JAKARTA, KOMPAS — Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, diresmikan Senin (20/5/2019). Menurut rencana, peresmian dilakukan Presiden Joko Widodo.
Bendungan Rotiklot menjadi bendungan kedua di NTT yang dibangun pada 2015-2019. Pembangunan bendungan Rotiklot dimulai pada Desember 2015. Secara teknis konstruksi bendungan tersebut telah selesai pada 2018 dan telah dilakukan pengisian air bendungan (impounding).
Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ni Made Sumiarsih mengatakan, sebagai bendungan yang didesain dengan beberapa tujuan, Bandungan Rotiklot yang berkapasitas 3,3 juta meter kubik itu pertama-tama akan berfungsi untuk irigasi dan pasokan air minum. Pembangunannya menelan biaya Rp 496 miliar.
Pemerintah berencana membangun 7 bendungan akan dibangun di NTT mulai 2015 sampai 2019. ”Sampai sekarang sudah 5 bendungan yang dibangun di NTT,” kata Sumiarsih, Sabtu (18/5/2019).
Tahun lalu, Bendungan Raknamo telah diresmikan pengoperasiannya. Kemudian, menyusul Bendungan Rotiklot. Saat ini, masih 3 bendungan yang dalam tahap konstruksi, yakni Napun Gete, Bendungan Temef, dan Bendungan Manikin.
Dua bendungan lain yang masih dalam perencanaan adalah Bendungan Mbay dan Kolhua. Namun, menurut Sumiarsih, rencana pembangunan Kolhua dibatalkan karena mendapatkan penolakan dari masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah menggantinya dengan Bendungan Welikis. Menurut rencana, pembangunan Bendungan Mbay akan dilaksanakan tahun ini, sementara Bendungan Welikis masih dalam perencanaan. (NAD)