Korsel Butuh Ribuan Tenaga Kerja Terampil Indonesia
Lotte Chemical Corporation, salah satu perusahaan besar di Korea Selatan, saat ini tengah berekspansi besar-besaran di Indonesia. Lotte Chemical menggelontorkan investasi dengan membangun pabrik petrokimia bernilai 3,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 50,7 triliun.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
SEOUL, SABTU — Lotte Chemical Corporation, salah satu perusahaan besar di Korea Selatan, saat ini tengah berekspansi besar-besaran di Indonesia. Lotte Chemical menggelontorkan investasi dengan membangun pabrik petrokimia bernilai 3,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 50,7 triliun. Untuk itu, perusahaan ini membutuhkan sedikitnya 1.000 sarjana kimia Indonesia.
Pejabat Fungsi Pensosbud KBRI Seoul, Purno Widodo, Jumat (17/5/2019) malam, mengabarkan dari Seoul bahwa Industrial Bank of Korea (IBK) juga tengah membutuhkan tenaga kerja Indonesia untuk menduduki jabatan manajerial.
Selain itu, IBK juga membutuhkan staf tingkat menengah dan tinggi di berbagai bidang di perusahaan yang akan berekspansi di Indonesia pertengahan tahun ini dengan mengakuisisi Bank Agris dan Bank Mitraniaga.
Menurut Purno, IBK membuka peluang pekerjaan kepada orang Indonesia yang secara khusus menempuh pendidikan ataupun tinggal di Korea. Kebutuhan itu terungkap pada gelaran Job Fair yang diadakan KBRI Seoul dengan judul ”Introduction Session to Job Opportunity”, Jumat kemarin.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, KBRI menggandeng Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (Perpika). Job Fair diadakan sehubungan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang sedang membuka peluang kerja bagi ribuan tenaga kerja Indonesia.
Selain Lotte Chemical Corporation dan IBK, perusahaan lain, seperti OCI (industri kimia dan energi), CJ Logistic, dan LG International, juga turut terlibat dalam kegiatan job fair ini.
Acara diisi dengan presentasi oleh setiap perusahaan serta dilanjutkan pertemuan dan konsultasi dengan para peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa Indonesia atau WNI alumni dari beberapa universitas di Korea Selatan.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi saat membuka program ini menyampaikan harapannya agar perusahaan dan mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi dapat memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin.
”Keduanya mempunyai ketertarikan yang sejalan. Para perusahaan tersebut dapat memperoleh tenaga kerja andal yang sudah memahami bahasa, budaya, kebiasaan dan etos kerja Korea sekaligus memahami pasar Indonesia,” ujar Dubes Umar.
Ketua Perpika Rian Mahardhika yang datang sekaligus sebagai peserta menyampaikan harapan serupa. ”Ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa Indonesia ataupun perusahaan Korea yang akan berekspansi di Indonesia untuk mendapatkan tenaga kerja terbaik. Saya yakin Anda tak akan menyesal merekrut kami dan saya harap hubungan baik ini akan terus ditingkatkan,” tuturnya.
Job Fair kali ini merupakan program perdana KBRI dalam rangka diplomasi ekonomi sekaligus promosi tenaga professional Indonesia untuk bekerja di sejumlah perusahaan multinasional Korea Selatan.
Kebutuhan akan tenaga professional Indonesia yang memiliki kemampuan bahasa Korea dan pengetahuan budaya kerja Korea terus meningkat seiring dengan peningkatan investasi perusahaan Korea di Indonesia.
Setelah sesi konsultasi, Job Fair ditutup dengan buka puasa bersama. Job Fair KBRI Seoul akan diselenggarakan secara berkala. Terlebih mengetahui minat peserta yang demikian tinggi. Bahkan, pendaftaran terpaksa ditutup dua minggu sebelum kegiatan berlangsung karena keterbatasan tempat.
”Ya, kami akan melaksanakan kegiatan ini secara berkala, setidaknya dua kali setahun,” ucap Dubes Umar, yang juga menekankan bahwa sudah ada sejumlah perusahaan lain yang berminat untuk ikut serta dalam program Job Fair ke depannya.
Purno menambahkan, saat ini terdapat tak kurang dari 1.700 lebih mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Korea Selatan. Ratusan dari mereka diwisuda tiap tahun. Jika data ini dikelola dengan baik, itu akan menjadi sumber tenaga kerja yang luar biasa.