logo Kompas.id
UtamaPangan Berbahaya Meningkat 53 ...
Iklan

Pangan Berbahaya Meningkat 53 persen

Untuk memasarkan produknya, pelaku menggunakan metode multi level marketing dan penjualan via toko daring.

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UP_u0e4kcZrA0eNuVGAlskzCF0w=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2FIMG-20190520-WA0054_1558335700.jpg
KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito menunjukan barang bukti temuan penyelidikan BPOM dan Kepolisian Daerah Metro Jaya, pada konferensi pers Pengawasan Pangan Selama Ramadan di Kantor Pusat Badan POM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta, Senin (20/5/2019).

JAKARTA, KOMPAS - Hasil pengawasan pangan selama bulan Ramadan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan jumlah pangan bahaya yang beredar meningkat 53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan temuan pangan yang tidak penuhi ketentuan itu dikarenakan semakin meluasnya cakupan pengawasan pangan hingga ke kabupaten/kota.

"Peredaran makanan yang tak memenuhi ketentuan yaitu yang tanpa izin edar atau ilegal, kedaluwarsa, dan rusak, meningkat di bulan puasa. Masyarakat harus waspada dan cermat dalam memilih konsumsi panganan," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dalam konferensi pers Pengawasan Pangan Selama Ramadan di Kantor Pusat BPOM, Jakarta, Senin (20/5/2019).

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000