Presiden Apresiasi Penataan Tukad Badung dan Pasar Badung
Presiden Joko Widodo mengapresiasi penataan Tukad Badung dan pembangunan Pasar Badung di Kota Denpasar, Bali. Presiden meminta Pemerintah Kota Denpasar dan masyarakat untuk memelihara dan menjaga kebersihan sungai dan pasar yang menjadi kebanggaan Kota Denpasar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengapresiasi penataan Tukad Badung dan pembangunan Pasar Badung di Kota Denpasar, Bali. Presiden meminta Pemerintah Kota Denpasar dan masyarakat untuk memelihara dan menjaga kebersihan sungai serta pasar yang menjadi kebanggaan Kota Denpasar.
Hal itu disampaikan Presiden setelah meninjau Pasar Badung dan menikmati suasana di bantaran Tukad Badung, yakni sungai yang memisahkan Pasar Badung dengan Pasar Kumbasari di Kota Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2019).
Dalam kesempatan itu, Joko Widodo juga memberikan apresiasinya atas langkah Pemerintah Kota Denpasar membatasi penggunaan tas plastik sekali pakai, termasuk di Pasar Badung. ”Ini sudah bagus upayanya, ini harus dijaga,” kata Presiden.
Dalam kunjungannya itu, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kunjungan Presiden disambut Gubernur Bali Wayan Koster bersama Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto dan Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose serta Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Kedatangan Joko Widodo ke Pasar Badung, Sabtu, merupakan kunjungan kali keduanya sejak Maret 2019. Sebelumnya, Joko Widodo sudah mengunjungi Pasar Badung ketika meresmikan Pasar Badung yang berada di kawasan heritage Jalan Gajah Mada, Kota Denpasar, pada Jumat (22/3).
Menjelang meresmikan Pasar Badung pada Maret lalu, Joko Widodo berpesan agar pasar dijaga kebersihannya sehingga pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern. Saat itu, Presiden juga menyatakan Pasar Badung, yang sudah dibangun kembali setelah mengalami kerusakan akibat terbakar pada Februari 2016, sebagai pasar rakyat dengan arsitektur bangunan paling bagus yang pernah dikunjunginya.
Terkait kunjungan Presiden ke Pasar Badung, Sabtu, Wali Kota Denpasar Rai Mantra mengatakan, Presiden bermaksud mengevaluasi kondisi Pasar Badung setelah pasar itu diresmikan pada Maret lalu. Selain itu, menurut Rai Mantra, Presiden juga bermaksud melihat kondisi Tukad Badung setelah sungai di tengah Kota Denpasar itu ditata dan dirapikan.
”Beliau sangat mengapresiasi dan berjanji akan membantu penjernihan air di Tukad Badung,” kata Rai Mantra. Penataan Tukad Badung sejak 2017 bertujuan memperindah kawasan heritage di Kota Denpasar selain mengedukasi masyarakat agar tidak mengotori sungai dan tidak membuang sampah ke sungai. ”Beliau juga menyatakan bahwa Tukad Badung akan dijadikan pilot project untuk edukasi lingkungan,” ujar Rai Mantra menambahkan.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membantu penjernihan air di daerah aliran sungai Tukad Badung. Basuki mengatakan, pihaknya akan membangun konstruksi penjernihan di hulu Tukad Badung, yakni di kawasan Dam Mertagangga, Kota Denpasar.
”Presiden meminta agar kami membantu memperbaiki di hulu,” kata Basuki yang didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Airlangga Mardjono. Basuki menambahkan, Presiden juga meminta Kementerian PUPR menata Kali Ciliwung di sekitar Pasar Baru dan Masjid Istiqlal, Jakarta, agar bersih dan kondisinya seperti Tukad Badung di Kota Denpasar.