Pedagang Pasar Kosambi, terutama yang memiliki lapak dan kios di basemen, meminta Pemerintah Kota Bandung memastikan tempat berjualan alternatif pascakebakaran, Sabtu (18/5/2019). Mereka juga berharap status keamanan gedung pasar yang terbakar bila akan digunakan kembali.
Oleh
Samuel Oktora
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Pedagang Pasar Kosambi, terutama yang memiliki lapak dan kios di basemen, meminta Pemerintah Kota Bandung memastikan tempat berjualan alternatif pascakebakaran, Sabtu (18/5/2019). Mereka juga berharap status keamanan gedung pasar yang terbakar bila akan digunakan kembali.
Hingga Senin (20/5), api belum padam. Dari 360 tempat berdagang di basemen, sebanyak 178 lapak dan 40 kios habis terbakar. Barang dagangan di basemen berupa bahan pokok, oleh-oleh khas Bandung, plastik, penggilingan kelapa, juga ikan, daging sapi, dan daging ayam. Sedangkan di lantai satu dan dua berupa kios-kios pakaian.
“Kami meminta paling tidak dalam seminggu Pemkot Bandung bisa memberikan tempat berjualan alternatif. Kami juga masih banyak kebutuhan untuk menyambut Lebaran,” kata Asep BT (55), penjual sepatu dan pakaian di Pasar Kosambi di lantai 1, Senin (20/5).
Asep dan pedagang lain, pada Senin siang, masih mengangkut sejumlah barang dagangannya dari dalam kiosnya keluar gedung. Meski tak terbakar, mereka was-was barang dagangannya dari pencurian juga kekokohan gedung pascakebakaran.
“Yang kasihan pedagang yang hanya mengandalkan berjualan dari lapak dan kios di sini. Kalau saya, selain di sini menjual dagangan secara daring sehingga meski di sini aktivitas terhambat, tapi transaksi daring tetap berjalan,” ucap Asep.
Imas Kumalasari (40), pemilik kios seragam “Restu” di lantai 1 Pasar Kosambi juga meminta Pemkot Bandung memberikan kepastian status konstruksi gedung pasar secepatnya. “Kalau ada kepastian kondisi gedung masih aman untuk digunakan, kami bisa berjualan kembali di sini,” ujar Imas.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Senin siang, meninjau Pasar Kosambi. Yana pun menyapa para petugas pemadam kebakaran, selain mengucapkan terima kasih, juga memberi semangat kepada mereka.
Yana juga menyempatkan meninjau lokasi kebakaran di basemen didampingi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Dadang Iriana dan Pejabat Sementara Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Kota Bandung Andri Salman.
Meski mengenakan masker, asap tebal yang mengepul sesekali membuat Yana batuk-batuk. Di basemen, sejumlah petugas pemadam kebakaran juga masih melakukan pemadaman. Suhu di basemen terasa panas, diperkirakan mencapai 80 derajat Celcius.
“Saat ini, PD Pasar sedang mendata berapa persisnya pedagang yang kehilangan lapak dan kios, sehingga dapat diketahui kebutuhannya berapa banyak untuk disediakan lahan sementara supaya pedagang dapat berjualan menjelang Lebaran ini,” kata Yana.
Andri Salman menuturkan, pihaknya mengupayakan alternatif tempat berjualan bagi pedagang yang kiosnya terbakar masih di sekitar Pasar Kosambi. “Namun, kami menunggu rekomendasi dari kepolisian, apakah area di sekitar pasar ini sudah bisa digunakan kembali atau belum. Sebab proses pemadaman api masih berlangsung,” ucap Andri.
Andri juga mengatakan, konstruksi gedung ini akan dilaporkan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung. “Kalau memang nanti hasil pemeriksaan kondisi gedung banyak rusak tentu harus dirubuhkan untuk dibangun kembali,” ujar Andri.
Dadang Iriana mengatakan, proses pemadaman api di basemen Pasar Kosambi tak mudah. Banyak kios dalam kondisi tertutup sehingga petugas sulit menemukan titik-titik api. Ketika satu titik dipadamkan, kemudian muncul titik api baru. Dalam proses pemadaman ini Pemkot Bandung juga dibantu mobil pemadam kebakaran dari Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung.
“Ada satu petugas yang kini dirawat di RSUD Ujung Berung karena mengalami sesak nafas. Suhu di basemen juga begitu panas,” kata Dadang.
Dadang menjelaskan, pihaknya mengupayakan ventilasi-ventilasi dibuka. “Dengan semakin banyak ventilasi yang dibuka akan memudahkan petugas menembakkan air. Ditargetkan hari ini, api dapat dipadamkan,” ujar Dadang.