CILACAP, KOMPAS - Tiga bayi kembar laki-laki dilahirkan secara normal di Rumah Sakit Umum Duta Mulya, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Bayi dari pasangan Juminem (37) dan Sakimin (45), warga Desa Gintungreja, Gandrungmangu itu lahir Sabtu (18/5/2019) siang.
"Perasaannya campur aduk, ada senang, sedih, terkejut. Campur-campur tapi yang jelas senang karena semua selamat. Awalnya saya tahu kembar dua, karena itu yang terdeteksi di USG. Tapi ternyata yang lahir ada tiga. Tidak menyangka, ini kejutan," kata Juminem saat ditemui di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019).
Juminem yang telah memiliki tiga anak sebelumnya, yaitu Supriyanto (17), Asep Juandi (15), dan Hana Riski (8), mengakui, kehamilan keempatnya kali ini terasa lebih berat.
"Memasuki usia kehamilan delapan bulan, saya tidak bisa menyentuh kaki, sujud juga tidak bisa. Kalau sudah duduk dan mau bangun itu susah. Terasa lebih berat. Kenaikan berat badan sejak usia kehamilan tujuh bulan itu sampai lima kilogram per bulan. Pola makan biasa, tapi kenaikan berat badan drastis," katanya.
Sakimin mengatakan, istrinya datang ke rumah sakit, Sabtu sekitar pukul 11.00 dan sudah mulai memasuki bukaan empat. Selanjutnya, sekitar pukul 12.40, anak-anaknya mulai lahir. Sakimin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan tukang batu bersyukur atas kelahiran ketiga anak laki-lakinya.
“Namanya juga rezeki dari Tuhan, akan saya coba hidupi dengan sekuat tenaga,” tutur Sakimin.
Saat ini, ketiga bayi sedang dalam proses belajar menyusu kepada ibunya. Ketiga bayi tampak sehat dan banyak menggerak-gerakkan kaki serta tangannya. Kelopak matanya juga sudah membuka dan matanya seperti sudah melihat objek.
Direktur RSU Duta Mulya Tatang Mulyana SpOG mengatakan, kondisi ibu dan ketiga bayi sehat. Meski begitu, ketiga bayi masih perlu dirawat dalam inkubator.
"Proses kelahiran mulai pukul 12.40 sampai 12.50. Bayi pertama lahir 12.40 dengan berat badan 2.000 gram atau 2 kilogram, bayi kedua lahir 12.45 dengan berat 1.680 gram, dan bayi ketiga lahir 12.50 dengan berat 1.730 gram," kata Tatang.
Tatang mengatakan, proses kelahiran bisa berlangsung normal karena bayi pertama bisa lahir dengan posisi awal kepala keluar terlebih dahulu. Meski bayi kedua dan ketiga lahir dengan posisi kaki terlebih dulu, tetapi semua proses persalinan bisa berjalan lancar. "Persentase angka kejadian bayi kembar tiga ini, 8 sampai 18 per 1.000 kelahiran," tuturnya.
Angka kejadian bayi kembar tiga ini 8 sampai 18 per 1.000 kelahiran
Tatang menyampaikan, bayi kembar tiga terjadi antara lain karena faktor keturunan dan juga ada perempuan yang bisa menghasilkan sel telur lebih dari satu.
“Pada kelahiran kembar tiga ini, ada faktor keturunan di mana kakek si bayi atau ayah si ibu adalah kembar non identik,” jelas Tatang.
Menurut Tatang, dua bayi berada dalam satu plasenta dan satu bayi lainnya ada dalam plasenta berbeda.
“Dua bayi kembar identik dan satu bayi lainnya kembar non identik. Semula, dari hasil USG hanya kelihatan dua bayi karena posisinya menumpuk,” ujar Tatang.