertumbuhan ekonomi baru (dari Mandalika) yang secara agregat nasional bisa memberikan dukungan pada pertumbuhan ekonomi nasional," kata Presiden.