JAKARTA, KOMPAS — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni tidak akan menambah jumlah kapal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik Lebaran tahun ini. Namun, Pelni akan menambah jumlah frekuensi sehingga semua calon penumpang bisa terangkut dan memiliki alternatif jadwal pelayaran.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro, dalam buka bersama dengan media di Jakarta, Kamis (16/5/2019), mengatakan, penumpang kapal pada musim mudik tahun ini diperkirakan meningkat 3,5 persen dibandingkan realisasi tahun 2018. ”Penumpang diprediksi naik dari 604.202 orang menjadi 625.599 orang. Pelni akan menambah frekeunsi perjalanan di ruas-ruas prioritas di kantong-kantong penumpang,” ujarnya.
Kantong-kantong penumpang itu meliputi tiga wilayah pelayanan. Wilayah barat di antaranya ruas Batam-Belawan, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, Kumai-Semarang, Kumai-Surabaya, Batam-Tanjung Priok. Pada wilayah ini, Pelni akan mengoperasikan 6 frekuensi reguler, 21 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 27 frekuansi.
Wilayah tengah terdiri dari ruas Balikpapan-Surabaya, Makasar-Bima, Tarakan-Parepare, Nunukan-Parepare, Makasar-Labuan Bajo, Baubau-Makasar, Kupang-Lewoleba, Balikpapan-Makasar, Bontang-Awarange, Kupang-Makassar, Makassar-Maumere dan Ambon-Baubau. Pada ruas ini Pelni mengoperasikan 32 frekuensi reguler, 15 frekuensi tambahan, totalnya ada 47 keberangkatan.
Sementara wilayah timur terdiri dari ruas Ambon-Bandaneira, Manokwari-Sorong, Jayapura-Biak, Sorong-Manokwari, Manokwari-Biak, Ambon-Tual, dan Biak-Makowari. Pelni mengoperasikan 23 frekuensi reguler, 8 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 31 frekuensi keberangkatan. ”Dari tiga wilayah ada 61 frekuensi reguler, 44 frekuensi tambahan, totalnya 105 keberangkatan,” ujar Yahya.
Menurut Yahya, animo pengguna jasa kapal Pelni sejak awal 2019 menunjukkan tren meningkat, yakni dari rata-rata 852.255 orang per bulan tahun lalu menjadi 1.172.143 orang per bulan tahun ini. Pelni mengimbau kepada masyarakat untuk mengatur waktu bepergian sesuai ketersediaan tiket pada momen angkutan Lebaran 2019.
Pada Lebaran tahun 2019, Pelni menyiapkan 26 kapal trayek Nusantara dengan 83 pelabuhan singgah dan melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 penumpang atau seat per hari. Pelni juga melayani 46 kapal trayek perintis, menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 penumpang per hari.
Sementara Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo mengatakan, untuk angkutan udara, periode angkutan Lebaran akan berlangsung tanggal 28 Mei-13 Juni 2019. ”Kami telah melakukan sejumlah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang di semua bandara,” katanya.
Angkasa Pura II memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 31 Mei atau 1 Juni 2019, sedangkan puncak arus balik pada 8 dan 9 Juni.
”Saat ini layanan kereta bandara sudah 30 menit sekali, sedangkan Kalayang atau skytrain sudah 5 menit sekali. Armada taksi dan Damri juga siap,” ujar Djoko.
Djoko menambahkan, pembangunan east exitway yang sedang berlangsung akan dihentikan selama Lebaran. Posko pengamatan dibuka di semua bandara dan siap melakukan video conference. ”Untuk penerbangan tambahan, sudah ada 68 permintaan penerbangan internasional, tetapi untuk domestik belum ada permohonan. Tahun lalu pengajuan kebutuhan besar, tetapi yang terealisasi hanya 20 persen,” kata Djoko.
Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.