Asa ”Sang Dewi” Berlaga di Liga Champions Tetap Menyala
Harapan Atalanta untuk berlaga di Liga Champions pertama kalinya tetap menyala setelah berhasil menahan Juventus dengan skor 1-1 di Stadion Juventus, Turin, Senin (20/5/2019). Mereka akan menyegel posisi empat besar jika mampu mengalahkan Sassuolo pekan depan.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
TURIN, SENIN — Harapan Atalanta untuk berlaga di Liga Champions pertama kalinya tetap menyala setelah berhasil menahan Juventus dengan skor 1-1 di Stadion Juventus, Turin, Senin (20/5/2019). Mereka akan menyegel posisi empat besar jika mampu mengalahkan Sassuolo pekan depan.
Hingga pekan ke-37, ”La Dea” atau Sang Dewi (julukan Atalanta) mampu bertengger di peringkat ketiga dengan raihan 66 poin. Mereka unggul head to head dan selisih gol dengan Inter Milan.
Jika mampu mengalahkan Sassuolo pada pekan depan terakhir Serie A, Gian Piero Gasperini bisa membawa Atalanta bertempur di Liga Champions untuk pertama kali pada musim depan. Gasperini, pada musim lalu, telah mampu membawa Atalanta berlaga di Liga Europa.
”Ini hasil yang positif. Sekarang kami harus mencapai garis finis. Begitu banyak pekerjaan yang telah dilakukan dan sekarang kami harus melakukannya untuk melawan Sassuolo. Kami masih perlu memberikan segalanya,” kata Gasperini.
Walau demikian, Atalanta harus mewaspadai AC Milan yang berada di peringkat kelima dengan raihan 65 poin. Jika Atalanta kalah pada pekan terakhir dan AC Milan serta Inter Milan imbang, posisi Atalanta akan tergusur. AC Milan unggul head to head melawan Atalanta.
Pada pekan terakhir, AC Milan akan berhadapan dengan tim papan tengah, SPAL, dan Inter Milan berlaga melawan tim papan bawah, Empoli. Namun, perjuangan Inter Milan akan berat karena Empoli yang tidak ingin terdegradasi dipastikan akan berjuang menghadangnya. Empoli hanya unggul 1 angka di atas zona degradasi yang saat ini dihuni Genoa.
Pada pertandingan ini, Atalanta unggul terlebih dulu melalui gol yang diciptakan Josip Illicic pada menit 33 setelah memanfaatkan umpan Andrea Masiello. Keunggulan mereka bertahan hingga menit ke-79.
Juventus tidak ingin dipermalukan pada pesta juara Liga Italia dan perpisahan Manajer Massimiliano Allegri dan bek Andrea Barzagli di kandang sendiri. Demi mengejar defisit gol, Allegri memainkan lima penyerang pada babak kedua.
Perjudian Allegri membuahkan hasil. Penyerang asal Kroasia, Mario Mandzukic, yang masuk pada babak kedua mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-80. Ia dapat menyontek bola di antara kedua kaki kiper Atalanta, Pierluigi Gollini, setelah menerima umpan jauh Juan Cuadrado.
Gol tersebut melecut semangat Juventus untuk mengembalikan keadaan, sedangkan Atalanta berusaha menahan serangan Juventus. Semangat yang tinggi membuat pemain Juventus sulit mengontrol diri, salah satunya penyerang Federico Bernardeschi.
Ia telat mengambil bola sehingga kakinya mengenai kaki Musa Barrow. Wasit Gianluca Rocchi langsung mengganjarnya dengan kartu merah pada menit ke-91. Skor imbang bertahan hingga peluit akhir.
Perpisahan
Pada pertandingan ini, Barzagli mendapatkan sambutan meriah dari para pendukung dan staf ”La Vecchia Signora” atau Nyonya Besar (julukan Juventus). Pemain kelahiran Fiesole, Italia, 38 tahun yang lalu tersebut telah berada di klub selama delapan tahun. Ia telah menyumbang 8 juara Liga Italia, 4 Piala Italia, dan 4 Piala Super Italia.
Selain Barzagli, pertandingan kandang terakhir juga dilalui Allegri setelah Jumat lalu petinggi Juventus memutuskan untuk memberhentikannya walaupun kontraknya masih setahun lagi. Ia diberhentikan karena gagal menyumbang trofi Liga Champions. Sejak bergabung dengan Juventus pada 16 Juli 2014, Allegri telah menyumbang 5 trofi Liga Italia, 4 Piala Italia, dan 2 Piala Super Italia.
Allegri sampai menitikkan air mata ketika melihat para pemain Juventus. ”Saya berterima kasih kepada presiden dan pemain. Kami telah memiliki banyak kegembiraan. Saya meninggalkan tim pemenang yang memiliki potensi untuk meraih Liga Champions,” katanya.
Selama di Juventus, Allegri telah membawa klub tersebut ke dua final Liga Champions, tetapi gagal meraih piala. Ia pun menyatakan telah memberikan pendapat kepada petinggi klub tentang masa depan Juventus. Namun, petinggi Juventus telah mengambil keputusan untuk memberhentikannya.
Presiden Juventus Andrea Agnelli mengaku bahwa keputusannya sudah tepat. ”Berdasarkan beberapa refleksi dan analisis, kami mengidentifikasi bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk dibuat. Namun, keputusan ini juga yang paling sulit yang harus saya buat selama di Juventus,” kata Agnelli.(REUTERS/AFP/AP)