Antisipasi Jadwal Cuti, Konsumen Borong Tiket KA di Hari Berbeda
Konsumen Kereta Api membeli tiket di beberapa hari berbeda untuk mengantisipasi kepastian jadwal cuti bersama. Mereka biasanya akan mengembalikan tiket lagi jika tak sesuai dengan jadwal cuti.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS-Konsumen Kereta Api membeli tiket di beberapa hari berbeda untuk mengantisipasi kepastian jadwal cuti bersama. Mereka biasanya akan mengembalikan tiket lagi jika tak sesuai dengan jadwal cuti.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan, kebiasaan membeli tiket untuk dua atau tiga hari berbeda ini biasanya banyak dilakukan oleh kalangan karyawan perusahaan.
“Upaya membeli dua hingga tiket ini sengaja dilakukan karena mereka belum mendapatkan kepastian tanggal kapan bisa mengambil cuti atau libur,” ujarnya, Jumat (17/5/2019).
Usai mendapatkan kepastian tanggal libur, menurut Eko, biasanya mereka akan membatalkan sisa tiket lainnya yang tidak digunakan. Pembatalan tiket tersebut, menurut Eko, biasanya akan terjadi mendadak di hari-hari mendekati Lebaran. Hal itu dianggap menjadi solusi yang terbaik agar mereka tak kehabisan tiket. Namun cara ini merugikan konsumen lain.
Untuk menghindari agar cara serupa tidak dilakukan para konsumen, PT KAI kemudian menempuh prosedur pembayaran setelah tiket dibatalkan. Uang yang diterima oleh pemesan tiket pun hanya 75 persen dari harga tiket.
“Mengacu pada kebiasaan, dan perilaku penumpang tersebut, maka mereka yang belum mendapatkan tiket nantinya masih akan berpeluang mendapatkan tiket mudik dari mereka yang yang melakukan pembatalan tersebut,” ujarnya.
Pembatalan tiket diprediksi akan banyak dilakukan di akhir Mei. Namun, pada kondisi sekarang, masyarakat pun tidak perlu khawatir karena saat ini, baru sekitar 50 persen tiket terjual.
Mengacu pada kebiasaan, dan perilaku penumpang tersebut, maka mereka yang belum mendapatkan tiket nantinya masih akan berpeluang mendapatkan tiket mudik dari mereka yang yang melakukan pembatalan tersebut
Selain 20 kereta regular, di musim libur Lebaran ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta akan menyiapkan delapan kereta tambahan. Kereta tersebut akan disiapkan mulai dari 26 Mei hingga 16 Juni mendatang.
Jumlah penumpang yang akan datang di arus mudik di 32 stasiun di wilayah Daop 6, diprediksi akan mencapai 643.607 penumpang, sedangkan yang akan pergi di arus balik akan mencapai 669.416 penumpang. Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi di tanggal 30 Mei, dengan jumlah penumpang datang mencapai 31.194 penumpang, sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi di 10 Juni, dengan jumlah penumpang mencapai 38.785 orang.
Sementara itu, sejumlah pegawai di agen bus di Terminal Tidar Magelang, belum bisa memprediksi kapan akan dimulainya kedatangan ataupun arus balik dari pemudik yang datang ke Kota Magelang.
“H-1 Lebaran saja, belum tentu banyak penumpang berdatangan ke terminal,” ujar Tuti, salah seorang pegawai di salah satu agen bus di Terminal Tidar. Kondisi tersebut terjadi karena saat ini saat datang, banyak pemudik banyak memanfaatkan layanan mudik gratis yang disediakan pemerintah atau menggunakan sepeda motor pribadi.
Borobudur
Selain PT KAI, Kantor Unit Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, juga sudah siap menyambut kedatangan para pemudik di musim libur Lebaran. Namun, di musim liburan ini, jumlah pengunjung Candi Borobudur, akan dibatasi, di mana dalam satu waktu tertentu, jumlah maksimal wisatawan di atas candi, ditetapkan sebanyak 800 orang saja.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana, mengatakan, kebijakan ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama Balai Konservasi Borobudur. “Demi alasan konservasi, jumlah pengunjung Candi Borobudur harus dibatasi,” ujarnya.
Upaya ini dilakukan karena salah satu penyebab keausan batu candi adalah karena adanya gesekan alas kaki dan beban berlebih karena demikian banyaknya pengunjung.
Baca Tiket KA Tambahan Lebaran Diprediksi Ludes dalam Tiga Hari