THR Juga Bisa untuk Investasi
Tunjangan hari raya adalah penghasilan yang ditunggu-tunggu saat bulan Ramadhan. Tahun ini, THR hadir berdekatan dengan libur sekolah anak dan tahun ajaran baru. Sepertinya sudah jadi rahasia umum bahwa keuangan rumah tangga banyak yang berantakan selepas libur Lebaran.
Apakah artinya THR juga bisa dialokasikan untuk kebutuhan selain Lebaran?
Gaji bulanan adalah penghasilan yang akan digunakan untuk kebutuhan hidup harian dalam satu bulan ke depan. Seperti bulan lain, gaji tetap digunakan untuk pos biaya hidup rutin, pos cicilan pinjaman, pos menabung dan berinvestasi, serta dana darurat.
Namun, dapat dipahami bahwa selama Ramadhan akan ada pola pengeluaran yang berubah. Pada bulan ini ada penambahan pada pos bersedekah, pos silaturahmi buka puasa bersama, dan pos kirim hantaran. Karena itu, ada baiknya pengeluaran di pos lain bisa ditekan.
Sebaliknya, dana THR adalah penghasilan tahunan yang diterima oleh setiap karyawan. Jumlahnya dapat bervariasi, ada yang satu kali hingga dua kali dari gaji sebulan. Alokasi dana THR setidaknya untuk tiga pos wajib berikut ini.
Pertama, alokasi untuk zakat dan sedekah. Bagi umat Islam, ada kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah bagi setiap orang dan dana THR harus dapat dialokasikan untuk pengeluaran ini. Selain itu, Anda pun dapat menambah sedekah, bantuan sosial, ataupun membayar zakat harta yang selama ini tertunda.
Pahamilah bahwa perhitungan zakat adalah baku sesuai aturan agama Islam. Sementara sedekah bersifat sukarela yang dapat diberikan tanpa batasan. Alokasi sebesar 10 persen dari dana THR dinilai cukup untuk membantu keuangan rumah tangga.
Kedua, kebutuhan Lebaran. Setiap rumah tangga memang memiliki kebutuhan dan keinginan yang bervariasi. Namun, secara umum kebutuhan Lebaran setiap keluarga dapat diidentifikasi terdiri dari kebutuhan makanan Lebaran, belanja baju dan aksesori, pemberian THR dan angpau untuk keluarga, serta mudik Lebaran.
Berhubung penghasilan terbatas, tetapi kemauan banyak, pengendalian diri untuk alokasi kebutuhan Lebaran menjadi sangat penting. Prioritaskan penggunaan dana THR untuk hak kepada pekerja dan urusan hidangan Lebaran. Jika ada sisa, baru digunakan untuk belanja yang lain. Idealnya penggunaan THR maksimal 50 persen untuk pos pengeluaran ini.
Ketiga, dana darurat. Apabila membutuhkan jasa tenaga infal ataupun pengeluaran tak terduga lain, dapat dialokasikan dari pos dana darurat. Selain itu, apabila mengalami kejadian tak terduga selama Lebaran, seperti sakit atau mobil mogok, hal itu akan membuat dana darurat menjadi sangat dibutuhkan.
Terakhir, apabila terjadi pengeluaran berlebihan selama periode libur Lebaran, untuk tambahan biaya hidup setelahnya dapat dibantu dengan dana darurat. Usahakan mengalokasikan 10 persen dari dana THR untuk pos ini.
Lalu, bagaimana jika tahun ini Anda tidak memperoleh THR? Oleh karena itu, Anda sebaiknya membedakan pengeluaran wajib, butuh, dan ingin. Penting sekali bagi setiap pekerja untuk membuat prioritas pengeluaran THR berdasarkan urutan ini. Pengeluaran yang bersifat wajib, seperti pembayaran zakat dan kebutuhan Lebaran, adalah yang utama.
Bagi Muslim, ada kewajiban untuk menunaikan zakat fitrah bagi setiap orang dan dana THR harus dapat dialokasikan untuk pengeluaran ini. Selain itu, Anda pun dapat menambah sedekah, bantuan sosial, ataupun membayar zakat harta yang selama ini tertunda.
Sebagai ilustrasi, zakat fitrah jumlahnya berkisar Rp 35.000 hingga Rp 40.000, dapat dipastikan kepada panitia penerima zakat fitrah. Contoh pengeluaran wajib lain adalah memberikan THR kepada para pekerja di rumah serta hidangan Lebaran. Mengingat dana terbatas, tetapi keinginan tidak terbatas, pengendalian diri untuk alokasi kebutuhan Lebaran menjadi sangat penting. Alokasinya terpaksa mengambil dari dana tabungan yang sudah ada.
Bagaimana dengan kebutuhan lain, seperti biaya sekolah anak? Penghasilan THR juga bisa dialokasikan untuk kebutuhan tahun ajaran baru. Sebelum menerima THR, setiap pekerja sebaiknya membuat catatan untuk pos pengeluaran apa saja dana akan digunakan.
Biasanya saya menggunakan panduan pos pengeluaran untuk zakat, pos pengeluaran untuk kebutuhan Lebaran, pos pengeluaran untuk mudik, pos dana darurat, dan pos opsional untuk membayar utang dan berinvestasi. Segera pisahkan ke dalam rekening yang berbeda untuk penghasilan dari gaji bulanan dengan penghasilan THR.
Dana THR juga sangat baik digunakan untuk menambah aset investasi. Berbagai impian, seperti dana pendidikan anak dan dana uang muka pembelian rumah, dapat dibantu dengan investasi dana THR. Usahakan dapat mengalokasikan sekitar 10 persen untuk berinvestasi. Pemilihan aset investasi sebaiknya tetap disesuaikan dengan jangka waktu berinvestasi dan profil risiko calon investor.
Saya ingin mengingatkan bahwa alokasi dana THR juga dapat disimpan untuk keperluan Idul Adha, seperti dana untuk hewan kurban. Dalam dua bulan mendatang, kebutuhan ini akan timbul, sedangkan Anda tidak lagi mendapatkan tunjangan. Oleh karena itu, usahakan menyisihkan dana THR sekitar 10 persen untuk digunakan di periode Idul Adha.
Dana THR merupakan rezeki yang diberikan kepada setiap rumah tangga. Mari kita jadikan momen menyambut hari raya tahun ini sebagai titik balik menuju kesejahteraan keuangan keluarga.
Live a beautiful life!